Kisah Bayi Tertukar di Bogor

Ibu Bayi Tertukar di Bogor Tolak Tawaran Beasiswa dan Jamkes dari RS Sentosa: Itu Pemanis Aja

Keluarga bayi tertukar di Bogor tolak tawaran beasiswa dan Jaminan Kesehatan (Jamkes) dari Rumah Sakit Sentosa.

Editor: Kartika Aditia
TrbunnewsBogor
Kolase Dua Bayi Tertukar di Bogor dan RS Sentosa. Ibu Bayi Tertukar di Bogor Tolak Tawaran Beasiswa dan Jamkes dari RS SentosaAja 

TRIBUNBENBENGKULU.COM - Keluarga bayi tertukar di Bogor tolak tawaran beasiswa dan Jaminan Kesehatan (Jamkes) dari Rumah Sakit Sentosa.

Adapun penawaran tersebut sebagai bentuk kompensasi dan pertanggungjawaban atas kelalaian yang menyebabkan tertukarnya bayi di Bogor.

Kendati demikian, kuasa Hukum Siti Mauliah dengan tegas menolak penawaran tersebut dengan beberapa alasan.

"Kita tolak lah, sampe SMA kan gratis kalo negeri, untuk kesehatannya kan ada BPJS," ujarnya dikutip dari TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).

Ia menjelaskan jika kompensasi yang ditawarkan oleh rumah sakit tidak sebanding dengan kerugian yang di alami oleh kliennya.

Ia mengatakan, di dalam persoalan ini terdapat kerugian materil maupun inmateril yang dialami oleh kedua pihak korban yang harus dipertimbangkan.

"Ngapain lah, itu pemanis aja, kita engga kesana arah kompensasinya. Engga seimbang, semua udah di cover sama negara," tambahnya.

Dalam hal ini, kedua pasien yang menjadi korban kelalaian RS Sentosa pun sepakat untuk menempuh jalur hukum.

"Kita udah sepakat sama keluarga bu D, satu perahu lah untuk menggugat rumah sakit dan melaporkan ke polisi," pungkasnya

Sebelumnya, Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengatakan, salah satu bentuk tanggung jawab yang diberikan RS Sentosa kepada korban ialah menawarkan jaminan kesehatan kedua bayi

"Kedua anak-anak itu akan di cover terkait dengan kesehatannya selama usia anak, sakit kah, rawat kah, semoga saja tidak (sakit)," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (29/8/2023).

Selain itu, Gregorius B. Djako mengatakan, RS Sentosa juga bersedia menanggung biaya pendidikan kedua bayi yang tertukar.

"RS juga menawarkan supaya anak-anak ini diberikan beasiswa pendidikan sampai SMA," katanya.

Akan tetapi, kata dia, niat baik yang diberikan kepada kedua belah pihak korban belum mendapat respon positif.

"Itu bentuk tanggung jawab RS, tapi sampai saat ini tawaran itu tidak mendapatkan sambutan sebagaimana mestinya. Kita mau menawarkan apa lagi, dari awal proses ini, RS engga pernah lepas tangan," pungkasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved