Berita Selebriti

Fakta-fakta Perseteruan Dewi Perssik dengan Ketua RT, Ternyata Miskomunikasi soal Titip Hewan Kurban

Dewi Persik beberapa hari ini bikin heboh karena perseteruanya dengan Ketua RT 06 Kampung Lebak Buls soal hewan kurban.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Arif Hidayat
Instagram.com/dewiperssiknew
Dewi Persik. Fakta-fakta Perseteruan Dewi Persik dengan Ketua RT, Ternyata Miskomunikasi soal Titip Sapi Kurban. 

Selain itu, Malkan juga menegaskan jika dirinya tak pernah mengaitkan masalah ini dengan isu politik.

Dijelaskan Malkan, siapa pun yang memberi sapi untuk dipotong di tempatnya, maka pihaknya akan selalu menerima.

Siapa pun yang memberi sapi untuk dipotong di tempatnya, maka pihaknya akan selalu menerima.

Namun kala itu Malkan tak mengetahui bahwa sapi tersebut hanya dititipkan saja.

Yang Malkan ketahui, sapi itu datang untuk disembelih di tempatnya.


Apalagi pihak Dewi Persik juga sudah melakukan ijab kabul untuk mewakili Dewi Persik.

"Saya enggak pernah tahu (sapi) itu dititipkan atau tidak. Yang jelas saya menerima itu katanya dari seorang ustaz, bilangnya ibu Dewi mau kurban di masjid ini. Setelah saya terima jam 10.00 WIB, tiba-tiba jam 1 atau jam 2 siang, ART dia (Dewi Perssik) mau ambil sapi itu. Apa itu merupakan bentuk penolakan?" jelas Malkan.

Hal itulah yang membuat Malkan merasa kecewa.

Ia keberatan jika sapi yang hendak diambil tersebut kembali dititipkan kepadannya.

"Ketika ditanya sama ini (orang suruhan Dewi Perrsik) 'Pak kalau saya titip lagi di sini bagaimana?' Saya jawab 'saya enggak mau, akan saya lepas'. Lepas dalam pengertian lepas tanggung jawab saya," jelasnya.

"Kenapa? siapa yang mau jagain sapinya, siapa yang mau bayar yang jaga. Masjid ini bukan lembaga sosial yang duitnya ngucur dan bukan penitipan," tuturnya.

Kemudian, soal tuduhan pemerasan senilai Rp 100 juta, Malkan menduga ART Dewi disinyalir salah menafsirkan perkataannya.

"Saat mediasi, ART-nya mengaku kalau saya tidak minta,"

"Saya cuma bilang gini, 'Karena Anda sudah mengganggu emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya enggak mau'. Ini juga saya utarakan karena kami bukan ahlinya untuk menaikkan sapi," ujar Malkan.

 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved