Berita Bengkulu Tengah

Dewan Tagih Pembangunan Jembatan Desa Penanding yang Sudah Dianggarkan Rp 750 Juta

Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah, Fepi Suheri mempertanyakan pembangunan jembatan Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Teng

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
Jembatan Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah hanyut usai diterpa banjir 2022 lalu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah, Fepi Suheri mempertanyakan pembangunan jembatan Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah yang tak kunjung dibangun.

Padahal, anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut sudah ada dan seharusnya sudah dibangun pada tahun 2023 ini.

"Dianggarkan sebesar Rp 750 juta untuk pembangunan jembatan jenis poton, agar masyarakat bisa menyeberang," ujar Fepi, Selasa (26/7/2023).

Namun, memasuki akhir Juli 2023 ini, belum ada tanda-tanda bahwa jembatan tersebut akan dibangun.

Diketahui, jembatan Desa Penanding hanyut lantaran diterjang banjir bandang pada 2021 lalu dan hingga saat ini masyarakat harus menggunakan rakit untuk menyebrang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Harga Eceran di Bengkulu Tengah Tembus Rp 30 Ribu

"Yang memanfaatkan jembatan ini warga dari empat kecamatan, sehingga semakin cepat pembangunannya semakin baik, karena ini kepentingan masyarakat," kata Fepi.

Fepi pun mengaku bingung, ada apa dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Tengah yang tak kunjung merealisasikan hal tersebut.

"Pasti akan kita panggil, APBD Perubahan ini akan kami hajar, karena ada masalah apa, anggaran sudah ada tinggal ngebangun saja kok tidak bisa," jelas Fepi.

Meski sudah berulang kali mempertanyakan terkait pembangunan jembatan tersebut, Fepi mengaku tak kunjung mendapatkan jawaban yang pasti.

"Sudah sering kita tanyakan, kalau seperti ini bagaimana mau memperjuangkan jembatan-jembatan dari pusat, sedangkan yang dari APBD saja tidak terealisasi," beber Fepi.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved