Kisah Bayi Tertukar di Bogor

Tangis Haru Hartono Ayah Bayi Tertukar di Bogor Ceritakan Perjuangan Dapatkan Anak Pertamanya

Tangis haru Hartono, ayah bayi tertukar di Bogor ceritakan perjuangannya untuk dapatkan anak pertama yang justru tertukar.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com dan KompasTv
Kolase foto Hartono. Tangis Haru Hartono Ayah Bayi Tertukar di Bogor Ceritakan Perjuangan Dapatkan Anak Pertamanya 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tangis haru Hartono, ayah bayi tertukar di Bogor ceritakan perjuangannya untuk dapatkan anak pertama yang justru tertukar.

Seperti diketahui akibat adanya kelalaian yang disebabkan perawat rumah sakit Sentosa, kedua korban bakal polisikan pihak rumah sakit.

Berbeda dengan Siti, pasangan Dian dan Hartono yang bayinya tertukar merupakan anak pertama mereka.

Perjuangan Hartono dengan Dian untuk mendapatkan anak pertamanya tidak mudah.

Hal ini diceritakan Hartono ketika menjadi tamu di acara Rosi Kompas TV.

"Kaget, syok dengan kejadian semacam ini gak pernah terpikirkan kok bisa terjadi gitu, saya syok banget, karena kita untuk mendapat momongan itu perjuangan banget," ujar Hartono dilansir dari Youtube KompasTv, Jumat (1/9/2023).

Bahkan untuk mendapatkan sang anak, Hendra dan Dian melakukan program hamil karen sempat belum memiliki anak satu setengah tahun lamanya.

"Semper kosoong satu tahun setengah karena istri sakit, terus kita ikut program biar istri bisa hamil, setelah mendapat hasil yang baik diberikan kehamilan, kita emang bener-bener jaga bayinya,"ungkapnya.

Terpukulnya Hartono saat sang istri sedang di rumah sakit dan ingin melahirkan sementara sang ayah meninggal dunia.

Baca juga: Sedihnya Dian, Ibu Bayi Tertukar di Bogor Ceritakan Reaksi Sang Anak Saat Pertama Bertemu: Gak Kenal

"Waktu hamil tujuh bulan itu juga kita pulang ke kampung itu kakenya nanyain, kapan lahirannya gitu, terus kurang dari seminggu dapet kabar iya itu pas barengan itu isteri masuk rumah sakit bapak udah meninggal,"ungkap Hartono sambil menangis.

Bahkan Hartono juga mengatakan jika dia dan sang istri sangat syok dengan adanya kabar bahwa bayi mereka tertukar.

"Itulah yang buat saya terpukul gitu, ketika sudah berjalannya waktu itu kita senang udah lahiran anak saya kita asuh baik, dengan sepenuh hati gitu, tiba-tiba anak saya dengan anak ibu Siti tertukar ya kita kaget gitu,"jelasnya.

Dian Akui RS Sentosa Lobi Dirinya

Pengakuan Dian atau Nyonya D bahwa Rumah Sakit Sentosa pernah melobi dirinya agar membantah Siti Mauliah soal bayi di Bogor tertukar.

Dian ibu yang merawat bayi Siti Mauliah selama satu tahun mengaku pernah didatangi oleh pihak rumah sakit Sentosa pada bulan Mei lalu.

Pihak rumah sakit dikatakan sempat meminta bantuan agar Dian dan suami membantah dugaan Siti Mauliah soal bayinya tertukar.

"Rumah sakit minta bantuan untuk klarifikasi ke bu Siti, minta tolong bahwa tidak ada nih indikasi bayi tertukar," ungkap Dian saat diwawancara Rosi, dari kanal Youtube KompasTV, Kamis, (31/8/2023).

Dian mengaku tak menyetujui permintaan dari pihak rumah sakit Sentosa.

