Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Tertembak

Polisi Ralat Kasus Tewasnya Brigpol Setyo yang Awalnya Disebut Lalai saat Bersihkan Senjata

Polisi Akhirnya Ralat Kasus Tewasnya Brigpol Setyo yang Awalnya Disebut Lalai saat Bersihkan Senjata

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/Kolase
Ilustrasi Proyektil Peluru (kiri) dan Brigpol Setyo Herlambang (Kanan). Polisi Akhirnya Ralat Kasus Tewasnya Brigpol Setyo yang Awalnya Disebut Lalai saat Bersihkan Senjata 

TRIBUNBENGKULU.COM - Polda Kaltara akhirnya meralat kasus tewasnya Brigpol Setyo Herlambang yang awalnya disebut karena kelalaian saat membersihkan senjata di Rumah Dinas.

Kabid Humas Polda Kalimantan Utara, Kombes Budi Rachmat mengungkapkan rekaman kamera pengawas atau CCTV di rumah dinas kapolda Kaltara.

Video rekaman yang diungkap itu terkait aktivitas Brigadir SH sebelum ditemukan tewas bersimbah darah.

Kombes Budi menuturkan, rekaman CCTV di rumah dinas Kapolda Kaltara memperlihatkan aktivitas korban BH sejak pagi hingga menjelang siang.

Dari rekaman CCTV itu, tampak mendiang Brigpol SH terlihat keluar dan masuk kamar sebelum ditemukan tewas bersimbah darah.

Kemudian rekaman CCTV yang terletak di samping rumah dinas Kapolda Kaltara memperlihatkan adanya proyektil peluru yang keluar dari jendela kamar.

Menurut Kombes Budi, proyektil peluru tersebut keluar dari jendela kamar rumah dinas Kapolda Kaltara pada pukul 12.39 lewat 38 detik.

Baca juga: Kejanggalan Kasus Tewasnya Brigpol Setyo Ajudan Kapolda, Proyektil Peluru Raib-Ledakan Tak Terdengar

Namun, Budi menyebut, waktu pada rekaman CCTV itu memiliki durasi yang berbeda dengan waktu jam yang sebenarnya, yaitu selama 20 menit.

"Dalam kamar itu, mendiang hanya seorang diri tanpa ada orang lain berdasarkan rekaman CCTV, kata Kombes Budi saat jumpa pers di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, pada Senin (26/9/2023).

"Tentunya nanti tim ahli akan menyampaikan juga karena rekaman CCTV akan kami kirimkan juga ke tim forensik dan ahli forensiklah nanti yang akan menyampaikan itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi meluruskan pernyataan sebelumnya yang menyebut bahwa kematian Brigadir Setyo Herlambang karena kelalaian korban.

Menurutnya, pernyataan tersebut adalah hanya asumsi awal.

"Saat ini proses penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya terus berkembang. Tentunya bukan ranah kami untuk menyampaikan, tetapi ahli nanti yang akan menyampaikannya," ucap Budi.

Budi menambahkan, saat ini sudah ada 14 orang yang diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Polda Kalimantan Utara (Kaltara) dalam mengusut kasus kematian Brigadir Setyo Herlambang.

Dari 14 orang saksi yang diperiksa, kata dia, sebanyak 13 orang di antaranya adalah anggota Polri. Sedangkan satu orang lainnya pegawai harian lepas.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved