PPDB SMP Bengkulu 2022

Jalur Zonasi PPDB SMP Bengkulu 2022 Dibuka 1 Juli, Catat Link dan Alur Pelaksanaan

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Bengkulu 2022 untuk 3 jalur sudah dilaksanakan sejak  23 Juni 2022.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: Yunike Karolina
Kartika Aditia/TribunBengkulu.com
Kepala Seksi Pembinaan SMP atau Ketua Panitia PPDB SMP Bengkulu 2022, Huteman Mulyadi, Rabu (29/6/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Kartika Aditia

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Bengkulu 2022 untuk 3 jalur sudah dilaksanakan sejak  23 Juni 2022.

Saat ini, tinggal satu Jalur lagi yang masih belum dilaksanakan, yakni jalur zonasi PPDB SMP Bengkulu 2022.

Kepala Seksi Pembinaan SMP atau Ketua Panitia PPDB SMP Bengkulu 2022, Huteman Mulyadi,  M.Si, mengatakan sejak hari pertama PPDB dibuka, calon siswa dan orang tua cukup antusias untuk melakukan pendaftaran.

"Secara umum berjalan kondusif, cuma di hari pertama agak membludak. Mungkin karena memang antusias, atau sudah lama memendam ingin anaknya masuk sekolah, atau masih mencari informasi," ungkapnya.

Terhitung sejak tanggal 23 Juni hingga hari Senin (27/6/2022) ada 404 siswa di Kota Bengkulu yang mendaftar melalui jalur prestasi.

Kemudian untuk jalur kepindahan orang tua ada 54 siswa. Lalu, untuk afirmasi ada sekitar 658 pesererta.

Sementara kuota yang disiapkan untuk jalur zonasi sekitar 2.832 siswa.

"Untuk jalur zonasi ini akan kita proses secara online. Caranya siswa mendaftar di website ppdb.bengkulukotacerdas.com, lalu mereka akan diverifikasi sekolah apakah benar alamatnya yang dia letakan sesuai dengan NIK KK, jika benar nanti sekolah akan verifikasi dan siswa akan Terdaftar di website PPDB," imbuh Huteman.

Kemudian, aplikasi tersebut akan mensortir atau menyeleksi secara otomatis jarak rumah siswa yang terdekat dengan sekolahsekolah.

Meski Jalur zonasi mendapat kuota sebanyak 50 persen namun Huteman mengatakan angka tersebut bisa saja bertambah  hingga 70 persen.

"Kenapa bisa dibilang 50 sampai 70 persen, karena seandainya jalur prestasi, jalur afirmasi,  dan kepindahan orangtua tidak terpenuhi, akan kami naikan nanti jalur zonasinya smpai 70 persen," jelasnya.

Bagi siswa yang tidak diterima di jalur zonasi nantinya akan diarahkan ke sekolah-sekolah yang kuota atau daya tampungnya masih banyak yang kosong.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved