Religi

Daftar Puasa Sunnah Menjelang Muharram 1445 Hijriah, Puasa Asyura Lebih Diutamakan Rasulullah

Menjelang bulan Muharram 1445 Hijriah ada banyak puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah.

Penulis: Rita Lismini | Editor: M Arif Hidayat
Tribunbengkulu.com
Ilustrasi Berpuasa Pada Bulan muharram 1445 H. Daftar Puasa Sunnah Menjelang Bulan Muharram 1445 Hijriah, Puasa Asyura Lebih Diutamakan Rasulullah 

TRIBUNBENGKUlU.COM - Menjelang bulan Muharram 1445 Hijriah ada banyak puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah.

Diantaranya menjalani ibadah puasa Tasu'a, Asyura, Ayyamul Bidh dan terakhir puasa Senin-kamis.

Namun, yang lebih diutamakan oleh Rasulullah yaitu menjalankan ibadah Puasa Asyura.

Karena Rasulullah SAW menganggap puasa asyura ini sebagai amalan ibadah yang istimewa.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya, selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)

Kemudian menjalankan Ibadah puasa sunnah menjelang Muharram 1445 Hijriah ini merujuk kepada hadis riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah.

Dalam Q.S. At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Artinya:"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Puasa sunnah di Bulan Muharram

1. Puasa Tasu'a

Puasa Tasu'a diambil dari kata Tis'a yang artinya sembilan. Oleh karena itu, puasa ini dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Puasa ini bisa dikerjakan seperti puasa sunah lainnya

Bacaan Niat Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسوعاء لله تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.

2. Puasa Asyura

Puasa asyura sangat dianjurkan pada tanggal 10 Muharram. Hari ke-10 Muharram ini adalah hari yang mulia.

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

"Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam melakukan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura, maka para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, ia adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani."

Salah satu manfaat puasa Asyura adalah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu apabila dikerjakan dengan ikhlas niat karena Allah. Puasa ini bisa dikerjakan seperti puasa sunah lainnya.

Bacaan Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

3. Puasa Ayyamul Bidh

Dinamakan ayyamul bidh karena diambil dari kata Yauma yang berarti hari dan Bidh yang berarti putih. Puasa Ayyamul Bidh sering disebut dengan puasa putih.

Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunah yang nilai amalannya sama dengan melaksanakan puasa sepanjang tahun.

Dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:

"Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari no. 1979).

Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:

"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu 'Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Terdapat niat doa yang harus dibaca saat akan menunaikan ibadah puasa Ayyamul Bidh. Melafalkan niat berpuasa bisa dilakukan malam hari atau ketika makan sahur.

Namun, seorang muslim juga dapat melafalkan niat berpuasa setelah terbit fajar kalau lupa berniat ketika sahur.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala.

Artinya:

"Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala".

4. Puasa Senin dan Kamis

Seperti namanya, puasa Senin dan Kamis juga dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis saja. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu memasukkan puasa Senin dan Kamis dalam puasa sunah yang disepakati para ulama.

Dari Aisyah Radhiyallahu Anhu:

"Adalah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin dan Kamis. (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasi dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)

Meski dapat dilakukan di bulan apa saja, puasa ini lebih mendatangkan keberkahan jika dilaksanakan saat bulan yang penuh kemuliaan seperti bulan Muharram. Seperti puasa sunah lainnya, menjalankan puasa Senin dan Kamis juga memiliki bacaan niat.

Bacaan niat puasa hari Senin 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatal lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya niat puasa sunah hari Senin karena Allah Ta'ala".

Bacaan niat puasa hari Kamis 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khamisi sunnatan lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya niat puasa sunah hari Kamis karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Menjalankan Puasa Muharram

1. Menghapuskan Dosa

Melaksanakan puasa di Bulan Muharram, tepatnya puasa 10 Muharram atau disebut dengan nama puasa Asyura. Memiliki keutamaan yaitu, ganjaran berupa penghapusan dosa selama satu tahun untuk yang melakukan ibadah sunnah tersebut.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim yang shahih, bahwa dari riwayat Abu Qaradah RA menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang apa keutamaan dari puasa Asyura.

Lalu beliau menjawab, tentang puasa tersebut akan menghapuskan dosa selama satu tahun yang telah berlalu.

Tentunya menjadi sebuah keutamaan yang dinanti-nanti banyak orang, tidak akan rugi jika melaksanakan setiap tahun dengan kekhusyukan yang maksimal. Supaya apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW benar-benar menjadi bagian dari pahala didapat.

