Heboh Siswi SMP Lukai Tangan
52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Lukai Tangan Sendiri, Guru BK Diminta Berperan
Guru Bimbingan Konseling (BK) diminta berperan dalam membimbing siswa agar tidak melakukan perbuatan yang menyakiti diri sendiri.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati meminta guru Bimbingan Konseling (BK) berperan dalam membimbing siswa agar tidak melakukan perbuatan yang menyakiti diri sendiri.
Hal ini terkait dengan adanya kasus 52 siswi di salah satu SMP di Bengkulu Utara melakukan aksi melukai diri dengan cara menyayat tangan secara beramai-ramai.
Perbuatan melukai diri ini, kemungkinan dilakukan oleh siswi yang memiliki masalah, dan menginginkan perhatian.
Hanya saja, di kasus siswi SMP Bengkulu Utara ini, siswi bemasalah yang menginginkan perhatian ini hanya 1 atau 2 orang saja. Sementara, siswi lain hanya ikut-ikutan, meniru media sosial.
"Maka, di sini dibutuhkan peran guru BK, untuk membimbing siswa," kata Ainul yang juga ketua Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) wilayah Bengkulu ini, Senin (13/3/2023).
Selain itu, juga dibutuhkan konseling khusus bagi para siswi untuk mengetahui motif yang membuat anak-anak tersebut melakukan trend tidak biasa.
Karena perbuatan menyakiti diri sendiri tidak dilakukan spontan karema adanya rasa kecewa dan protes kepada orang-orang tertentu.
"Makanya perlu pendekatan dan penggalian persoalan yang sebenarnya terjadi, apakah ada luka batin yang butuh penanganan yang baik," kata dia.
Sejauh ini, pihak PPA juga akan melakukan pemeriksaan psikologis terhadap siswi yang melukai diri sendiri ini.
Kepala Sekolah Lapor Polisi
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andy Pramudya Wardana mengatakan pihak kepolisian dan dinas terkait sudah turun langsung memeriksa kasus ini.
Hasilnya, siswi ini seperti mengikuti trend kekinian, sebagai tanda, seolah-olah ada gangster di sekolah.
"Kepala sekolah sudah menghubungi pihak kepolisian, dan pihak kita sudah turun memberikan pendampingan," kata Andy.
Aksi para siswi ini diketahui oleh salah satu guru pada Rabu (8/3/2023) lalu. Saat itu, sang guru melihat beberapa siswi memiliki luka yang sama.
Setelah diperiksa, diketahui ada 52 siswi yang memiliki luka yang sama.
Hasil pemeriksaan dari pihak sekolah, aksi melukai diri ini tidak terkait hal negatif lain selain mengikuti trend media sosial.
Pihak sekolah kemudian memanggil orang tua siswi, untuk ikut mengawasi anak agar tidak lagi melakukan perbuatan yang sama.
Baca juga: BREAKING NEWS: 52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Lukai Tangan Pakai Silet, Polisi Turun Tangan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Ainul-Mardiati.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.