Banjir dan Longsor di Bengkulu Utara
Sebuah Kapal Nelayan Hanyut Terbawa Banjir, Pencarian Hingga ke Tengah Laut, Rugi Rp 192 Juta
Arjunes, Pemilik kapal yang hilang akibat bencana banjir di bengkulu utara mencari kapalnya ke tengah laut.
Penulis: Abdurrahman Wachid | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com
Abdurrahman Wachid
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Hujan ekstrem deras yang melanda Kabupaten Bengkulu Utara pada kamis (17/8) malam kemarin tidak hanya mengakibatkan longsor, namun juga banjir di Desa Karang Pulau, Kecamatan Putri Hijau.
Ketua koperasi desa setempat, Pakde Suroso mengatakan, banjir tersebut terjadi mulai jumat (18/8) dini hari.
"Tapi pada pagi hari sekitar jam 07.00 wib, airnya belum juga surut, tapi saat menjelang siang tadi airnya sudah normal kembali," ujarnya.
Bahkan sebuah kapal milik nelayan dikabarkan hilang hanyut ke laut. Tiga kapal diantaranya mengalami kerusakan.
Pemilik mengetahui kapalnya hanyut setelah pagi harinya lantaran kapal jenis fiber yang biasa disandarkan tidak ada lagi ditempat biasanya.
Diapun melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Bengkulu Utara.
Sebuah perahu fiber yang hilang yakni, 1 unit mesin kapal dengan merek yamaha 25 PK, dan 16 pcs jaring penangkap ikan milik Arjunes terbawa arus banjir, yang diperkirakan kerugian mencapai Rp 192 juta rupiah tersebut hingga sore ini perahu belum kunjung ditemukan, (18/8/2023).
"Arjunes, pemilik kapal saat ini masih mencari kapalnya ke tengah laut, " imbuhnya.
Ia berharap, adanya perhatian khusus dari pihak pemerintah terkait agar kiranya dapat membantu atas bencana alam yang terjadi menimpa warga setempat.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.