Inter Milan

Ini Penyebab Biang Kekalahan Inter Milan Vs Spezia, dari Kiper Hingga Eksekutor Pinalti

Malam yang mengecewakan bagi Inter Milan bertamu ke di La Spezia makras Spezia pekan ke 26 Serie A.

Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
Tribunnews.com
Skuad Inter Milan, ini penyebab kekalahan Inter Milan dari Spezia malam tadi, dari kiper hingga eksekutor pinalti. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Malam yang mengecewakan bagi Inter Milan bertamu ke di La Spezia makras Spezia pekan ke 26 Serie A.

Kekalahan ini, hanya beberapa hari menjelang pertandingan sangat penting Inter Milan melawan Porto yang akan menentukan siapa yang akan melaju ke perempat final Liga Champions.

Namun kekalahan memalukan dari Spezia ini, membuat pemain yang diturunkan Simone Inzaghi diskuad Inter Milan dipertanyakan.

Baca juga: Inter Milan Jadi Badut Eropa Lagi Musim Ini, Satu Pertandingan Lagi Nasib Simone Inzaghi di San Siro

Dimana, Inter Milan memainkan pemain cadangan diskuad utama saat menghadapi Spezia, Samir Handanovic yang bermain tak memenuhi ekspetasi saat gawangnya bobol dua lagi.

Mirisnya lagi, kiper senior Inter Milan itu dibobol oleh gelandang berusia 21 tahun anak dari legenda AC Milan, Paulo Maldini yaitu Daniel Maldini penentu kemenangan Spezia atas Inter Milan.

Selain itu, lini pertahanan Inter Milan juga rapuh, dimana Simone Inzaghi Danilo Ambrosio, Francesco Acerbi dan Alessandro Bastoni, namun pemain yang tak maksimal di posisi Ambrosio yang terus diserang oleh Spezia.

Dilini tengah Inter Milan, tak dimainkannya Hakan Calhanoglu begitu tampak ada yang kurang, walaupun Marcelo Brozovic yang dimainkan, tapi Hakan lebih layak bermain diposisi gelandang pengangkut air seharusnya.

Brozovic ditemani Henrikh Mkhitaryan dan Nicolo Barella. Menguasi bola sampai 69 persen, namun Inter Milan buntu dalam mencetak gol.

Sedangkan dilini bek sayap, Robin Gosens dan Matteo Darmian tampak kesulitan menembus kepertahanan Spezia diposisi mereka masing-masing.

Yang lebih apesnya lagi, Lautaro Martinez yang berduet dengan Romelu Lukaku, gagal mencetak gol pinalti bagi Inter Milan. Lautaro jadi kambing hitam pada laga itu.

Baca juga: Samuel Etoo Salah Penyerang Terbaik Inter Milan yang Paling Diremehkan Pada Masanya

"Tidak ada orang yang tidak bersalah di Inter Milan yang berfluktuasi ini, tawanan pasang surut yang berbatasan dengan Spezia. Simone Inzaghi tidak lagi "memiliki" tim, dia tidak dapat membangkitkan motivasi mereka atau meneruskan permainan yang melampaui kedangkalan umpan silang atau titic-titoc di lini tengah," tulis La Gazzetta dello Sport.

Menurut pantauan La Gazzetta dello Sport, para pemain Inter Milan tidak ngotot untuk mendapat bola hingga ke gawang, ketika mereka mendominasi seperti di babak pertama.

Pemain Inter Milan permainnya terlalu sederhana untuk melacak semuanya kembali ke penjaga gawang Spezia Dragowski, dan mereka tidak bereaksi dengan kejernihan dan kedengkian saat turun, seperti yang terjadi di paruh kedua puncaknya.

"Orang bertanya-tanya mengapa Simone Inzaghi bersikeras pada penendang penalti Lautaro Martinez, ketika hubungan buruk antara juara dunia dan sebelas meter telah terlihat jelas selama beberapa waktu."

Lautaro Martinez kerap gagal mengeksekusi penalti, tadi malam ia gagal mengeksekusi penalti kelimanya di Serie A, dari 14 tendangan, dengan tiga kesalahan dalam empat percobaan terakhir.

"Akan lebih baik untuk fokus pada Romelu Lukaku, yang lebih dingin dan lebih terspesialisas: seorang pelatih juga harus memaksakan dirinya dalam detail ini."

Inter Milan berlari dan berkreasi, tetapi tidak mencetak satu gol pun, bahkan dalam serangan balik dua lawan satu, dengan Lautaro dan Lukaku dalam pelarian.

"Inter Milan berhasil kebobolan gol dari peluncuran kembali oleh Dragowski, sekali lagi dia. Umpan panjang dari kiper untuk Nzola, mampu menahan penjagaan panik Francesco Acerbi dan melayani Daniel Maldini."

Tembakan cepat dan merumput, Samir Handanovic dikalahkan dan dicurigai lambat dalam menyelam.

"Di sini kita perlu membuka tanda kurung, jika pemiliknya adalah Andre Onana, mengapa bertahan di sana-sini dengan pergantian yang tidak masuk akal?"

Turun dengan satu gol, Simone Inzaghi melakukan pergantian pemain mencoba memvariasikan serangan yang tidak biasa.

Pertama trisula dengan Lautaro di belakang Edin Dzeko dan Romelu Lukaku, diikuti oleh Carboni muda di lini tengah dengan formasi 4-3-1-2.

Baca juga: Kedewasaan Cara Bermain Nicolo Barella, Membuat Lini Inter Milan Lebih Agresif dan Dinamis

Dia tidak mendapatkan banyak dari itu, kecuali panen bola dilemparkan ke depan.

Kemudian Romelu Lukaku menyamakan kedudukan dengan penalti yang diberikan atas kecerdikan Ferrer, pada Denzel Dumfries dan untuk mengikuti Dumfries sendiri mengembalikan kesopanan dengan dorongan canggung pada Kovalenko, untuk penalti kemenangan La Spezia, yang diubah oleh Nzola.

"Pada akhirnya Inter Milan ditantang oleh para penggemarnya, gencatan senjata berakhir. Porto pada hari Selasa, Juve pada hari Minggu tanggal 19. Minggu penghakiman universal," jelas Gazzetta.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved