Barcelona

Kisah Gerard Deulofeu Digadang-Gadang Penerus Lionel Messi di Barcelona, Tapi Tak Seusai Ekspetasi

Mantan penyerang Barcelona Gerard Beulofeu, mengakui bahwa dia wajar dibuang Barcelona ke klub lain lantaran peformanya tak seusai harapan publik Camp

Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
Tribunnews.com
Gerard Deulofeu selebrasi usai mencetak gol bagi Udinese. Mantan penyerang Barcelona itu menceritakan keluh kesahnya saat dulu bermain untuk Barcelona. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Mantan penyerang Barcelona Gerard Deulofeu, mengakui bahwa dia wajar dibuang Barcelona ke klub lain lantaran peformanya tak seusai harapan publik Camp Nou.

Striker Spanyol yang musim ini berseragam Udinese di Serie A, dianggap sebagai salah satu prospek muda paling cemerlang yang muncul dari akademi muda Barcelona, ​​La Masia. Bahkan digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi.

Gerard Deulofeumasuk ke tim utama Barcelona di bawah Pep Guardiola pada 2011 tetapi gagal membangun dirinya sendiri sebelum dipinjamkan ke Everton, dan kemudian Sevilla masing-masing selama satu musim.

Baca juga: Memphis Depay Terus Digoda Galatasaray, Barcelona Jadi Ragu Mau Dijual Atau Bertahan di Camp Nou

Gerard Deulofeuditandatangani secara permanen untuk Everton pada tahun 2015, tetapi kembali ke Barcelona dua tahun kemudian, hanya untuk berjuang mendapatkan waktu bermain reguler sekali lagi sebelum bergabung dengan Watford dengan status pinjaman lagi.

Selama dua periode bersama Barcelona, Gerard Deulofeu hanya membuat 23 penampilan, mencetak dua gol dan dua assist karena potensinya tidak terpenuhi di Camp Nou.

Pemain berusia 28 tahun itu sekarang telah merenungkan waktunya di klub, mengakui bahwa dia `tidak siap` untuk tugas di sana, sementara juga mengklaim bahwa dia `tidak mendapat dukungan` yang dia inginkan untuk sukses pada saat itu.

 

 

 

 

 

 

Berbicara kepada SER Catalunya, dia berkata (melalui Barca Universal):

“Saya memiliki dua tugas di Barcelona dan saya sangat berterima kasih. Saya tidak akan kembali ke Barca. Waktuku telah berlalu. Saya tiba di Barca pemenang dan bukan di Barca transisi seperti sekarang. Saya tidak berada di level itu, saya tidak mampu melakukannya.

“Sulit untuk mengelola jika Anda tidak memiliki lingkungan yang tepat atau mentalitas yang tepat. Saya membutuhkan bantuan dan pada saat itu saya tidak memilikinya. Sekarang, untungnya, saya lakukan. Pada saat itu saya pikir itu sedang booming.”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved