Kasus Brigadir J

Jeritan Pilu Ibu Brigadir J Saat Peti Jenazah Diangkat Untuk Autopsi Ulang: Pak Presiden Tolong Kami

Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak menangis dan menjerit histeris yang dipeluk erat adik kandung Brigadir J, Bripda Reza Hutabarat dilokasi pemakaman.

Editor: Hendrik Budiman
tribunjambi/aryo tondang
Adik kandung Brigadir Yosua, Bripda Reza Hutabarat atau Bripda LL Hutabarat memeluk erat sang ibu, Rosti Simanjuntak. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Jeritan pilu ibu Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ketika peti jenazah almarhum Brigadir Yosua dinaikkan ke ambulan dan dibawa ke RSUD Sungai Bahar untuk dilakukan proses autopsi.

Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak menangis dan menjerit histeris yang dipeluk erat adik kandung Brigadir J, Bripda Reza Hutabarat dilokasi pemakaman.

Bripda Reza memeluk sang ibu, Rosti yang tampat tak berdaya saat melihat peti jenazah Brigadir J berhasil diangkat dari liang kubur, dan kemudian dimasukkan ke mobil ambulan.

Baca juga: Penggali Makam Ungkap Kondisi Jenazah Brigadir J, Keluarga Minta Autopsi Ulang Menyeluruh

Tangisnya pecah, tak kuasa menahan kenyataak harus kembali menggali makam sang anak, untuk mencari titik terang atas tewasnya sang anak.

Di momen ini lah, Bribda LL Hutabarat memeluk erat dan berupaya meredakan tangis sang ibu.

Ibu Brigadir J tak kuasa menahan tangis, emosinya meluap dan histeris, hingga menyebut Presiden dan beberapa nama lainnya.

Dalam tangisannya, Rosti juga menyebut anaknya telah disiksa dan meminta pertanggungjawaban seseorang dalam kasus ini.

"Tuhan tolong kami, pak presiden tolong kami. Tunjukkan kebenaran," jeritan Rosti di makam Brigadir J, Rabu (27/7/2022).

Autopsi ulang digelar untuk menjawab keraguan atas autopsi yang dilakukan sebelumnya.

Permohonan melaksanakannya disampaikan oleh kaluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.

Pelaksanaan autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.

Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Diberitakan sebelumnya, hari ini akan dilakukan autopsi ulang jenazah Brogadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Baca juga: Polri Janji Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Besok Akan Dijelaskan Secara Transparan

Pada Rabu (27/2/2022) pukul 06.15, terpantau puluhan anggota Polri telah berjaga di lokasi makam, di Unit 1 Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi.

Ambulans yang akan membawa jenazah Yosua dari makam ke rumah sakit juga telah tiba di lokasi

Jalan jalan di samping makam Brigadir Yosua juga diblokir sementara.

Autopsi ulang digelar untuk menjawab keraguan atas autopsi yang dilakukan sebelumnya.

Permohonan melaksanakannya disampaikan oleh kaluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.

Pelaksanaan autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.

Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Baca juga: Rekaman CCTV Perlihatkan Brigadir J Masih Hidup Saat Masuk Rumah Jenderal Sambo

Diberitakan sebelumnya, Brigadir Yosua Hutabarat meninggal dunia pada Jumat (8/7/2022) sore.

Keterangan polisi, Yosua tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Motif baku tembak, polisi mengatakan berawal dari aksi Brigadir Yosua Hutabarat yang masuk ke kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Di dalam kamar itu ada istri Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir Yosua disebut polisi melakukan pelecehan dan penodongan senjata.

Kemudian ada teriakan istri Sambo, hingga akhirnya Bharada E turun memeriksa ke arah sumber teriakan.

Ia menegur Brigadir Yosua yang baru keluar dari kamar, kemudian dibalas tembakan, dan akhirnya baku tembak.

Baca juga: Pengacara Ungkap Identitas Pengancam Brigadir J Ada Dalam Foto Irjen Ferdy Sambo bersama Ajudannya

Namun pihak keluarga banyak yang meragukan kronologi tersebut. Apalagi di tubuh Brigadir Yosua juga ada bekas mirip luka sayatan dan luka lebam.

Selain itu juga merasa janggal dengan lamanya polisi menyampaikan pernyataan pers, yakni 3 hari setelah Yosua meninggal dunia.

Tak hanya itu, kejadian berikutnya juga membuat publik semakin merasa janggal, karena pencabutan decoder CCTV hingga lokasi kejadian yang ternyata tidak juga dipasang garis polisi hingga beberapa hari setelah kejadian.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Momen Haru saat Adik Brigadir Yosua Peluk Ibu: Pak Presiden Tolong Kami, Tuhan Tunjukkan Kebenaran

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved