Kisah Bayi Tertukar di Bogor

Kasus Bayi Tertukar di Bogor Disorot KPAI, Ada Unsur Kesengajaan, RS Sentosa Diminta Tanggung Jawab

Kasus bayi tertukar di Bogor masih terus bergulir meski hampir mendekati titik terang.

Editor: Kartika Aditia
TribunnewsBogor.com
Kolase Siti Mauliah, Ibu dari bayi Tertukar di Bogor. Kasus Bayi Tertukar di Bogor Disorot KPAI, Ada Unsur Kesengajaan, RS Sentosa Diminta Tanggung Jawab 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kasus bayi tertukar di Bogor masih terus bergulir meski hampir mendekati titik terang.

Terkini, kedua ibu yang diduga bayinya tertukar telah melakukan tes DNA pada Senin (21/8/2023)

Kendati demikian, hingga saat ini pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor belum meminta maaf terkait kasus dugaan bayi tertukar.

Sikap Rumah Sakit Sentosa terhadap kasus bayi tertukar ini pun lantas mendapat sorotan dari KPAI.

Ketua Umum Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Merdeka Sirait bahkan mengatakan juika kasus bayi tertukar di Bogor doduga bukan kelalaian.

Aris juga menyebut terkait adanya dugaan adanya unsur kesengajaan.

Pasalnya, bayi tersebut sudah tertukar satu tahun lamanya.

Sedangkan Siti mauliah sudah merasa janggal jika bayinya tertukar sejak awal.

"Sebelumnya pernah ada di Bekasi, tapi bayi tertukar di Bogor ini sampai satu tahun," ujarnya dilansir dari TribunnewsBogor.com, Senin (21/8/2023)

Dirinya pun sepakat kalau kasus ini terjadi akibat kelalaian rumah sakit.

"RS harus bertanggung jawab," ujarnya.

Ia pun menegaskan kalau hal ini jelas merupakan kelalaian rumah sakit, dan tidak bisa dibebankan kepada petugas kesehatannya saja.

"Polres Bogor jangan mengorbankan para perawat dan pekerja medis di sana," kata dia.

Bahkan ia mengatakan kalau ini bukan semata sekedar kelalaian saja, tapi juga tindak pidana.

"Bayangkan ini sudah satu tahun baru dipersoalkan sekarang. Saya kira baik korban dan pelaku tahu persis ini anaknya atau bukan," tandasnya.

Aris Merdeka pun menyinggung soal adanya dua gelang dengan nama yang sama.

"Enggak boleh terjadi, setelah lahir itu biasanya ada satu gelang, tapi ini dibiarkan," ungkapnya.

Untuk itu, ia pun menduga kalau hal itu bukan semata karena kelalaian saja.

"Menurut saya ada unsur kesengajaan, oleh karena itu Polres Bogor harus menindak lanjuti," kata dia.

"Bukan hanya sekedar tes DNA, bisa saja tes DNA itu akhirnya mengembalikan anak. Tapi peristiwa ini harus jadi perhatian publik lalainya rumah sakit," tambah Aris.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kasus bayi tertukar di Bogor ini pertama kali diungkap oleh Siti Mauliah, warga Desa Cibeuteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Diakui Siti MAuliah, dirinya sudah merasakan kejanggakan soal bayinya tertukar dengan pasien lain di hari kedua setelah dirinya melahirkan.

Siti Mauliah tak bisa menepis firasat jika bayi yang ia bawa pulang ke rumah bukan anak kandungnya.

Ia merasa bayi yang hendak ia bawa pulang itu berbeda dengan bayi yang sebelumnya ia susui setelah melahirkan.

Firasatnya pun semakin menguat saat ia menyadari nama yang ada di gelang sang bayi ternyata bukan nama dirinya.

Setelah setahun merawat sang anak, Siti Mauliah akhirnya baru tahu kalau bayi tersebut bukan anak kandungnya.

Hasil tes DNA yang dilakukan Siti membuktikan kalau bayi itu tidak identik, alias bukan anak biologisnya.

Tak Ada Permintaan Maaf

Sementara itu, Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan, hingga saat ini belum ada permintaan maaf secara resmi dari pihak RS Sentosa.

"Sampai saat ini dari owner RS, dari direksi, tidak ada satu kata pun permintaan maaf secara resmi, tidak ada. Bahkan untuk mendatangi rumah ibu Siti menyampaikan empati, sampai saat ini belum ada," kata Rusdy.

Tak hanya itu, Rusdy juga menegaskan, pertanggung jawaban itu jangan hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan.

"Jadi Polres Bogor harus melihat SOP dari RS itu. Saya kira management, direksi, harus bertanggung jawab dan ikut diperiksa juga, jangan hanya cuci tangan dan dilepaskan kepada nakes," pungkasnya.

Pengakuan Pasien B, Dian Syok saat Tahu Bayi yang Dirawatnya Diduga Tertukar

Dian dan Siti Mauliah melakukan tes DNA di Puslabfor Polri, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (21/8/2023).

