Siswi SD di Jaksel Jatuh dari Lantai 4

Beda Keterangan dengan Polisi, Disdik DKI Luruskan Pernyataan Terkait Siswi SD Lompat dari Lantai 4

Kasus siswi SD yang tewas usai lompat dari lantai 4 sekolah hingga saat ini masih berlanjut.

Editor: Kartika Aditia
TribunJakarta
Beda Keterangan dengan Polisi, Disdik DKI Luruskan Pernyataan Terkait Siswi SD Lompat dari Lantai 4 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kasus siswi SD yang tewas usai lompat dari lantai 4 sekolah hingga saat ini masih berlanjut.

Dalam kasus ini, keterangan versi polisi dan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakart dinilai berbeda.

Hal ini membuat warganet menyoroti kasus tersebut.

Bahkan, Disdik diduga menutup-nutupi adanya kasus perundungan atau bullying di balik tewasnya siswi SD yang lompat dari lantai 4.

Adapun tudingan ini bermula setelah adanya beda versi kronologi yang disampaikan Disdik DKI dengan pihak Polres Metro Jakarta Selatan.

Terkait hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik DKI Jakarta, Purwosusilo coba luruskan pernyataannya sebelumnya.

Baca juga: Reaksi Orangtua Korban Bully Siswa SMP di Cilacap Ngamuk Hingga Marah saat Bertemu Pelaku

Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono ini menyebut, pernyataan itu disampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh pihak Polsek Pesanggrahan.

“Kenapa saya bilang begitu? Itu kan ada pernyataan polisi sebelumnya, dari Pak Kapolsek. Jadi yang saya sampaikan kan selasar dengan beliau,” ucapnya, Kamis (28/9/2023).

“Kalau ternyata di kepolisian ada yang berproses ya monggo,” tambahnya menjelaskan.

Purwo menegaskan, pihak Disdik DKI sama sekali tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kasus ini.

Ia pun mengaku siap membantu aparat kepolisian dalam mengungkap kebenaran insiden tewasnya bocah kelas 6 di SDN 06 Petukangan Utara ini.

“Kami luruskan, kami sifatnya bantu (polisi) supaya terang benderang,” ujarnya.

Purwo menambahkan, pihaknya juga tidak tinggal diam dan tutup mata atas kasus ini.

Tak hanya itu, Disdik DKI juga disebut turut mendampingi dan mengawal keluarga korban hingga prosesi pemakaman.

“Disdik juga enggak diam, melalui sekolah kami antar ke puskesmas sampai ke RS Fatmawati untuk perawatan sebelum meninggal,” tuturnya.

“Kami juga antar ke tempat duka, dampingi pemakamannya,” tambahnya menjelaskan.

Oleh karena itu, Purwo menyebut kini menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

“Jadi kami hormati apapun proses di kepolisian," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Disdik DKI sebelumnya menyebut siswi tersebut tak sengaja terjatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya.

Purwo juga menegaskan siswi tersebut bukan korban bullying.

“Tidak ada gejala gimana-gimana, ini gurunya juga ngobrol (sama saya) tadi biasa saja,” ucapnya.

Ia menyebut, hal ini disampaikan berdasarkan keterangan dari pihak guru, sekolah, dan orang tua murid.

Sebelum kejadian, Purwo menuturkan, korban masih mengikuti kegiatan diselenggarakan pihak sekolah.

“Tidak ada itu (aksi bullying). Orang anaknya (korban) habis kegiatan biasa di lapangan kemudian masuk ke kelas gitu,” ujarnya.

Pernyataan Purwo ini selasar juga dengan yang disampaikan pihak Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedji Asmoro yang menyebut siswi tersebut terjadi saat tengah bermain di pilar penyangga gedung.

“Kronologinya itu korban sedang bermain di pilar-pilar penyangga gedung. Korban kemudian terjatuh setelahnya,” tuturnya.

Keterangan Versi Polisi

Sementara itu, belakangan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengeluarkan pernyataan yang bertolak belakang dengan Disdik DKI.

Kronologi yang disampaikan ini berdasarkan hasil pemeriksaan CCTV yang ada di gedung sekolah tersebut.

Dalam rekaman CCTV itu terlihat korban sengaja melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya, bukan terjatuh.

“Dari rekaman CCTV yang bersangkutan (terlihat) melompat dari ketinggian,” ucapnya.

Dugaan ini dikuatkan dengan adanya bangku yang menempel di tembok tempat kejadian perkara.

Bangku itu yang diduga jadi pijakan siswi tersebut untuk melompat dari atas.

Meski begitu, Bintaro mengaku masih menyelidiki motif korban nekat lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

“Kami tegaskan dugaan awal melompat karena ditemukan adanya barang bukti berupa bangku yang disinyalir dijadikan pijakan melompat (korban) ke bawah,” ujarnya.

Dugaan Perundungan Diungkap Keluarga

Paman korban, Jafar Mursahid mengungkapkan ada dugaan bullying sebelum keponakannya itu nekat lompat dari lantai 4 gedung sekolah.

Ia menyebut, bullying dilakukan oleh beberapa teman keponakannya itu.

“Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya,” ujarnya.

Jafar bilang, aksi nekat yang dilakukan keponakannya itu lantaran ingin mempertahankan harga dirinya.

“Ia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi, kalau dipegang-pegang basannya, dia marah,” tuturnya.

“Setelah itu, dia dinasihati gurunya. Lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar,” sambungnya.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Perundungan Siswa SMP di Cilacap, Pelaku Ternyata Siswa Berprestasi

Baca juga: Siswa SMP Pelaku Perundungan di Cilacap Ternyata Dikenal Berprestasi, Juara Pencak Silat dan Tilawah

Baca juga: Korban Begal yang Ngaku Dimintai Uang oleh Oknum Polisi Minta Maaf: Mungkin Waktu Itu Hanya Bercanda


Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Beda Kronologi dengan Polisi, Disdik DKI Luruskan Pernyataan Soal Siswi Tewas Loncat dari Lantai 4

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved