Polisi Tembak Polisi

Densus 88 Sebut Tak Ada Pertengkaran saat Bripda Ignatius Tewas Tertembak, Klaim Hanya Kelalaian

Densus 88 Antiteror Polri menyebut tidak ada pertengkaran saat Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) tertembak hingga tewas.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/Kolase
Kolase Bripda Ignatius. Densus 88 Antiteror Polri menyebut tidak ada pertengkaran saat Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) tertembak hingga tewas. 

"Kami mendapat banyak informasi dari Mabes Polri tentang meninggalnya anak kami, yang sulit diterima secara akal sehat manusia, bagaimana mungkin ada senjata api yang tiba tiba meletus dan tepat sekali mengena bagian leher anak kami," jelasnya.

Terakhir, ayah bripda IDF mengungkapkan jika dirinya meminta pihak terkait untuk membuka kasus ini secara transparan dan tidaka ada yang disembunyikan.

"Untuk itu kamu meminta bantuan hukum dari bapak Dr. Hotman Paris Hutapea, LBH Mandau Borneo Keadilan, ketua umum Jelani Christo agar membantu kami mengungkapkan fakta - fakta hukum sebenarnya penyebab kematian anak kami Bripda Ignatius Dwi Frisko Sirage. Kami mohon agar dapat membantu kamu agar kamu mendapat keadilan seadil - adilnya," jelasnya.

Keluarga Sebut Ada Perbedaan Informasi

Tewasnya Bripda IDF yang diduga tewas ditembak senior masih menjadi tanda tanya bagi keluarga korban.

Bagaimana tidak, keluarga dari Bripda IDF mengaku jika pihaknya mendapatkan informasi berbeda mengenai tewasnya sang anak.

Perbedaan informasi yang menimbulkan kejanggalan ini disampaikan oleh penasehat hukum keluarga korban yakni, Jelani Christo.

Jelani Christo mengatakan, jika informasi kematian Bripda IDF ini berbeda.

"Kami sangat menentang atas perbuatan pidana pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88, berdasarkan Informasi di media, dari pihak keluarga yang kami dapatkan atas tewasnya Bripda Ignatius kami menduga ada indikasi atau dugaan pembunuhan tersebut direncanakan dengan sangat canggih dan matang oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88," ujarnya, dilansir dari TribunPontianak.com, Kamis (27/7/2023).

Sementara itu, Jelani Christo mengatakan informasi dari media dan polisi berbeda.

"Berdasarkan informasi juga yang kami dapatkan dari beberapa Rekan yang sudah mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian bahwa Pukul 01.42 WIB, Bripda IV mengeluarkan senpi dari dalam tas untuk diperlihatkan kepada korban, tiba - tiba senjata itu meletus dan mengenai leher korban, hal tersebut di atas menurut hemat kami ada Kejanggalan dan ada Skenario Kejahatan besar dan sangat tidak masuk akal," jelasnya.

Jelani juga mengatakan jika kasus ini pihak keluarga akan mengusut tuntas kasu ini hingga selesai karena dianggap direncanakan.
Sosok Bripda IDF

Sosok Bripda IDF, polisi yang tewas ditembak oleh sesama anggota polri kini masih menjadi sorotan warganet.

Kabar meninggalnya Bripda IDF ini viral di media sosial, salah satunya yakni melalui laman instagram @kamidayakkalbar.

Dalam video yang diunggah tersebut memperlihatkan jenazah Bripda IDF ada luka bekas tembakan di bagian belakang telinga.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved