Kepsek SD di NTT Diduga Bully Siswa

Kronologi Kepsek SD di NTT Diduga Suruh Siswa Jilat Tembok-Telan Kertas Gegara Main Sumpit-sumpitan

Kronologi Kepala Sekolah (Kepsek) SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) perintah siswanya jilat tembok hingga dipukul gegara main sumpit-sumpitan.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
Kompas.com/Takasuu
Ilsutrasi. Kronologi Kepsek SD di NTT Diduga Suruh Siswa Jilat Tembok-Telan Kertas Gegara Main Sumpit-sumpitan 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kronologi Kepala Sekolah (Kepsek) SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) perintah siswanya jilat tembok hingga dipukul gara-gara main sumpit-sumpitan.

Adapun siswa tersebut berinisial JT, AB dan SB.

Siswa tersebut menjilat tembok, kaca, pintu sekolah bahkan mereka diperintah untuk menelan kertas buku.

Kejadian ini berawal dari tiga siswa yang kala itu bermain sumpit-sumpitan dengan menggunkan sendok bekas es cendol di dalam kelas, Senin (18/9/2023).

Hal ini disampaikan Ketua DPC Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Kabupaten TTS, Yorim Fallo.

Dalam pengakuannya, JT mengatakan jika Kepsek berinisial SEEH menganiaya dirinya karena bermain sumpit-sumpitan menggunakan sedotan bekas es cendol di dalam kelas.

Ketika itu JT, AB dan SB masih berada di dalam kelas sehingga mereka bertiga bermain sumpit-sumpitan.

Mengetahui mereka bertiga bermain sumpit-sumpitan, ada teman mereka mengadu pada kepsek SEEH.

Menerima laporan itu, SEEH memanggil JT, AB, dan SB lalu memerintahkan mereka bertiga untuk berdiri di depan sekolah lalu meminta untuk mempraktikkan cara bermain sumpit-sumpitan.

"Setelah itu, ibu suruh kami tiga jilat tembok, jilat pintu dan jilat kaca. Setelah itu makan kertas dan telan," ungkap JT dilansir dari Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

JT juga mengaku jika mereka tidak menelan kertas maka mereka tidak diperbolehkan pulang.

Akhirnya mereka pun menuruti apa yang diperintahkan Kepseknya serta ditonton oleh seluruh murid yang lain.

Selain itu, Kepsek SEEH juga memukul JT dan SB menggunakan kayu.

Baca juga: Sosok Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel Hingga Meninggal Dunia, Diduga Korban Malapraktik

"Saya dipukul sebanyak tiga kali dan teman SB dipukul sekali," ungkap JT.

JT mengungkapkan selain menggunakan kayu dirinya juga dipukul Kepsek SEEH menggunakan tangan berulang kali.

Tak tahan karena dipukul, JT akhirnya menangis.

Mengetahui karena anaknya dipukul Kepsek orang tua JT mendatangi Markas Kepolisian Sektor Kualin, TTS untuk melaporkan kejadian itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy.

"Kasus ini telah dilaporkan pada tanggal 18 September 2023, dengan laporan polisi nomor LP/B/25/IX/2023/Sek Kualin/Res TTS/Polda NTT," kata Ariasandy.

Para korban lanjut Ariasandy, telah divisum et rerpertum.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved