Aksi Arogan Pria Kendarai Mobil Polisi

Asal Usul Airsoft Gun yang Digunakan Penganiaya Sopir Taksi Online, Plat Mobil Polri Ternyata Palsu

Asal usul airsoft gun yang digunakan penganiaya sopir taksi online ternyata dibeli seharga Rp 3,5.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Arif Hidayat
Kolase Sosok David Yulianto
Sosok dafid Yulianto yang aniya sopir taksi online hingga ancam dengan senjata api jenis airsoft gun. Ternyata plat mobil polri palsu 

TRIBUNBENGKULU.COM - Asal usul airsoft gun yang digunakan penganiaya sopir taksi online ternyata dibeli seharga Rp 3,5 juta.

Tersangka penganiaya sopir taksi online yang belakangan diketahui bernama David Yulianto ini membeli senjata api airsoft gun tersebut melalu seorang kenalannya berinisial E.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo mengatakn David Yulianto membeli airsoftgun yang digunakanya untuk mengancam sopir taksi online itu sekitar tahun 2022 lalu.

"Yang bersangkutan sampaikan sekira bulan 4 atau 5 tahun 2022, membeli airsoft gun beserta card dengan harga Rp 3,5 juta, dari seseorang berinisial E," ujarnya dalam pers rilis yang dikutip dari instagram Polda Metro Jaya, kamis (6/5/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan David Yulianto sudah lama mengenal seorang berinisial E tersebut.

"Senjata airsoft gun ini (bisa dibeli) dengan perkenalan, tidak dengan media daring," terangnya.

Hingga saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman terkait asal-usul airsoft gun serta sosok E.

"Untuk airsoft gun senjata yang digunakan saat pelaku melakukan penganiayaan ini masih akan kami lakukan pendalaman," tukas dia.

Selain itu, plat mobil dinas polisi yang digunakan David Yulianto ternyata adalah plat palsu.

Bahkan, David Yulianto sudah menggunakan plat nomor dinas Polri 1011-VII imitasi itu, di mobil pribadinya sejak Agustus 2022.

 

Berdasarkan berita sebelumnya, terekam aksi arogan kendarai mobil polisi di Tol Tomang yang kemudian viral di media sosial.

Video tersebut menjadi heboh lantaran pria arogan itu tak hanya melakukan pemukulan, namun juga menodongkan senjata api terhadap korban.

Ia bahkan terlihat memakai mobil dengan plat nomor polisi.

David Yulianto memaksa korban untuk turun sambil memaki dan memukulinya lantaran tak terima terima mobilnya di salip oleh korban berinisial H yang tak lain adalah seorang sopir taksi.

Atas aksi aroganya tersebut, kurang 1x24 jam polisi memastikan bahwa plat nomor dinas polri yang terpasang di obil Madza tersangka dipalsukan dan bukan dikeluarkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya.

Saat ini, David terancam pidana 20 tahun penjara karena kasus penganiayaan dan penggunaan pelat palsu.


Sopir Taksi Online Sampai Gemetar saat Dipukul dan Ditodong Pistol

Pengakuan seorang sopir taksi online yang diduga korban pemukulan oleh pria yang kendarai mobil berpelat Polisi viral di media sosial.

Untuk diketahui, kejadian penganiayaan disertai penodongan senjata itu bermula ketika korban Hendra Hermansyah (41) melintas di Tol Dalam Kota Jakarta pada Kamis (4/5/2023) malam.

Kala itu, Hendra sedang berjalan ke arah Tangerang dan berpindah jalur di Tol Dalam Kota.

Namun kendaraannya tiba-tiba dihadang oleh mobil sedan berpelat dinas polisi.

Pengakuan korban tersebut diungkapnya melalui voice note yang diunggah oleh akun instagram @terang_media.

Korban mengaku dirinya sampai gemetar saat dirinya dipukul hingga dipaksa turun sambil ditodong dengan senjata api.

Dimarahi dengan kata-kata kasar oleh pria yang turun dari mobil dengan plat 10011-VII diduga milik kepolisian, pria itu mengurai kronologi kejadian.

"Gua di tol lagi dalam keadaan macet, terus gua ada celah buat masuk ke kanan, lumayanlah masuk satu mobil. Terus gua masuk ke kanan, dia langsung kenceng, merasa kayak dipotong jalannya," ucap pria yang diduga driver taksi online melalui voice note yang diunggah @terang_media.

Meskipun dirinya mengambil jalur kanan karna masih ada ruang kosong, namun ia mengaku bahwa mobilnya tidak terlalu mepet dengan kendaraan pria tersebut.

Sayangnya pria yang terlihat mengenakan kaus abu-abu dengan celana pendek itu tak terima.

Dirinya lantas mengamuk sambil menunjuk-nunjuk ke arah driver dengan suara keras dan kata-kata kasar.

"Apalu, gak terima? sini turun!" bentak pria tersebut.

Setelah marah-marah dan melakukan kekerasan, pria tersebut kambali masuk kedalam mobilnya.

"Pala gua dipukulin, langsung puyeng gua, yaudah gua lapor polisi aja deh ya," ucap Hendra.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved