Sidang Ferdy Sambo
Rosti Simanjuntak Ibu Brigadir J Ingin Tanya Langsung Hati Nurani Putri Candrawathi di Persidangan
Rosti Simanjuntak ingin melihat bagaimana kesaksian Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di persidangan.
3. Abdul Zapar, sekuriti Duren Tiga
4. Supriyadi, buruh harian lepas
5. Cahya Nugraha (Acay), anggota Polri yang juga Tim CCTV KM 50
6. M Munafri Bahtiar, anggota polri
7. Tomser Kristianata, anggota Polri
Diketahui, dalam perkara ini ada tujuh anggota polri yang ditetapkan sebagai terdakwa melakukan perintangan penyidikan atau obstraction of justice tewasnya Brigadir J dengan menghancurkan dan menghilangkan barang bukti termasuk CCTV.
Mereka adalah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Irfan Widianto, Arif Rahman Arifin, dan Baiquni Wibowo.
Keseluruhannya didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsidair Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau dakwaan kedua pasal 233 KUHP subsidair Pasal 221 ayat (1) ke 2 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.
Acay Lihat Ferdy Sambo Telepon Sosok Misterius
AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay mengungkap jika Ferdy Sambo sempat menelepon sosok misterius di bawah pohon usai Brigadir J tewas ditembak.
Eks Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri itu mengungkapkan saat menjadi saksi dalam sidang perkara penghalangan penyidikan atau obstruction of justice atas terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Saat itu Acay dipanggil ke rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan dan melihat jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak.
Setelah keluar, Acay melihat sejumlah anggota Provos Polri hingga ajudan.
Sampai di garasi rumah, Acay melihat dari kejauhan Ferdy Sambo tengah menelepon seseorang.
Baca juga: Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Kurang Ajar saat AKBP Ari Cahya Lihat Jasad Yosua Tergeletak di Tangga
"Saya di garasi saya melihat pak FS menelpon di bawah pohon, jadi ada taman. dia menelpon disitu cukup lama," kata Acay.
Meski begitu, Acay tidak mengetahui siapa orang yang ditelepon oleh eks Kadiv Propam Polri tersebut.
"Saya tidak tau menelpon siapa," ucap Acay.
Selanjutnya, datang mobil ambulans ke rumah dinas tersebut untuk mengangkut jenazah Brigadir J.
Sebelumnya, Acay mengaku sempat dipanggil oleh Ferdy Sambo setelah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas.
Acay dipanggil melalui telepon oleh Ferdy Sambo untuk datang ke rumahnya pada Jumat, 8 Juli 2022 atau hari di mana Brigadir J tewas ditembak.
Hal ini diungkapkan Acay saat menjadi saksi dalam sidang perkara penghalangan penyidikan atau obstruction of justice atas terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Kurang Ajar
Ferdy Sambo sebut Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat kurang ajar saat Eks Kanit I Subdit 3 Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay melihat jenazah tergeletak di bawah tangga.
Acay sempat menanyakan ke Ferdy Sambo alasan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J tewas di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hal itu terungkap di persidangan dalam agenda mendengar saksi AKBP Ari Cahya Nugraha atas terdakwa obstruction of justice, AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (26/10/2022).
Awalnya, AKBP Ari Cahya Nugraha diundang oleh Ferdy Sambo ke rumah dinasnya pada 8 Juli 2022.
Selanjutnya, dia bersama bawahannya AKP Irfan Widyanto tiba di Duren Tiga sekitar pukul 18.30 WIB.
Saat itu, AKBP Ari Cahya melihat ada seseorang yang tergeletak di bawah tangga rumah dinas Sambo.
Dia pun sempat menanyakan perihal siapa orang yang tergeletak di bawah tangga tersebut.
Dijelaskan Cahya, Ferdy Sambo pun mengungkap bahwa orang itu merupakan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Dia disebut telah berbuat kurang ajar kepada istrinya Putri Candrawathi.
"Kurang ajar dia sudah melecehkan Ibu," kata Cahya menirukan ucapan Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo sempat menyatakan bahwa Brigadir J tewas akibat insiden tembak menembak.
Dia ditembak oleh ajudannya yang lain.
"Saya lupa keterangan saat itu seperti apa tapi beliau menjelaskan ada peristiwa tembak menembak atau Joshua ditembak ajudannya yang lain," pungkasnya.