Anggota TNI Terlibat Pembunuhan
Mayor & Kapten TNI di Papua Terlibat Pembunuhan, Berkomplot Dengan Warga Sipil Demi Rp 250 Juta
Mayor & Kapten Oknum TNI Berkomplot Dengan Warga Sipil di Papua Terlibat Pembunuhan Demi Rp 250 Juta
TRIBUNBENGKULU.COM - Dari enam oknum anggota TNI yang berkomplot dengan warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua terlibat kasus mutilasi ikut menyeret Mayor dan kapten.
Mayor dan Kapten dari 6 oknum anggota TNI rupanya berkomplot dengan sejumlah warga sipil untuk melakukan pembunuhan dan mutilasi demi uang Rp 250 juta.
Pada Senin (29/8/2022) siang, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letnan Jenderal Chandra W Sukotjo menegaskan, enam orang prajurit tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah (jadi tersangka)," kata dia.
Baca juga: 6 Oknum TNI dan Warga Sipil Berkomplot dalam Tragedi Mutilasi di Papua demi Rp 250 Juta
Chandra mengungkapkan, telah mendapat perintah langsung dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman untuk mengusut tuntas kasus mutilasi itu.
"Pospomad telah mengirim tim penyidik untuk membantu Pomdam," katanya.
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Inf Teguh Muji Angkasa menjelaskan, para pelaku khususnya oknum TNI beberapa diantaranya adalah perwira.
Diketahui, mereka berkomplot melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap empat orang di Distrik Iwaka, Papua demi menguasai uang Rp 250 juta.
Baca juga: Detik-detik Haru Ferdy Sambo Peluk Putri Candrawathi di Sofa saat Rekontruksi Pembunuhan Brigadir J
Keenam prajurit itu yakni Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC, dan Pratu R.
Para prajurit berasal dari kesatuan Brigif 20 Kostrad.
"Kami TNI AD berkomitmen hukum harus ditegakkan, bila keterlibatan prajurit terbukti, kami akan memberikan sanksi yang tegas kepada prajurit sesuai hukum perundang-undangan yang berlaku," kata Teguh.
Modus Para Pelaku
Faizal mengatakan, perampokan berujung pembunuhan tersebut bermula saat para pelaku berpura-pura menjual senjata api.
Korban berjumlah empat orang tergiur hingga datang dan membawa uang Rp 250 juta.
"Keempat korban dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta," ujar Faizal.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Tiba-tiba Bharada E Diperankan Orang Lain saat Bertemu Ferdy Sambo
Pada 22 Agustus 2022 sekitar pukul 21.50 WIT, di SP 1, Distrik Mimika Baru, para pelaku bertemu dengan korban dan membunuh mereka.
Setelah melakukan pembunuhan, selanjutnya para pelaku memasukan jenazah ke dalam mobil korban dan membawanya ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, untuk dibuang. Pelaku lebih dulu memasukkan korban ke dalam karung.
"Sebelum dibuang, keempat korban semuanya dimutilasi dan dimasukan ke dalam enam karung," kata dia.
3 Korban Ditemukan
Pada Jumat (26/8/2022) dan Sabtu (27/8/2022) dua jenazah korban ditemukan dengan posisi berdekatan di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika, Papua.
Jenazah korban ketiga ditemukan Senin (29/8/2022) malam. Sedangkan jasad korban keempat hingga kini masih dicari. Adapun dari tiga jasad yang ditemukan, baru dua yang identitasnya telah diketahui.
Mereka adalah LN, simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. "(Dia) aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika," kata Faizal.
Sedangkan satu korban lagi ialah seorang kepala kampung di Kabupetan Nduga, Papua.
"Lalu RN salah satu korban adalah Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga," kata Faizal.
Proses pencarian terhadap korban keempat dilakukan dengan menyisir kawasan Sungai Kampung Pigapu.
Menurut keterangan pelaku, potongan jasad yang dimasukkan dalam enam karung semuanya dibuang di lokasi tersebut.