Aborsi Sepasang Kekasih di Bengkulu
UPDATE Kasus Aborsi Sepasang Kekasih di Bengkulu, Bayi Hasil Aborsi Tewas Karena Benturan
Kasus aborsi yang dilakukan sepasang kekasih di Kota Bengkulu beberapa waktu masih menyimpan misteri, salah satunya yakni penyebab dari kematian sang
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya
TRIBUNBENGKULU.COM, KOTA BENGKULU - Kasus aborsi yang dilakukan sepasang kekasih di Kota Bengkulu beberapa waktu masih menyimpan misteri, salah satunya yakni penyebab dari kematian sang bayi.
Meski sempat selamat selama 12 jam lebih, bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan (sebelumnya tertulis laki-laki) dan bernama Anita ini telah dimakamkan di TPU Rawa Makmur Kota Bengkulu.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Welliwanto Malau menjelaskan, usai pihaknya mendapatkan hasil visum jenazah Anita, diketahui adanya bekas benturan di bagian kepala.
Berita Bengkulu :
- Mahasiswi Pelaku Aborsi di Bengkulu Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka, Tetapi Tidak Ditahan
 - Harga TBS Sawit di Bengkulu Tengah Hari Ini Naik Rp 30 Tiap Kilonya
 
Ibu bayi berinisial WW, melahirkan saat berada di toilet rumah sakit seorang diri dengan alasan ingin buang air kecil.
"Dari hasil visum didapatkan bahwa ada benturan di kepala akibat proses melahirkan tanpa bantuan tangan atau benda halus sehingga diduga kepala bayi langsung menyentuh lantai toilet," ujar Malau.
Sebab awal dari kematian bayi ini, selain adanya benturan di kepala diketahui juga bayi tersebut sempat dicuci oleh WW di dalam bak mandi toilet dan dibiarkan selama setengah jam.
"Dari keterangan tersangka WW, bayi ini sempat dicuci di dalam bak mandi dan dibiarkan selama 30 menit sebelum tersangka laki-laki TY melapor kepada pihak rumah sakit," ungkap Malau.
Sepasang kekasih ini ternyata sebelumnya sempat tidak ingin melakukan aborsi namun karena malu akibat kondisi perut yang semakin besar dan WW yang masih berstatus sebagai mahasiswi disalah satu universitas negeri di Kota Bengkulu.
"Dari hasil diskusi sepasang kekasih ini, mereka sempat tidak ingin melakukan aborsi, namun karena malu, karena masih mahasiswi dan juga si pria TY ini akan berkuliah sehingga mereka memutuskan untuk melakukan aborsi," jelas Malau.
Berita Bengkulu :
- Diminati, Ini Persyaratan PPDB SMP Bengkulu 2022 Jalur Zonasi di SMPN 4 Kota Bengkulu
 - Polisi Selidiki Asal Miras yang Tewaskan Pengunjung dan Pemandu Lagu, Usai Karaoke di ATT Bengkulu
 
Dengan kondisi perut dari WW yang semakin membesar, WW pun dalam tiga bulan terakhir terpaksa tidak berkuliah lantaran malu dan takut aibnya terbongkar.
"Bahkan baik dari keluarga perempuan maupun keluarga laki-laki tidak ada yang mengetahui kehamilan WW," ujarnya.
Saat ini tersangka WW masih harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara karena kondisi fisik yang belum membaik.
"Karena kondisinya belum membaik saat ini untuk dilakukan penahanan, kalau kondisinya sudah sehat baru akan kita tahan di Mapolres Bengkulu," kata Malau.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Bayi-Prematur-Korban-Aborsi.jpg)