Hartono, sang suami mengatakan bahwa mereka menyerahkan permasalahan itu setelah selesai dengan Siti Mauliah.

"Saya menyampaikannya, baiknya dari rumah sakit menyelesaikan dulu sama Bu Siti, baru kalau ada perkembangannya baru dikonfirmasi ke kami," ungkap Hartono.

Dengan pengakuan tersebut, Siti Mauliah bak terkejut lantaran baru mengetahui fakta tersebut sekarang.

Siti menduga jika kedatangan pihak RS Sentosa ke rumah Dian saat dirinya menjalani mediasi ngotot ingin melakukan tes DNA.

"Berarti itu di saat mediasi saya sama rumah sakit meminta ngotot untuk tes DNA yang pertama, berarti bener-bener menyangkal mereka gak mau awal DNA pertama itu," kata Siti Mauliah.

"Saya baru denger banget ini sekarang, baru denger-denger pihak rumah sakit ikut melobi kasus ini, kok bisa gitu ya," sambungnya.

Tindakan Rumah sakit yang seolah 'melobi' Dian pun membuat Siti menguak pengakuan yang berbeda.

Pasalnya, kepada Siti Mauliah, rumah sakit mengatakan jika pihak keluarga Dian dan Hartono sudah mengikhlaskan bayinya tertukar.

Tak ayal atas pernyataan dari rumah sakit tersebut sempat membuat Siti meradang hingga medatangi kembali Dian.

"Bener-bener itu rumah sakit bohong, mangkanya saya waktu bulan Juni saya datangi ibu Dian ini saya langsung mempertanyakan beliau bener-bener atau tidak apa kata rumah sakit bahwa mereka sudah mengikhlaskan bayinya mau ketuker atau tidak pokoknya sudah gak bermasalah," terang Siti Mauliah.

Sementara, Dian mengaku dengan tegas tidak pernah memberikan pernyataan mengikhlaskan bayinya tertukar kepada pihak rumah sakit Sentosa.

Bahkan, Dian juga membantah pernyataan rumah sakit yang mengaku diusir saat berkunjung ke rumahnya.

"Enggak, rumah sakit juga dateng cuma sekali, nah bu Siti juga sempet klarifikasi juga ke kita apa bener rumah sakit datang dua kali, terus diusir sampai tengah malem, padahal kita klarifikasi didatengi rumah sakit itu baru sekali, tidak dua kali," ungkap Dian.

Mendengar hal tersebut, amarah Siti Mauliah bak memuncak menyebut RS sentosa tidak beres.

Siti mengatakan jika yang menyampaikan pernyataan tersebut merupakan Direktur dari RS Sentosa, Margaretha Kurnia.

"Bener-bener gak beres, ibu Ownernya langsung pimpinannya yang ngomong bahwa ibu Dian sudah merelakan bayinya ketuker atau tidak tidak masalah," tegas Siti.

Rs Sentosa Bakal Dipolisikan Hari Ini

Sementara Itu, mediasi antara pihak RS Sentosa dengan dua pasien korban bayi tertukar di Bogor tidak menemui titik terang.

Sebab, ada kerugian materil maupun immateril yang ditanggung oleh kedua korban.

Sementara itu, tawaran beasiswa hingga SMA dan jaminan kesehatan yang diberikan oleh pihak RS Sentosa dianggap tidak sepadan.

Dengan begitu, pasien korban bayi tertukar di Bogor membulatkan tekad untuk melaporkan RS Sentosa kepada pihak kepolisian.

Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan akan mengadukannya kepada Polres Bogor pada esok hari, Jumat (1/9/2023).

Tak hanya dari pihak kliennya saja, laporan akan dibuat bersamaan dengan akan pasien D.

"Kami akan membuat laporan polisi, waktu habis Jumat. Bareng (pasien D)," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/8/2023).

Akan tetapi, ia belum bisa membocorkan poin-poin laporan untuk besok.

"Besok aja (poin laporan)," pungkasnya.

Sindiran Hotman Paris ke RS Sentosa

Sebelumnya RS Sentosa telah menawarkan kompensasi dengan memberikan Jaminan Kesehatan dan Beasiswa untuk dua bayi yang tertukar.

Namun Hotman Paris mengatakan jika penawaran tersebut tidak sesuai.

Hal itu disampaikan Hotman Paris saat Siti Mauliah menjadi bintang tamu dalam acara Hotroom Metro TV yang dipandunya.

"Rumah sakit sudah mengakui bahwa ada malpraktik di kalangan bawahannya. Undang-undang udah tegas tindakan bawahan adalah tanggung jawab majikan," ungkap Hotman Parisdikutip TribunBengkulu.com dari TribunnewsBogor.com , Jumat (1/9/2023)

Tak hanya itu saja, Hotman Paris juga membandingkan kasus bayi tertukar terjadi di Amerika Serikat.

"Kalau ini terjadi di Amerika itu sudah triliunan. Hukum kita ada kerugian materiil dan immaterial," terangnya.

"Memang kasus ini kasus kemanusiaan, satu tahun. Apalagi ada dua korban. Kita sudah memikirkan langkah kami, pastinya ada laporan pidana," ujar Rusdy Ridho.

Menurut Hotman, pihak RS Sentosa harusnya mengganti rugi dengan nominal triliunan kepada korban.

"Saya pengin tahu angkanya aja deh (biaya ganti rugi)," tanya Hotman lagi.

"Menurut Bang Hotman, berapa nominal yang layak?" tanya balik Rusdy.

"Kalau saya mah triliunan," ujar Hotman.

"Mungkin (pihak korban mengajukan gugatan) triliunan juga (ke RS Sentosa)," kata Rusdy Ridho.

Namun, menurut Hotman di negara Indonesia ini jangan berharap lebih besar dibandingkan negera luar.

"Tapi di Indonesia jangan harap begitu. Nilai kemanusiaan di Indonesia enggak setinggi di luar negeri sana, makanya semua orang pakai asuransi," imbuh Hotman.

Sementara itu, Rusdy Ridho mengatakan jika pihak kedua korban akan segera menggugat RS Sakit Sentosa.

"Langkah kami minggu ini kami akan melakukan laporan kepolisian dan minggu depan kami akan mengusulkan gugatan perdata. Kalau kerugian immateriil tidak bisa diuangkan apa yang sudah dialami ibu Siti satu tahun ini. Kami pasti akan menilai ganti ruginya memang yang layak didapatkan ibu Siti," ungkap Rusdy Ridho.

"Jelas pengelola rumah sakit, dokter jaga, perawatnya itu minimum harus ada. Ini tukar pikiran," timpal Hotman Paris.

Sementara Siti Mauliah saat ditanya soal keinginan ganti rugi dari pihak rumah sakit, Siti Mauliah ragu-ragu menjawab.

Sebab diakui Siti, ia tidak bisa mengukur kepedihannya selama satu tahun terpisah dari bayi kandungnya.

Bahkan Siti Mauliah mengakui dirinya sampai mengalami depresi dan stres lantaran memikirkan bayinya yang tertukar.

"Kalau ibu sendiri apa ganti rugi yang ibu tuntut setahun ibu nangis di tempat tidur, permintaan apa ke pihak rumah sakit?" tanya Hotman Paris.

"Saya udah ngobrol sama kuasa hukum saya, nanti beliau yang menjelaskan langsung," ujar Siti.

"Apakah ibu rela hanya diberikan fasilitas kesehatan gratis?" tanya Hotman lagi.

"Kalau itu tidak ya, karena saya sempat depresi, sampai stres lama, keganggu fasilitas ngurus bayi juga karena kita terlalu memikirkan buah hati saya di mana, itu mau satu tahun seperti itu (selalu nangis)," akui Siti.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved