Info Haji 2022
Tukang Becak di Majalengka Naik Haji, Menabung Rp 20 Ribu Per Hari selama 22 Tahun
Pasutri asal Dusun Jatiraga, Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka ini terdaftar berangkat haji pada 2022 setelah 10 tahun menanti.
Icih merupakan buruh yang bergantung dari panggilan pemilik lahan sawah untuk bekerja.
"Istri jadi petani, tapi buruh. Kalau ada yang manggil ya dapat uang sehari bisa Rp60 ribu. Kalau kosong ya enggak ada pemasukan," kata Eme.
Lebih lanjut, ia mengaku sering beralih profesi hingga akhirnya menjadi tukang becak selama 30 tahun terakhir.
Baca juga: Ibu di Bengkulu Ini Menahan Tangis saat Ruko Miliknya Dieksekusi: Sudah Mau Bayar Tunggakan
Pada tahun 90-an, Eme memilih menjadi tukang becak dan mulai menabung untuk naik haji pada tahun 2000.
"Kalau niat dari 30 tahun lalu untuk naik haji. Tapi mulai nabung mah tahun 2000," ujar Eme.
Setelah 12 tahun menabung, Eme dan Icih pun akhirnya mendaftar sebagai calon jemaah haji pada tahun 2012.
Kala itu, tabungannya ternyata cukup untuk biaya awal pendaftaran dan berdasarkan nomor antrean bisa berangkat berhaji di tahun 2020.
Baca juga: Banyak Menuai Protes, Ganjar dan Luhut Sepakat Menunda Tarif Naik Candi Borobudur Rp 750 Ribu
Namun karena pandemi Covid-19 melanda, akhirnya keduanya baru bisa berangkat tahun ini masuk di kelompok terbang 11 masuk gelombang pertama dengan jumlah 411 orang dari total jumlah jemaah asal Kabupaten Majalengka sebanyak 533 orang.
Kloter 11 akan diberangkatkan dari Majalengka pada tanggal 11 Juni 2022 mendatang.
Jemaah berdasarkan jadwal bisa masuk ke Asrama Haji Bekasi pukul 10.20 WIB.
Masih kesulitan ongkos bekal
Sayangnya, meski telah dipastikan berangkat naik haji, Eme masih mengaku kebingungan untuk biaya ongkos keseharian di Mekah.
Sebab, uang tabungannya telah habis untuk melunasi semua biaya haji.
Namun, Eme tetep yakin untuk bisa menunaikan ibadah haji dengan mabrur meskipun memiliki keterbatasan ekonomi.
"Pokoknya sekarang mah intinya senang bisa berangkat haji tahun ini. Tapi yang masih pusing itu bekal nanti. Soalnya tabungan semuanya habis untuk pelunasan biaya haji kemarin."
"Ya semoga saja, ada jalan dan bisa menjadi haji mabrur dengan segala keterbatasan saya ini serta selamat sampai rumah lagi nanti," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com