2. Membedakan dengan Puasa Yahudi

Kaum Yahudi melakukan puasa di tanggal 10 Muharram untuk menghormati Nabi Musa AS, yang memenangkan pertempuran melawan Firaun.

Ketika Rasulullah SAW bertemu langsung dengan orang Yahudi, beliau ingin menghormati Nabi Musa AS dengan melaksanakan puasa yang sama. Tapi, untuk membedakannya umat Islam dianjurkan untuk berpuasa tidak hanya di tanggal 10 Muharram saja, tapi juga sehari sebelum dan sehari sesudahnya.

Tepatnya adalah dari tanggal 9 Muharram sampai 11 Muharram. Sebagaimana hadits riwayat Ahmad yang shahih mengatakan dari Ibnu Abbas RA yang memiliki status marfu atau disandarkan kepada perkataan, sifat, perbuatan, dan taqrir Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda, agar umarnya melakukan puasa di haru Asyura dan membedakannya dengan Yahudi yaitu dengan puasa di tanggal 9 Muharram dan 11 Muharram.

Jika merujuk pada riwayat tersebut, ditambah dengan kajian Al-Hafidz Ibnu Hajar pada buku Fathul Bari Syarh Shahihil Bukhari, terdapat tiga puasa di bulan Muharram berdasarkan tingkatnya.

Puasa pada tanggal 10 Muharram saja atau disebut puasa Asyura
Puasa pada tanggal 9 Muharram dan 10 Muharram atau puasa Tasu’a dan Asyura
Puasa dari tanggal 9 Muharram sampai 11 Muharram.

3. Memiliki Pahala yang Sama dengan 30 Hari Puasa

Pahala yang dijanjikan Allah SWT untuk siapa saja yang berpuasa di bulan Muharram, satu hari puasa setara dengan pahala untuk 30 hari puasa di hari lain.

Penjelasan ini bisa dilihat dari hadits riwayat Thabrani yang terdapat di dalam Al-Mu’jamus Shaghir. Ini merupakan hadits kategori gharib.

4. Ibadah di Bulan Mulia

Melakukan ibadah puasa di bulan Muharram, merupakan ibadah yang mulia karena Muharram termasuk salah satu bulan mulia dalam deretan empat bulan mulia di dalam kalender Islam atau disebut Al-Asyhurul Hurum.

Bulan tersebut adalah bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Sesuai hadits shahih riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan lainnya.

Dari Al-Bahili, yang mengatakan bahwa dia mendatangi Rasulullah SAW dalam keadaan berpuasa, lalu Rasulullah SAW terkejut dengan tubuhnya yang terlihat lemah. Al-Bahili kemudian menjelaskan bahwa dia tidak makan siang hari dan hanya malam saja.

Lalu Rasulullah SAW bertanya siapakah yang menyuruh Al-Bahili menyiksa dirinya seperti itu. Bahili menjawab bahwa dia mampu melakukan puasa secara terus menerus.

Setelah itu, barulah Rasulullah SAW bersabda, berpuasalah di bulan Ramadhan, ditambah tiga hari setelahnya, kemudian di bulan-bulan mulia.

Tentunya ada perbedaan ketika berpuasa di bulan biasa dengan puasa di bulan mulia. Mulai dari pahala yang didapat hingga keutamaannya.

5. Puasa Sunnah Utama

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, puasa di Bulan Muharram merupakan salah satu puasa sunnah paling utama. Dipertegas pula dengan sejumlah hadits shahih, dimana Rasulullah SAW langsung bersabda tentang hal tersebut.

Salah satunya diriwayatkan oleh ABu Hurairah, dimana Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa, puasa paling utama selain puasa di bulan Ramadhan yaitu puasa di bulan Mulia dan bulan Allah SWT yaitu puasa di bulan Muharram.

Lalu shalat yang paling utama adalah shalat lima waktu dan shalat malam. Jadi, tidak ada keraguan untuk melaksanakan puasa di bulan tersebut.

Terutama pada hari-hari terbaiknya yaitu tanggal 9,10, dan 11 Muharram. Namun jika ingin melakukan puasa senin dan kamis juga tidak dilarang sebagai tabungan amal.

Melaksanakan puasa di bulan Muharram, merupakan ibadah utama yang bisa dilakukan. Walaupun masuk kategori sunnah, namun sangat dianjurkan bahkan Rasulullah SAW juga menjadikannya bagian dari ibadah sunnah, terutama pada tanggal 9, 10, dan 11.

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved