Masih Alasan Klasik, Pabrik di Bengkulu Selatan dan Kaur Beli Sawit Murah karena Tangki Timbun Penuh
Hinggga kini, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu Selatan dan Kaur masih saja membeli Tandan Buah Segar (TBS) sawit dengan harga murah.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Hinggga kini, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu Selatan dan Kaur masih saja membeli Tandan Buah Segar (TBS) sawit dengan harga murah.
Padahal harga Crude Palm Oil atau CPO sudah di angka Rp 10.000 lebih. Pemerintah juga sudah menghapus sejumlah pungutan CPO. Seharusnya pabrik sudah bisa membeli sawit dengan harga di angka Rp 2.000 per kilogramnya.
Setiap ditanya alasan pabrik yang tak kunjung menaikan harga beli sawit, jawabannya selalu klasik karena tangki timbun sedang penuh. Sehingga belum berani beli TBS di angka Rp 2.000 per kilogram.
Seperti disampaikan Humas PT BSL, Idius Safari. PT BSL belum bisa membeli sawit di angka Rp 2.000, karena tangki timbun penuh.
"Belum bisa kita beli TBS sawit, hari ini aja kita masih tutup. Tangki timbun CPO masih penuh," jelas Idius Kepada TribunBengkulu.com, Kamis (4/8/2022).
Untuk diketahui, sejak anjlok dari harga Rp 3.000 hingga kini harga TBS sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur belum pernah tembus di angka Rp 1.400 per kilogram.
Tertinggi harga TBS sawit di empat PKS yang ada di Bengkulu Selatan dan Kaur, diangka Rp 1.330 per kilogram. Bahkan masih ada PKS yang membeli TBS di angka Rp 980 per Kilogram.
Harga TBS sawit tersebut tidak berubah-ubah sejak satu pekan yang lalu, selalu naik turun saja.
Jika di tingkat PKS masih ada di bawah Rp 1.000 per kilogram. Maka harga TBS sawit di tingkat petani sudah bisa dibayangkan akan lebih murah lagi.
Saat ini, harga TBS sawit di tingkat petani tertinggi di angka Rp 1.000 per kilogram. Sedangkan terendah di angka Rp 800 per kilogram.
