Striker Inter Milan Lautaro Martinez, Menangis Kecewa dengan VAR, Argentina Tumbang dari Arab Saudi

TRIBUNBENGKULU.COM - Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez merasakan kekecewaan yang mendalam, pasalnya gol dia dianulir wasit melalui VAR karena offside, tak seharusnya Argentina tumbang dari Arab Saudi di Grup C Piala Dunia Qatar 2022.

Lautaro Martinez dilaga pembuka Piala Dunia Qatar 2022 bersama Argentina sangatlah apes, gol cantik melewati kiper Arab Saudi malah tak jadi gol.

Dengan kekalahan ini, penyerang Inter Milan menangis dan menyesali kekalahan Argentina karena VAR, padahal itu tak offside. 

Baca juga: Antonio Di Gennaro Sebut Kedatangan Romelu Lukaku kembali ke Inter Milan, Bikin Inter Merugi Besar

Arab Saudi menjadi yang pertama mengalahkan tim bertabur bintang Lionel Scaloni dan banyak yang mengharapkan Argentina itu menang dengan setidaknya tiga gol. Sebaliknya, mereka kalah 2-1 di salah satu kejutan terbesar di turnamen itu.

Hasil pertama terlihat jelas ketika Lionel Messi mencetak penalti awal setelah Leandro Paredes dilanggar di dalam kotak.

Namun Argentina tidak mampu memanfaatkan keunggulan satu gol mereka di 45 menit pertama permainan. Namun, mereka tentu saja memiliki peluang.

Faktanya, La Albiceleste memiliki beberapa gol yang dianulir karena offside, dengan dua di antaranya berasal dari kaki Lautaro Martinez.

Secara kasat mata, Lautaro Martinez tampak seolah-olah baru saja menjaga dirinya tetap di sisi, sebelum dengan elegan mencungkil bola melewati kiper dan masuk ke belakang gawang.

Namun, setelah tinjauan singkat, VAR dan sistem offside semi-otomatis menyatakan bahwa gol tersebut ilegal dan karenanya tidak sah bagi penyerang Inter Milan itu.

Tapi sepertinya panggilan yang agak kontroversial itu juga salah, yang merupakan hal terakhir yang dibutuhkan FIFA saat ini untuk jujur.

Gambar baru, yang menjadi viral di media sosial, tampaknya menunjukkan bahwa VAR menggunakan pemain Arab Saudi yang salah untuk menentukan apakah Lautaro Martinez dalam posisi offside.

Pikirkan itu tidak mungkin terjadi dengan semua teknologi mewah yang dimiliki FIFA untuk Piala Dunia Qatar?