Suami Bunuh Istri di Probolinggo
Pengakuan Kepala Desa soal Suami Bunuh Istri di Probolinggo, Sang Anak Pernah Bakar Rumah Ibunya
Pengakuan Kepala Desa, Ruslan terkait suami bunuh istri di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Penulis: Rita Lismini | Editor: Yunike Karolina
TRIBUNBENGKULU.COM - Pengakuan Kepala Desa, Ruslan terkait suami bunuh istri di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Saat ditelusuri kasus suami bunuh istri di Probolinggo tersebut lantaran dilatari masalah rumah tangga sejak lama.
Pasalnya sejak setahun silam Bambang (40) dan Ar (35) sudah pisah ranjang, diduga karena adanya orang ketiga.
Bahkan, informasi terakhir Ar telah menikah siri dengan pria berinsial BA (38) warga Desa Besuk, Kecamatan Bantaran.
Hingga kabar pernikahan siri itu pun diketahui oleh Bambang dan anak kandungnya Nur.
Keduanya merasa marah dan tak terima hingga berujung membakar rumah Ar dan BA pada beberapa waktu lalu.
"Beberapa waktu yang lalu, anaknya (Muhammad Nur) pernah membakar rumah ibunya itu," kata Kepala Desa Jrebeg Probolinggo itu, yang dikutip dari Surya.co.id, Minggu (01/10/2023).
Karena merasa belum puas, Bambang dan Nur pun kembali melakukan tindakan keji yakni membunuh Ar.
Aksi pembunuhan tersebut bermula saat Ar sedang berboncengan dengan BA yang diduga suami barunya.
Bambang dan Ar sempat terlibat cekcok, namun secara tiba-tiba Nur mengeluarkan sebilah celurit dari dalam bajunya.
Nur lantas hendak membacok ibunya akan tetapi Ar mencoba melakukan perlawanan dengan cara melempar batu.
Batu yang dilempar Ar ternyata mengenai Bambang.
Pada saat itulah Bambang mengambil alih celurit dan membacok Ar beberapa kali.
Hingga mengakibatkan korban meninggal di lokasi kejadian.
Sosok Suami Bunuh Istri
Adapun Sosok suami ajak anak bunuh istri di Probolinggo lantaran sakit hati ditinggal nikah lagi.
Sebelumnya pelaku bernama Bambang dan anak kandungnya Nur melancarkan aksi pembunuhan pada Ar di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Akibat kejadian mengenaskan itu, korban menderita delapan luka sayatan di tubuhnya antara lain, kepala, tangan, dan leher.
Bahkan korban sempat didorong hingga terjatuh ke dalam selokan dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Lantas siapakah sosok suami yang tega bunuh istri tersebut?
Diketahui sosok suami tersebut bernama Bambang.
Kini usianya telah menginjak ke-40 tahun.
Bambang merupakan warga asli Dusun Tancak, Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Ia telah menikah dengan Ar sejak puluhan tahun silam.
Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai dua orang anak, salah satunya Muhammad Nur yang tega bunuh ibunya.
Namun, sejak setahun silam Bambang dan Ar pisah ranjang, diduga karena adanya orang ketiga.
Bahkan, informasi terakhir Ar dan pria berinisial BA itu telah menikah siri.
Lantaran merasa sakit hati karena sang istri telah menikah lagi, Bambang pun mengajak sang anak untuk menghabisi nyawa Ar.
Kronologi Suami Bunuh Istri di Probolinggo
Kronologi suami bunuh istri di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo dan mirisnya pelaku dibantu anak kandung.
Pembunuhan tersebut terjadi lantaran pelaku merasa cemburu, karena menduga sang istri berselingkuh dan sudah menikah lagi (poliandri).
Diketahui, pelaku bernama Bambang (40) dan anak kandungnya Muhammad Nur (20) sedangkan korban bernama Ar (35).
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Jumat, 29 September 2023 pukul 07.00 WIB.
Saat itu warga menemukan jasad Ar terkapar bersimbah darah di saluran irigasi atau selokan.
Menurut pengakuan pelaku, istrinya itu selingkuh dengan laki-laki lain.
"(Korban) Itu istri saya. Saya diselingkuhi," kata Bambang yang dikutip dari TribunProbolinggo.com, Minggu (01/10/2023).
Ar diduga menikah siri dengan pria lain, BA (38) warga Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.
Kendati demikian, Ar dan BA pun memicu kemarahan Bambang dan Nur anak kandungnya itu.
Sehingga keduanya sepakat untuk melancarkan aksi pembunuhan pada Ar.
Pelaku melancarkan aksi pembunuhannya ketika melihat Ar berboncengan dengan pria bernama BA (38), warga Desa Besuk, Kecamatan Bantaran.
Saat itu Bambang bersama anaknya Nur pun secara langsung menghadang korban.
Tak pikir panjang, Ar pun dihujam dengan sabetan celurit yang dilakukan oleh suami dan anak kandungnya itu.
Ar menderita delapan luka sayatan di tubuhnya, antara lain, kepala, tangan, dan leher.
Akibat kejadian mengenaskan itu, Ar meninggal dunia di lokasi kejadian.
Jasad Ar tergeletak di dalam selokan dengan mengenakan daster berwarna ungu di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan BA berhasil kabur dan melarikan diri dari lokasi kejadian.
Bambang mengungkapkan motif pembunuhan lantaran sakit hati yang mendasari dirinya bersama anak pertama, membunuh sang istri.
"Saya sakit hati diselingkuhi," ungkap Bambang
Ia juga mengungkapkan bahwa korban sempat melakukan perlawanan saat aksi pembunuhan tersebut.
"Saat saya menyabetkan celurit. Saya sempat mendapat perlawanan. Saya dilempar batu," jelas Bambang lagi
Kini Satreskrim Polres Probolinggo Kota telah meringkus Bambang dan Muhammad Nur.
Pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti sebilah celurit dan motor Yamaha Mio yang sempat dipakai pelaku.
Bahkan polisi telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.
Korban yang ditemukan mengalami sejumlah luka bacok telah dibawa ke RSUD dr Moh Saleh, Kota Probolinggo untuk dilakukan visum dan autopsi.
Hingga kini kepolisian belum memberikan keterangan berkaitan dengan kasus ini karena kedua pelaku masih menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Pengakuan-Kepala-Desa-Soal-Suami-Bunuh-Istri-di-Probolinggo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.