Pilu Pemuda Shalatkan Jenazah Keluarga
Cerita Pemuda Imamkan Salat Jenazah Orangtua dan 4 Adiknya, Keluarga Kecelakaan saat Antar Sang Ibu
Cerita Pemuda Imamkan Salat Jenazah Orangtua dan 4 Adiknya, Alami Kecelakaan saat Antar Sang Ibu
TRIBUNBENGKULU.COM - Cerita Abdul Rahman Amir Ruddin (19) yang tidak ikut dalam rombongan itu mengungkap kisah pilu yang dialami oleh keluarganya.
Abdul Rahman mengungkapkan, saat itu ayahnya yang dipanggil 'Abi' bersama ibu dan keempat adik-adiknya dalam perjalanan mengantarkan ibunya yang mengajar di Sekolah Agama Kemedak di Segamat.
Bersamaan dengan itu, ayahnya juga memberangkatkan tiga kakak beradik Fatimatulzahrah, 17, Seri Khadijah Aqilah, 13, Rufaidatul Asyariyah, 10, ke Maahad Tahfiz al-Quran al-Muhammadi di Kundang Ulu, Bukit Gambir.
Pada hari kejadian, Abdul Rahman tidak bersama mereka karena ada urusan lain.
Baca juga: Momen Pilu Abdul Rahman Jadi Imam Salat Jenazah Orangtua dan 4 Adiknya yang Tewas Dalam Kecelakaan
Beberapa saat kemudian, Abdul Rahman menerima telepon dari saudara perempuan sang ibu yang mengatakan bahwa keluarganya mengalami kecelakaan.
Sontak, Abdul Rahman terkejut mendengar kabar duka itu.
"Saya terdiam, apalagi saat mengetahui ibu saya, Abi dan empat saudara saya juga meninggalkan kami,” ujarnya.
Menurutnya, pada hari kejadian itu, dia sempat menerima pesan melalui WhatsApp dan foto dari keluarganya yang bertuliskan 'kami akan kembali dulu' pada pukul 15.08.
Katanya, itulah pesan terakhir yang diterimanya dan hingga ia mendapat kabar duka tentang keluarganya.
Diketahui, kedua orang taunya tinggal berjauhan karena suaminya bekerja sebagai Imam Masjid di Ladang Tareh Utara, Klang.
Sang ibu yang tinggal di Segamat mendapatkan jatah cuti kemudian berkunjung ke rumah suaminya.

“Ibu datang ke rumah Abi karena sedang libur sekolah dan seharusnya sudah kembali ke rumahnya di Segamat pada hari kejadian," sambungnya.
Bersamaan dengan itu, Abdul Rahman juga mengungkap jika ayahnya juga mengantarkan tiga saudara kandungnya ke Maahad Tahfiz al-Quran al-Muhammadi di Kundang Ulu.
Namun takdir berkata lain, dalam perjalanan tersebut keluarganya tewas usai mobil yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan dengan truk pasir.
Ia juga sempat mengenang prestasi adiknya, Fatimatulzahrah pernah dinobatkan sebagai salah satu sufi terbaik Mumtaz di pusat tahfiznya.
Momen Pilu Abdul Rahman Jadi Imam Salat
Momen pilu Abdul Rahman Ruddin pemuda berusia 19 tahun, jadi imam salat jenazah orangtua dan 4 adiknya yang tewas dalam sebuah kecelakaan.
Abdul Rahman Amir Ruddin kehilangan ibu, ayah dan keempat adiknya dan harus mengimani salat jenazah anggota keluarganya tersebut.
Video yang merekam detik-detik saat Abdul Rahman Amir Ruddin menjadi imam salat jenazah viral di media sosial.
Dalam videotersebut, terlihat Abdul memakai gamis biru dan peci putih mengimamkan jenazah ibu, ayah, dan ke-empat adiknya.
Setelah salat jenazah selesai, Abdul langsung pingsan.
Remaja tersebut merasakan kesedihan yang mendalam ditinggal seluruh anggota keluarganya.
Pelayat yang datang terlihat berusaha menenangkan remaja itu.

Air mata tak berhenti mengalir di wajah Abdul.
Sebelumnya, Orang tua dan adik-adik Abdul Rahman meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil yang tragis di Jalan Segamat-Kuantan, Pahang, Malaysia.
Melansir dari mStar.com pada Senin (4/9/2023) polisi setempat telah mengidentifikasi identitas enam keluarga yang tewas dalam kecelakaan memilukan yang melibatkan lima kendaraan di Kilometer 5, Jalan Segamat, Johor dari Kuantan, Pahang pada Jumat (1/9/2023).
Kapolsek Segamat, AKBP Ahmad Zamry Marinsah mengatakan, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 18.37 itu merenggut nyawa ayah Abdul, Amir Ruddin Ismail (46), ibunya Norahimah Noor Muhamad (43), dan keempat adiknya Fatimatulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13), Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).
Berdasarkan penyelidikan awal, kecelakaan tersebut diduga terjadi saat mobil Honda HR-V melaju dari arah Kuantan menuju Segamat dan melambat karena ada pekerjaan perbaikan jalan di depannya.
Tiba-tiba sebuah truck yang membawa muatan pasir yang bergerak dari arah yang sama gagal mengerem dan kehilangan kendali serta menabrak bagian belakang Honda HR-V yang terlibat dan Proton Wira yang sedang berhenti.
Honda HR-V yang ditabrak truk pasir kemudian juga menabrak mobil Proton Wira sebelum masuk jalur berlawanan dan menabrak Perodua Alza yang ditumpangi Amir Ruddin Ismail sekeluarga.
Menurut Ahmad Zamry, lima kendaraan yang terlibat adalah Honda HR-V, Perodua Alza, Proton Wira, Perodua Bezza, dan sebuah trailer berjenis Mercedes.
Ia menambahkan, pengemudi sekaligus penumpang Honda HR-V, Proton Wira dan Perodua Bezza selamat.
“Polisi meminta saksi-saksi yang mempunyai informasi untuk menyampaikan informasi apa pun kepada Segamat Divisi Penyidikan dan Penindakan Lalu Lintas (BSPTD) di 079325811 atau kantor polisi terdekat,” ujarnya.
Dia menambahkan, kasus tersebut diselidiki berdasarkan Pasal 41 (1) Undang-Undang Transportasi Jalan Tahun 1987.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.