Pembelaan Gibran Rakabuming Dituding Penghianat PDIP Buntut Temani Prabowo Bertemu Relawan

TRIBUNBENGKULU.COM - Pembelaan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang dituding penghianat oleh PDIP buntut temani Prabowo bertemu relawan, pada Jumat (19/5/2023).

Pasalnya, kedatangan Prabowo ke Solo itu disinyalir adalah momen pertemuan dengan relawan Gibran-Jokowi yang pecah dan mendukung ke Menteri Pertahanan.

Sebagai kader PDIP, Gibran menjelaskan dirinya hanya menemani Prabowo sebagai Menteri Pertahanan yang berkunjung ke Solo.

Pihaknya pun mengaku hanya mengajak Prabowo untuk makan di salah satu tempat kuliner yang ada di Solo.

"Kemarin itu hanya makan malam saja, kalau urusan pencapresan kan kemarin saya minggir, saya tidak ikut-ikut kemarin."

"Saya kan tidak ikut ketika beliau ketika beliau orasi dan lain-lain, saya minggir, di pinggir saya, saya nggak ikut-ikut," ujar Gibran, dikutip dari YouTube KompasTV, Minggu (21/5/2023).

Baca juga: Kronologi Gibran Rakabuming Dipanggil DPP PDIP Buntut Temani Prabowi Bertemu Relawan

Disampaikan Gibran, memang di lapangan yang terjadi relawan Gibran-Jokowi pecah dan sebagian merapat untuk mendukung Prabowo.

"Saya sudah berkali-kali bilang, relawan ada mengerucut ke dua nama (disinyalir pecah mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo)."

"Yang namanya relawan itu tidak bisa di tidak bisa dipaksa harus ke sini, harus ke situ."

"Namanya relawan tuh orang-orang yang kritis dan objektif," ujar Gibran.

Menanggapi tudingan dirinya mendukung Prabowo, Gibran menampiknya.

Sebagai kader PDIP, dirinya tegak lurus terhadap aturan dan perintah Partai.

"Bukan berarti saya kemarin mendukung (Prabowo) ya, kan nggak pernah keluar dari mulut saya," tegas Gibran.

Kendati demikian, jika dirinya diminta untuk mengumpulkan relawan pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres usungan PDIP, Gibran pun juga tak kesulitan.

Kronologi Pertemuan Gibran dan Prabowo

Kronologi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menemui dan mendampingi Menteri Pertahanan Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (19/5/2023) malam.

Buntut dari pertemuan tersebut, Gibran mendapat telepon dari Sekretaris DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Bahkan, PDIP lewat Hasto Kristiyanto, langsung memanggil Gibran ke Jakarta.

Gibran pun mengatakan dirinya siap jika nantinya akan mendapatkan sanksi dari partainya, PDIP.

"Ya siap saya terima sanksi, teguran, hukuman, siap kami terima. Hari Senin (besok) saya berangkat," kata Gibran, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (21/5/2023).

Dalam pertemuan tersebut dihadiri relawan Joko Widodo (Jokowi) yang juga mendeklarasikan dukungan mereka untuk Prabowo di Pilpres 2024.

Wali Kota Solo itu pun menjelaskan pertemuan dirinya dengan Prabowo Subianto hanya untuk menemani makan malam.

Untuk urusan pencapresan, kata Gibran, ia tidak ikut campur dalam urusan tersebut.

"Kemarin itu hanya makan malam saja."

"Kalau urusan pencapresan kan kemarin saya minggir. Saya kan tidak ikut ketika beliau orasi dan lain-lain kan saya minggir gak ikut-ikut," ujarnya.

Lebih lanjut, Gibran mengatakan relawan Jokowi yang pro ke Ganjar Pranowo di Pemilu 2024 lebih banyak.

Dirinya pun mengaku bisa mendatangkan lebih banyak relawan pro Ganjar daripada yang datang mendukung Prabowo Subianto.

"Kalau saya disuruh ngumpulin yang selain Pak Prabowo. Yang dukung Pak Ganjar lebih banyak lagi."

"Namanya relawan ya seperti itu, bukan berati kemarin saya mendukung," ucap Gibran.

"Kan tidak pernah keluar dari mulut saya, saya dukung ini, dukung itu, kan enggak," imbuhnya.

Respons Pengamat soal Relawan Jokowi Dukung Prabowo

Pengamat Politik, Herry Mendrofa, menanggapi soal sikap relawan Jokowi yang memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

Herry mendofra mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.

Dirinya menilai sosok Prabowo akan bisa melanjutkan program dari Presiden Jokowi nantinya.

"Pertama soal ini adalah hal yang wajar apalagi Prabowo, salah satu sosok representatif yang kuat dicalonkan untuk meneruskan program Jokowi dari pemerintahan saat ini," ungkap Herry, Minggu (21/5/2024).

Di masa depan, kata Herry, bangsa Indonesia memiliki suatu tantangan mengenai problematika pertahanan dan keamanan.

Terkait hal itu, Herry menganggap bahwa Prabowo Subianto mampu mengatasi permasalahan tersebut.

"Kedua, saat ini hingga di masa depan saya kira tantangannya adalah problematika pertahanan dan keamanan dari beragam perspektif yang tentunya posisi Prabowo di Menhan sedikit banyaknya diuntungkan dan terbilang mengetahui strategi di aspek ini," katanya.

"Ketiga, dari perilaku pemilih di tahun 2024 akan sangat realistis untuk cenderung memilih figur yang berlatar belakang militer karena hal ini cukup dinantikan oleh publik, artinya dari pertimbangan tersebut, Prabowo memenuhi syarat," tambahnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com