Berapa Hari Mengumandangkan Takbir Idul Adha? Lengkap Bacaan Takbiran Arab, Latin dan Artinya

Tidak lama lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H yang diperkirakan akan jatuh di tanggal 29 Juni 2023.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
TribunBengkulu.com
Ilustrasi mekah, inilah jawab berapa hari mengumandangkan takbir ketika Idul Adha, lengkap Bacaan Takbiran Arab, Latin dan Artinya 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tidak lama lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H yang diperkirakan akan jatuh di tanggal 29 Juni 2023.

Sama halnya dengan takbir ketika di hari Raya Idul Fitri, Hari raya idul Adha umat muslim turut mengumandangkan takbir.

Meski sama - sama mengumandangkan takbir namun ternyata takbir Idul Adha dan takbir Idul Fitri memiliki perbedaan.

Ada juga pertanyaan berapa hari mengumandangkan takbir Idul Adha?

Nah untuk menjawab itu, kamu bisa simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Kisah-kisah Unik Jelang Keberangkatan Kloter 1 Jemaah Calon Haji Bengkulu

Melansir dari laman Islam.nu.or.id, takbir yang dilantunkan pada hari raya idul adha disebut takbir muqayyad. Takbir ini dilaksanakan dengan jumlah masa lima hari, mulai tanggal 9 - 13 Dzulhijjah pada setiap usai shalat, baik shalat fardhu ataupun sunah.

Adapun takbir pada malam hari raya idul adha itu dinamakan takbir muqayyad, jika mengacu bahwa takbir itu dilaksanakan usai shalat dalam rentang waktu lima hari tersebut.

Sedangkan jika dilihat bahwa takbir itu dilaksanakan pada malam hari raya id, takbir malam hari raya idul adha ini juga termasuk takbir mursal. Yang berarti, takbir pada hari raya idul adha menyandang dua istilah, mursal dan muqayyad sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikh Ibrahim Al Bajuri.

Bacaan Takbir Idul Adha Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini adalah lafal takbir yang dianjurkan untuk dibaca pada malam dan hari raya id. Takbir dilafalkan sebanyak tiga kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.

Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”

Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved