Religi
Kapan Puasa Asyura Mulai Dilakukan? Simak Penjelasan Lengkap, Waktu Terbaik Untuk Melaksanakannya
Berikut ini waktu terbaik untuk melaksanakan puasa Asyura di Bulan Muharram 2023.
Penulis: Rita Lismini | Editor: M Arif Hidayat
TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut ini waktu terbaik untuk melaksanakan puasa Asyura di Bulan Muharram 2023.
Jika dilihat berdasarkan Kalender Hijriah, 1 Muharram 2023 yang bertepatan pada Rabu, 19 Juli 2023 mendatang.
Maka puasa Asyura mulai dapat dilaksanakan pada 10 Muharram atau pada Jumat, 28 Juli 2023.
Sebagaimana yang kita ketahui puasa Asyura ini merupakan ibadah sunnah yang memiliki beragam keutamaan.
Selanjutnya, menjalankan ibadah puasa ini sangatlah dianjurkan oleh Rasulullah, seperti yang tercantum pada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, yaitu :
"Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura. Lalu Rasulullah bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.' Rasulullah lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya," (HR Bukhari: 2004).
Tata Cara Puasa Asyura
Setelah mengetahui niat puasa Asyura, umat muslim juga penting mengetahui tata cara puasa Asyura. Sama dengan puasa lainnya, sebelum menunaikan ibadah puasa sunnah ini, dianjurkan membaca niat puasa Asyura terlebih dahulu.
Niat puasa Asyura sebaiknya dilakukan pada malam hari, sebelum terbit fajar. Namun, mengingat puasa Asyura adalah puasa sunnah, boleh niat pada pagi hari asalkan belum makan apa-apa. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis berikut, yang artinya:
Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau bertanya, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun bersabda, “Kalau begitu saya puasa.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung).” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantap makanan tersebut. (HR. Muslim)
Adapun tata cara puasa Asyura yang perlu diketahui setiap muslim adalah sebagai berikut:
1. Membaca Niat
Sebelum melakukan puasa Asyura umat muslim wajib membaca lafaz niat di dalam hati. Lafaz niat juga disunnahkan diucapkan dengan lisan.
2. Makan Sahur
Makan sahur hal yang sangat dianjurkan dalam melakukan ibadah puasa. Makan sahur untuk puasa Asyura lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan Diri
Sebagai mana ibadah puasa pada umumnya, saat menjalankan ibadah puasa Asyura umat muslim harus menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.
4. Menjaga Diri
Selain menahan diri, saat melaksanakan ibadah puasa Asyura juga hendaknya lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya: Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra).
5. Segera Berbuka Saat Tiba Waktu Magrib
Terakhir segera berbuka puasa saat waktu Magrib tiba.
Niat Puasa Asyura
Sama seperti ibadah puasa sunnah lainnya, puasa Asyura juga perlu didahului dengan bacaan niat. Bacaan niat puasa Asyura ini bisa dibaca pada malam hari atau sebelum fajar terbit. Adapun bacaan niatnya seperti berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan yang bisa didapatkan umat muslim. Berikut sejumlah keutamaan puasa Asyura, antara lain:
1. Diampuni Dosa-dosanya
Salah satu keutamaan melaksanakan puasa Asyura ini bisa dilihat peristiwa yang pernah dialami oleh Nabi Adam AS, yaitu Allah SWT menerima pertaubatan yang dilakukan oleh Nabi Adam AS setelah dikirim ke bumi bersama Hawa dalam kondisi terpisah. Allah SWT mengampuni dan menerima taubat Nabi Adam AS atas kesalahannya memakan buah terlarang di surga.
Tidak hanya mendapatkan kebaikan dan kemuliaan, berpuasa di bulan Muharram juga akan memberi ampunan dosa dari Allah SWT. Puasa di hari ke-10 bulan Muharram, yaitu hari Asyura Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:
“Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu” (HR at-Tirmidzi).
2. Pahala Berlipat Ganda
Selain itu, pada hari Asyura ini setiap amalan baik pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sedangkan, bagi seseorang yang berbuat buruk, dosanya juga akan digandakan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 36, artinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah [ketetapan] agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa," (Q.S At-Taubah [9]: 36).
3. Mengangkat Derajat
Puasa Asyura dapat meringankan dosa-dosa besar yang dimiliki umat muslim. Jika tidak memiliki dosa sama sekali, puasa Asyura dapat menjadi amalan baik yang diharapkan bisa meningkatkan dan mengangkat derajat orang orang orang.
Dengan menunaikan puasa sunnah ini, umat muslim akan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan dikabulkan segala permintaannya. Tentu saja hal ini harus dilandasi dengan niat dan ikhlas menjalaninya.
Sejarah Kisah Puasa Asyura
Sejarah Puasa Asyura dikisahkan dalam sebuah riwayat dari salah seorang sahabat nabi seperti berikut ini:
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.
"Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa 'Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Hari yang kalian berpuasa ini adalah hari apa?" Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, "Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir'aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini". Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.". Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130)
Sejarah puasa Asyura juga dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) pada salah satu tayangan video pada kanal Youtube pribadinya yang berjudul 'Keistimewaan dan Hikmah Puasa Asyura" yang dikutip dari detiksulsel.
Dikisahkan oleh UAH, pada saat itu merupakan awal kedatangan nabi di kota Madinah, beliau menyaksikan orang-orang Yahudi melaksanakan ibadah puasa. Lalu, nabi mencoba mengonfirmasi kebiasaan berpuasa orang-orang Yahudi tersebut yang bertepatan dengan tanggal 10 bulan Muharram.
Kala itu nabi SAW bertanya kepada para sahabat, orang-orang di sekitarnya, serta kaum Yahudi pada masa itu. Kaum Yahudi lalu menjelaskan bahwa puasa yang mereka laksanakan itu sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah yang telah menyelamatkan Nabi Musa AS dari kejaran musuh mereka, yaitu Firaun.
Mengetahui hal tersebut, Nabi SAW kemudian menjawab "Saya lebih berhak dibandingkan dengan kalian untuk melestarikan dan menyempurnakan syariat Musa A.S,". Ketika itu, Nabi lalu memerintahkan para sahabat untuk ikut berpuasa.
Di masa itu, Nabi semakin menekankan perintah melaksanakan puasa Asyura, sampai-sampai para sahabat juga memerintah anak-anak kecil mereka untuk turut berpuasa.
Peringatan 1 Muharram
Tahun baru islam
Amalan Tahun Baru Islam
Tahun Baru Islam 1445 H
Puasa Asyura
Tata Cara dan niat puasa Asyura
Keutamaan Asyura
Sejarah Asyura
| Makna dan Lirik Lagu Religi Bila Waktu Telah Berakhir - Opick, Pengingat Bagi Diri Sendiri |
|
|---|
| Jadwal Puasa Rajab Bulan Januari dan Februari 2024, Lengkap dengan Bacaan Niatnya |
|
|---|
| Kapan Jadwal Puasa Bulan Ramadan 2024? Ternyata Muhammadiyah Beda 1 Hari |
|
|---|
| 30 Ucapan Duka Cita atau Belasungkawa Dalam Bahasa Bali dan Artinya, Selain Dumogi Amor Ing Acintya |
|
|---|
| Doa, Amalan, dan Jadwal Puasa Bulan Rajab 2024 Sesuai dengan Anjuran Rasulullah SAW |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Amalan-Puasa-Sunnah-Asyura-Pada-Bulan-Muharram.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.