Mereka dijadwalkan melakukan tes DNA pada pukul 10.00 WIB tadi.

Namun, keduanya tidak saling bertemu di Puslabfor Polri.

Melansir dari TribunnewsBogor.com, saat datang ke Puslabfor Dian sengaja menghindari awak media.

Pasalnya, Dian atau pasien B tak mau terpublish sehingga saat ia pulang pun tidak ada yang mengetahui keberadaannya.

Kendati demikian, Dian membuat sebuah pengakuan soal bayi yang diduga tertukar.

Ia tak menyangka jika anak yang selama ini dirawatnya seperti anak sendiri diduga bukanlah anaknya.

Hal itu bermula dari laporan Siti Mauliah soal bayinya yang tertukar dengan Dian.

Dian tak menyangka jika kasus bayi tetukar itu menimpanya.

Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Dian, yakni Binsar Aritonang.

"Karena bayi yang ada di klien kami pun dirawat diberikan kasih sayang, dan masih dianghap anak kandungnya sampai saat ini," tandasnya.

"Kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayinya sendiri," ujar Binsar.

Selain itu, Bisar membantah jika Dian menolak untuk melkukan tes DNA.

Sejak awal, kata Binsar Aritonang kliennya sudah mau melakukan tes DNA.

Namun ada hal lain yang membuatnya mengulur waktu.

Ternyata Dian sedang mengumpulkan keberaniannya untuk keluar rumah melakukan hal itu.

"Dari awal klien kami tidak pernah menyatakan untuk tidak berkenan tes DNA ya, tapi kalau kalian simak, prosedurnya kan kalau kejadian ini cukup heboh dan untuk psikologis pribadi klien kami cukup menungu waktu yg tepat," kata Kuasa Hukum Dian, Binsar Aritonang.

"Setelah kami rembuk dengan keluarga akhirnya kami hari ini tes DNA, butuh waktu lah pada intinya," kata Binsar lagi.

Binsar Aritonang mengungkapkan, saat ini kedua pihak sedang menunggu hasil tes DNA.

"Intinya kami mengimbau juga ya ibu s dan juga klien kami sampai kita mempunyai fakta yang faktual hasil tes DNA," ujar Binsar lagi.

Ternyata hal serupa pun sempat diungkapkan oleh Siti.

Tak hanya Dian saja yang merawat bayi itu dengan penuh kasih sayang dan layaknya anak sendiri.

Bahkan, Siti malah ingin bisa berhubungan seterusnya dengan Dian, layaknya saudara sendiri.

Beberapa waktu lalu, untuk membujuk Dian melakukan tes DNA sangatlah lama.

Namun, akhirnya Dian ingin melakukannya.

"Alhamdulillah kata saya Allah sudah membukakan hatinya pasien B, semoga lah biar cepet dilaksanakan," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Selasa (15/8/2023).

Namun, sebelumnya Dian ingin melakukannya di RSCM Jakarta.

Sedangkan mereka berdua melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada 2022 lalu.

Tetapi, nyatanya tes DNA ini dilakukan di Puslabfor Sentul Bogor.

"Kalau misalnya ini bener anak kita ketuker, kita kan udah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita kedepan saling bersilaturahmi jadi saling kunjung mengunjung. Kita menyambungkan untuk kekeluargaan jadi saudara lah selamanya," ucapnya.

Kronologi Bayi Tertukar di Rumah Sakit

Kuasa Hukum Siti, Rusdy Ridho menceritakan kronologi bayi laki-laki milik pasangan Muhammad Tabrani dan Siti Mauliah yang tertukar.

"Jadi tahun lalu, 18 Juli 2022, klien saya Siti Mauliah itu melahirkan secara caesar di rumah sakit,"

"Hari pertama masih disusui. Ketika hari keduanya dikasih bayi lagi, sudah merasa aneh karena secara psikologis mungkin merasa beda pas nyusui di hari kedua," kata Rusdy.

Di hari ketiga saat siti hendak pulang, Rusdy mengatakan jika seorang suster menanyakan nama pasien pada kliennya.

"Di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun saat itu suster bilang ini cuma jatuh aja atau tertukar. Ketika dia pulang, suster datang lagi keesokan harinya menanyakan perihal gelang," ungkapnya.

Rusdy mengatakan, ketika diminta gelangnya lagi, ternyata benar gelang tersebut atas nama pasien lain.

Namun, saat itu pihak rumah sakit membantah jika telah melakukan kelalaian.

Pihak rumah sakit berkilah, jika hanya gelang nama saja yang tertukar, bukan bayinya.

"Jadi semenjak itu klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.

Kemudian, pihak Siti Mauliah pun meminta kepada Rumah Sakit Sentosa agar bayi yang selama ini dirawatnya untuk dilakukan tes DNA pada dua bulan lalu.

"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yg ada di bu siti bukan anak dia," terangnya.

Menurutnya, saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan ke aparat kepolisian.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved