Viral di Media Sosial

Siapa Richard Theodore? Selebgram yang Viral Gegara Sebut Orang NTT Tak Jujur, Ini Sosoknya

Inilah sosok Richard Theodore selebgram dan Tiktokers belakngan viral dan jadi sorotan karena sebut orang NTT tak jujur.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Syah Beni
Kolase TribunBengkulu.com/Twitter@zoelfick
Kolase sosok Richard Theodore, selebgram dan TikTok yang viral gara-gara sebut pemilik warung di NTT tak jujur. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah sosok Richard Theodore selebgram dan Tiktokers belakngan viral dan jadi sorotan.

Belakangan viral sebuah video yang memperlihatkan selebgram bernama Richard Theodore tengah membuat konten dan menuding orang NTT tidak jujur.

Pasalnya Richard Theodore menyebut kata-kata yag dianggap menghina seorang penjaga warung di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter, @zoelfick, kronologi berawal ketika Richard Theodore panik lantaran handphone miliknya tertinggal di sebuah warung setelah sebelumnya sudah menaiki kapal yang akan pergi meninggalkan pelabuhan.

Lalu, rekan Richard yang diduga sebagai perekam video tersebut meminta untuk melakukan tes kejujuran terhadap pemilik warung.

Setelah itu, mereka pun melakukan tes kejujuran pemilik warung dengan menunggu selama lima menit apakah handphone miliknya akan dikembalikan.

Namun karena tak kunjung dikembalikan, Richard dan rekannya langsung berjalan menuju warung yang dimaksud.

Sesampainya di warung, handphone tersebut ternyata tergeletak di sela-sela barang dagangan pemilik warung.

Lalu, Richard pun bertanya ke pemilik warung alasan tidak memanggil dirinya setelah handphonenya tertinggal.

"Kenapa tidak panggil kami?" tanya Richard ke pemilik warung seperti uang dikutip TribunBengkulu.com dari Twitter @zoelfick, Jumat (16/6/2023)

"Jalan motor (kapal). Sudah kemas to," jawab pemilik warung.

Setelah itu, lantaran dinilai jujur, rekan Richard pun memberikan sejumlah uang tetapi ditolak oleh pemilik warung.

"Eh tidak usah. Janganlah," kata pemilik warung.

Kemudian, Richard pun menuding pemilik warung tersebut tidak jujur karena tak langsung mengembalikan handphone miliknya yang tertinggal.

"Jadi bapaknya jujur atau nggak, bang?" tanya rekan Richard.

"Nggak lah. Pokoknya jujurnya nggak 100 persen," jawab Richard.

"Jadi bapak tadi nggak lulus tes kejujuran?" tanya rekan Richard lagi.

"Nggak lulus. Kalau dia benar-benar baik, tulus dari hati, pastinya dipanggil. Mas-mas handphonenya ketinggalan," jawab Richard lagi.

Pernyataan Richard lantas viral dan membuat warganet geram.

Lantas, siapa Richard Theodore?

Berikut sosok dan profil Richard Theodore yang dihipun oleh TribunBengkulu.com.

Melansir dari Tribunnewswiki.com, Richard Theodore ini dikenal sebagai pengusaha dan konten kreator.

Richard Theodore juga diketahui sebagai CEO dan pendiri Summer Minibar, bisnis makanan dan minuman kesehatan.

Bahkan Richard Theodore sudah berhasil mendirikan 80 outlet Summer Minibar dan telah mempekerjakan 400 karyawan.

Tak hanya itu, Richard juga punya bisnis brand Sambal Bakar Indonesia dan usaha di bidang kontraktor.

Richard Theodore lahir di Tangerang pada tanggal 16 November 1995.

Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Richard Theodore diketahui menganut agama Kristen.

Ayah Richard sendiri merupakan seorang pengusaha makanan ayam bakar.

Pria yang dikenal sebagai selebgram itu mengenyam pendidikan S-1 jurusan Bisnis di Binus University.

Saat masih kecil, Richard pernah memiliki cita-cita sebagai atlet bulutangkis.

Richard juga sudah rajin berlatih badminton sejak masih SMP.

Kendati demikian ia memutuskan untuk berhenti latihan karena pernah mengalami cedera bahu.

Lantas, Richard Theodore mengubah cita-citanya menjadi pengusaha.


Viral di Media Sosial

Nama Richard Theodore yang tiba-tiba jadi perbincangan dan viral di media sosial berawal dari saat ponselnya tertinggal di sebuah warung di NTT.

Richard dan temannya lantas memanfaatkan kejadian tersebut untuk membuat konten tes juran.

"Jadi bang Rich HP-nya ketinggalan, di mana bang?" tanya rekan Richard.

"Di warung," jawab Richard.

"Oke kita tes kejujuran," kata rekan Richard.

"Kalau (pemilik warung) nggak jujur, kita gebukin," jawab Richard lagi.

Setelah itu, mereka pun melakukan tes kejujuran pemilik warung dengan menunggu selama lima menit apakah handphone miliknya akan dikembalikan.

Namun lantaran tidak kunjung dikembalikan, Richard dan rekannya langsung berjalan menuju warung yang dimaksud.

Sesampainya di warung, handphone tersebut ternyata tergeletak di sela-sela barang dagangan pemilik warung.

Lalu, Richard pun bertanya ke pemilik warung alasan tidak memanggil dirinya setelah handphonenya tertinggal.

"Kenapa tidak panggil kami?" tanya Richard ke pemilik warung.

"Jalan motor (kapal). Sudah kemas to," jawab pemilik warung.

Setelah itu, lantaran dinilai jujur, rekan Richard pun memberikan sejumlah uang tetapi ditolak oleh pemilik warung.

"Eh tidak usah. Janganlah," kata pemilik warung.

Kemudian, Richard pun menuding pemilik warung tersebut tidak jujur karena tak langsung mengembalikan handphone miliknya yang tertinggal.

"Jadi bapaknya jujur atau nggak, bang?" tanya rekan Richard.

"Nggak lah. Pokoknya jujurnya nggak 100 persen," jawab Richard.

"Jadi bapak tadi nggak lulus tes kejujuran?" tanya rekan Richard lagi.

"Nggak lulus. Kalau dia benar-benar baik, tulus dari hati, pastinya dipanggil. Mas-mas handphonenya ketinggalan," jawab Richard lagi.

Netizen pun geram dengan konten yang dibuat Richard yang justru dianggap sebagai sebuah fitnah kepada pemilik warung.

"Kreator seperti ini sangat bahaya. Sebiknya dihentikan, dan minta maaf kpd korban konten."

"Berdalih tes kejujuran, sengaja ninggalin hape, tidak hilang, tapi justru memfitnah bapak penjaga warung di NTT tidak jujur," tulis @zoeflick dalam unggahan video tersebut.

Video saat Richard Theodore melakukan tes kejujuran dan mengatakan pemilik warung di NTT tidak jujur itu pun langsung dibanjirik komentar negatif dari warganet.

Bahkan, banyak yang mengecam konten Richard Theodore tersebut.

"Sejak kapan dia menjadi juri untuk standarisasi kejujuran?aku akan report, konten tidak bermutu plus berpotensi merusak cara pandang publik," tulis salah satu warganet.

"Social Experiment yg dilakukan tanpa kredibilitas dan demi popularitas belaka itu sama sekali nggak etis," tulis warganet lainya.

"Kalo bapaknya nggak jujur hp kamu sudah dibuang ke Laut. Pemda NTT perlu kasih pelajaran anak songong ini," timpal warganet lainya lagi.
 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved