Tragedi Pesta Halloween di Itaewon
Korban Tewas Tragedi Pesta Halloween di Itaewon Kembali Bertambah Jadi 153 Orang, 20 Diantaranya WNA
Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan, dikutip dari CNN.
TRIBUNBENGKULU.COM - Korban tewas akibat tragedi saat pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan kembali bertambah menjadi 153 orang dari 151 orang sebelumnya.
Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan, dikutip dari CNN.
Selain itu di antara korban tewas, terdapat 20 Warga Negara Asing (WNA).
Beberapa pihak telah mengklaim korban tewas yang merupakan WNA tersebut.
Salah satunya adalah dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Australia.
“Pejabat konsulat dari Kementerian Luar Negeri (Australia) atau DFAT telah menyediakan fasilitas untuk keluarga korban di Australia,” demikian pernyataan tertulis dari DFAT.
Selain itu, Kedubes Australia di Seoul juga mengonfirmasi bahwa ada beberapa warga Australia lainnya yang ikut dalam festival tersebut.
“Pemerintah Australia mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga dan lainnya yang mengalami insiden tragis ini. Kami meminta privasi keluarga untuk dihormati selama suasana yang sulit ini.”
Baca juga: Ditipu Teman Kencan Aplikasi MiChat Rp 6,5 Juta, Mahasiswa Asal Kaur Lapor Polisi
“Untuk menghormati privasi tersebut, kita tidak akan menyampaikan pernyataan lebih jauh,” demikian pernyataan tertulis dari Pemerintah Australia.
Sementara, empat korban tewas dan dua korban luka juga ada yang berasal dari Tiongkok.
Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh media nasional Tiongkok, Xinhua setelah Kedubes Tiongkok di Seoul menghubungi pihak Korea Selatan setelah insiden tersebut terjadi.
Selain itu, Kedubes Tiongkok juga memonitor sosial media untuk memantau apakah ada warga Tiongkok yang membutuhkan bantuan.
Masa Berkabung Nasional hingga 5 November 2022
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional buntut dari tragedi Itaewon dari 30 Oktober-5 November 2022.
Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duk Soo menginstruksikan bagi seluruh institusi publik dan kantor diplomatik agar mengibarkan bendera setengah tiang.
Selain itu seluruh acara yang dinilai tidak mendesak juga ditunda.
Han menambahkan seluruh pelayanan publik serta pegawai institusi publik wajib mengenakan pita sebagai ungkapan duka cita selama masa berkabung dilakukan.
Terpisah, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol menegaskan tragedi ini tidak perlu terjadi.
“Ini sangatlah mengerikan. Tragedi dan bencana ini seharusnya tidak pernah terjadi,” jelasnya.
Selain itu, dirinya pun mengaku terpukul atas peristiwa tragis tersebut.
“Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas hidup dan keamanan warganya, hati dan diri saya akan berjuang mengatasinya di atas rasa duka yang masih ada,” ujar Yoon.
Dirinya juga menambahkan tragedi Itaewon ini akan menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.
Yoon menambahkan pihaknya akan membantu seluruh persiapan pemakaman dan perawatan maksimal bagi korban luka termasuk dengan menugaskan para petugas publik untuk merekrut pegawai kesehatannya sendiri.
“Hal yang paling penting sekarang adalah bertekad untuk mengetahui penyebab insiden tersebut dan mencegah hal yang sama terjadi.”
“Kita akan secara menyeluruh menginvestigasi penyebab dari kecelakaan ini dan membuat peningkatan mendasar sehingga hal serupa tidak terjadi di masa depan,” papar Yoon.
Terakhir, Yoon juga menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Korsel dan kementerian bersangkutan untuk melakukan ulasan terkait keadaan darurat terhadap seluruh perayaan Halloween atau festival lokal lainnya untuk menjamin gelaran tersebut berjalan dengan aman.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Staf-medis-mengangkut-korban-Tragedi-Pesta-Halloween-di-Itaewon.jpg)