Terduga Teroris di Lampung

Peran Terduga Teroris di Lampung yang Ditembak Mati, Buat Banker Untuk Merakit Senjata

Terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah di Lampung berinisial N alias BA alias SA mempunyai peran sentral dalam dunia terorisme di Indonesia.

Editor: Hendrik Budiman
Tribunlampung.co.id
Anggota Densus 88 bersiaga di Pekon Margosari, Kecamatan Pagelaran Pringsewu dalam operasi penggerebekan teroris di Umbul Way Kiri hutan lindung Register 22. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah di Lampung berinisial N alias BA alias SA mempunyai peran sentral dalam dunia terorisme di Indonesia.

N alias BA alias SA yang tewas terlibat baku tembak, ternyata pernah berperan menyembunyikan terpidana Bom Bali, Zulkarnaen dan ahli bom Upi Lawanga.

Hal itu diungkapkan, Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar.

"Keterlibatan mereka seperti yang sudah dijelaskan tadi adalah tergabung dengan jaringan Jamaah Islamiyah yang sebelumnya terafiliasi dengan kelompoknya Zulkarnain dan Upi Lawanga dan sejak saat itu N alias BA Ini sudah jadi DPO sejak 2015-2016 dan juga yang menjadi DPO sejak kasus kerusuhan atau konflik di Poso," kata Aswin dikutip dari TribunLampung.co.id, Kamis (13/4/2024).

Aswin menenerangkan, N alias BA juga pernah membuat banker yang difungsikan untuk merakit senjata karena yang bersangkutan juga memiliki kemampuan merakit senjata.

"Membuat banker untuk pembuatan senjata rakitan yang tahun 2019-2020 kita ungkap pada saat penangkapan Upi Lawanga, itu sebenarnya buatan N alias BA ini, bankernya atau bengkel perakitan senjata tersebut," tuturnya.

Selanjutnya, terduga teroris berinisial PS alias JA merupakan sosok penting atau jenderal dalam kelompok teroris bersama N alias BA.

Lalu, terduga teroris ketiga adalah berinisial ZK.

Dia berperan menyimpan senjata jenis M16 yang selama ini dicari oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Dua Terduga Teroris di Mesuji dan Pringsewu Lampung Ditembak Mati

"Kemudian saudara H alias NB ini adalah DPO dari konflik Poso yang kemudian bergabung ke kelompok ini," ucapnya.

Terakhir, terduga teroris berinisial AM dan KI tugasnya bersama-sama mempersiapkan untuk melakukan penyerangan atau amaliyah dalam jaringan tersebut.

"AM itu sebagai anggota JI kelompok Lampung yang bergabung dengan kelompok ini yang sudah mempersiapkan merencanakan amaliyah dengan senjata api. Dan juga dengan KI. Adapun KI ini juga sama juga perannya dengan AM," tuturnya.

2 Terduga Teroris Tewas Ditembak

Dua terduga teroris tewas tertembak saat penangkapan di Lampung.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa keduanya sempat melakukan perlawanan ke petugas.

Dua terduga teroris itu berinisial N alias BA alias SA, dan ZK.

Adapun Densus melakukan penangkapan teroris yang diduga jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Mesuji dan Pringsewu, Lampung mulai Selasa (12/4/2023) sampai Rabu (13/4/2023).

Dari penangkapan itu ada enam orang ditangkap dan dua di antaranya meninggal tertembak.

"Dua di antaranya harus dilumpuhkan atau dilakukan tindakan tegas karena memberikan perlawanan," kata Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

"Sedangkan, empat orang berhasil ditangkap dan sekarang sedang dalam pemeriksaan intensif di bawah pengamanan ketat oleh petugas Densus 88," ucap Aswin.

Adapun empat tersangka teroris itu adalah PS alias JA, H alias NB, AM, dan KI alias AS.

Dari proses penangkapan itu, seorang petugas Densus 88 AT Polri turut menjadi korban dan mengalami luka tembak di bagian pangkal paha sekitar perut.

"Dari peristiwa tersebut satu orang anggota Densus mengalami luka tembak cukup serius sehingga harus dievakuasi turun dan saat ini sedang dalam penanganan medis yang intensif," tambahnya.

Densus 88 Antiteror Polri menangkap enam terduga teroris di Lampung. Terduga teroris ditangkap sejumlah lokasi, yakni di Mesuji, Lampung Tengah dan Pringsewu.

Penangkapan terduga teroris di kawasan hutan Register 22 Way Wawa, Kabupaten Pringsewu dan Sendang Baru Lampung Tengah, Rabu (12/4/2023) menyebabkan 2 terduga teroris tewas saat baku tembak.

Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabag Banops) Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar menjelaskan dalam baku tembak itu, empat orang terduga teroris diamankan.

"Empat orang ditangkap, diperiksa Petugas Densus 88," kata Kombes Aswin, Kamis (13/4/2023).

Kombes Aswin juga menjelaskan, terduga teroris yang ditangkap dalam operasi senyap Densus 88 terafiliasi dengan Jaringan teror Jamaah Islamiyah (JI).

"JI terafiliasi dengan Zulkarnain," jelasnya.

Kombes Aswin lantas menjelaskan sejumlah barang bukti yang disita oleh pihak kepolisian.

Usai baku tembak dan penangkapan teroris, polisi mengamankan barang bukti yang disebutnya cukup banyak. Mulai dari senjata tajam sampai senjata rakitan dengan kaliber besar.

"Barang bukti disita, namun di antaranya barang bukti tersebut, adanya senjata rakitan kaliber besar 9 mm," jelasnya.

Sementar itu, Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menjelaskan soal penangkapan terduga teroris di Lampung itu.

Ia menegaskan, terduga teroris yang ditangkap di Lampung tersebut sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) di kepolisian.

"Pelaku ini bagian dari JI, dan DPO sejak 2020 dan 2015, DPO karena melindungi figur JI di Lampung," tambah Brigjen Ahmad Ramadhan.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved