Pilpres 2024
Cuitan Fahri Hamzah Soal Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo Disindir Warganet: Beda Orang?
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah jadi sorotan usai unggah poster Prabowo dan Gibran.
TRIBUNBENGKULU.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah jadi sorotan usai unggah poster Prabowo dan Gibran.
Bahkan, cuitan tersebut membuat Fahri Hamzah banjir hujatan hingga sindiran dari warganet.
Bukan tanpa alasan warganet menilai jika Fahri hamzah tidak konsisten.
Pasalnya, beberapa waktu lalu Fahri Hamzah pernah membuat cuitan yang menentang anak dan keluargaa presiden Jokowi untuk terjun ke dunia politik.
Namun saat ini Fahri Hamzah justru terlihat mendukung Gibran untuk maju menjadi cawapres Ganjar di Pilpres 2024.
Hal itu terlihat dalam unggahan di akun X atau Twitter pada, Jumat (20/10/2023).
Baca juga: Heboh Cuitan Fahri Hamzah Sebar Poster Prabowo dan Gibran dengan Hastag SuperpowerBaru
"Mari kita bersatu, Indonesia menuju #SuperpowerBaru!" tulisnya seperti yang dikutip TribunBengkulu.com.
Di Postingan berikutnya, Fahri hamzah lagi-lagi memposting postern yang sama dengan cuitan yang lebih panjang dari sebelumnya.
"Hari ini, 20/10/2024 Persis setahun lagi, pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf akan berakhir dan Presiden/Wapres baru akan dilantik,"
"Kita doakan jalan yang mudah bagi Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik persis setahun lagi. Untuk Indonesia yang kuat perkasa. Menuju #SuperpowerBaru!" tulis Fahri Hamzah lagi.
Postingan tersebut sontak memancing reaksi warganet yang mengingat betuk cuitan Fahri Hamzah sebelumnya.
"Anak dan keluarga presiden Jokowi masih muda.. sebaiknya jangan masuk politik ketika beum matang dan ketika situasi bisa menyeret publik menilai bahwa presiden ingin membangun dinasti keluasan..santai ajalah..berilah tenaga pada reputasi presiden itu lebih penting sekarang," tulis Fahfri hamzah dalam cuitannya pada (8/10/2019)
Tak hanya itu saja, dalam postingan lainya fahri hamzah menyebut dan menyarankan agar Gibran jangan mengambil bagian dalam kekuasaan meskipun itu adalah pilihan rakyat.
Unggahan tersebut juga di tulis di hari dan tanggal yang sama dengan sebelumnya.
"Kalau boleh saya kasih masukan ke Gibran, jangan ambil bagian dalam kekuasaan meskipun itu pilihan rakyat..itu membebani reputasi babenya.jangan mau diolok-olok oleh penjilat yang akhirnya merusak susu sebelanga..mendingan susu dibikin martabak aja eman2," tulis Fahri.

Warganet lantas mempertanyakan apakah postingan tersebut dibuat oleh orang yang sama atau tidak.
"Beda orang?" tulis salah satu warganet.
"Mari kita menjilat yang dulu kita hujat ya bang," tulis warganet lainya.
"Jejak digitalmu ini bang," timpal warganet lainya lagi.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengatakan partainya telah mengajukan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Adapun kami di Partai Gelora secara tegas dan serius telah mengajukan Wali Kota Solo sebagai calon wakil presiden Pak Prabowo," ungkapnya.
Sebab kata dia hal itu sangat sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
"Untuk melanjutkan rekonsiliasi dan legacy Pak Jokowi dan mewakili kaum muda yang merupakan jumlah pemilih terbesar di atas 50 persen dalam pemilu kali ini," kata Fahri kepada wartawan, Jumat (20/10/2023)
Fahri mengatakan jika tidak ada calon muda dalam Pilpres 2024, hal itu sama saja dengan mengabaikan pesta demokrasi 2024.
"Justru kalau tidak ada calon muda di dalam kandidat kita itu seperti mengabaikan pemilih terbesar yang akan mencoblos 14 Februari tahun depan," ujarnya.
Menurut Fahri, Koalisi Indonesia Maju hampir tidak punya perbedaan pendapat tentang calon wakil presiden.
Sebab masalah cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
Ditengah isu menguatnya nama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo, dirinya justru ditunjuk sebagai jubir dan juru kampanye untuk pasangan capres-cawapres Ganjar dan Mahfud MD.
Sehari setelah mendaftarkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengumumkan pihaknya menunjuk sejumlah kepala daerah berusia muda dari partai itu menjadi juru bicara dan juru kampanye.
Dari beberapa nama kepala daerah itu, ada nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Hasto menyampaikan hal itu setelah ditanya wartawan mengenai Gibran yang didekati banyak parpol untuk menjadi bakal cawapres, usai membuka Rakerda PDIP Sumsel, Jumat (20/10/2023).
Kata Hasto, pihaknya mendengar hal itu juga dan kabarnya keputusan belum diambil.
Namun, pihaknya intens berkomunikasi dengan Gibran, termasuk soal penugasan menjadi juru bicara pasangan Ganjar-Mahfud.
“Belum lama ini seluruh kepala daerah PDIP yang muda ditugaskan sebagai jurkamnas. Mas Dhito Bupati Kediri 31 tahun, Jimmy Andrea Bupati Dairi 31 tahun, Bobby Nasution Wali Kota Medan 32 tahun, M Nur Arifin Bupati Trenggalek 33 tahun, Sutan Riska Tuanku Kerajaan Bupati Dharmasraya 34 tahun, Diah Ayuning Pratiwi Bupati Purbalingga 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka Wali Kota Surakarta 37 tahun,” kata Hasto.
“Eisti'anah Bupati Demak 38 tahun, Ahmad Yani Bupati Gresik 38 tahun, Sula Fifian Adeningsi Mus Bupati Kepulauan Sula 39 tahun, Hengki Kurniawan Bupati Bandung Barat 40 tahun, Riza Herdavid Bupati Bangka Selatan 40 tahun, dan Ery Cahyadi Walikota Surabaya 46 tahun.”
“Seluruh kepala daerah yang muda ditugaskan menjadi jurkamnas, sekaligus jubir Ganjar-Mahfud di wilayah masing-masing,” sambung Hasto.
Dia mengatakan surat instruksi partai mengenai penugasan tersebut sudah disampaikan.
“Kami sudah mengeluarkan surat instruksi begitu Ganjar-Mahfud didaftarkan di KPU langsung semua Tiga Pilar partai bergerak,” tegasnya.
Kata Pengamat Jika Prabowo Pilih Gibran
Pengamat Direktur Eksekutif Indonesia Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, Prabowo Subianto akan menghadapi risiko yang cukup tinggi jika memilih Gibran rakabuming Raka menjadi cawapresnya.
Pasalnya, keputusan tersebut akan membuat Prabowo dicap elanggengkan dinasti keluarga Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, Dedi mengungkapkan jika sosok Gibran tidak bisa dipisahkan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan segala akses kekuasan, pengaruh, dan basis relawan yang militan.
Baca juga: Saat Kabar Gibran Jadi Cawapres Prabowo Menguat Tapi Ditunjuk Jadi Jubir dan Jurkam Ganjar-Mahfud MD
Meski begitu, Prabowo harus berani mengambil risiko jika pada akhirnya memilih Gibran sebagai pendampingnya dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Risiko misalnya saja risiko disebut sebagai tokoh melanggengkan politik dinasti, atau bahkan Prabowo dianggap atau dipropagandakan nanti memilih sosok yang populis, bukan karena kapasitas,” kata Dedi Rabu (18/10/2023) dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, Prabowo juga harus mendapat jaminan bahwa Presiden Jokowi mendukung penuh dirinya dan Gibran.
Akan tetapi, jika Jokowi ragu atau tidak leluasa memberikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran, maka sosok alternatifnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Bahkan Erick juga dianggap menjadi alternatif apabila Prabowo tidak berani mengambil risiko dicap negatif karena memilih putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka itu.
Erick dinilai memiliki daya tawar elektabilitas ketimbang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Tokoh alternatif keduanya adalah Erick Thohir,” ujar Dedi.
Gibran Bisa Jadi kekuatan Hadapi Mahfud MD
Dikatakan Dedi, sosok Gibran dinilai lebih potensial ketimbang nama lain dalam bursa bakal cawapres Prabowo untuk menghadapi Mahfud MD.
Pasalnya, Mahfud yang saat ini menjabat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) merupakan representasi kelompok Nahdlatul Ulama (NU) yang suaranya diperebutkan, selain Cak Imin.
Adapun Cak Imin menjadi bakal cawapres Anies Baswedan yang diusung Nasdem, PKS, dan PKB.
Menurut Dedi, Gibran yang tidak bisa dilepaskan dari sosok Jokowi akan menjadi kekuatan yang besar jika digabungkan dengan Prabowo.
“Tapi kalau hitung-hitungan dari peta politik, penggabungan kekuatan Prabowo Subianto disandingkan dengan Joko Widodo itu adalah kekuatan yang cukup besar,” ujar Dedi.
Baca juga: Nasib Dokter KD, Istri Polisi yang Ketahuan Selingkuh hingga Foto Syur Viral, Kariernya Terancam
'Pelantikan Masih Lama', Pedagang di Bengkulu Sebut Belum Ada Kenaikan Penjualan Foto Presiden Baru |
![]() |
---|
Pendukung Anies-Muhaimin Sumpahi Hakim MK Kena Azab, Viral Video Lawas Pendukung AMIN Usai Putusan |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Gerindra Kota Bengkulu: Pak Prabowo Sah Jadi Presiden |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Ternyata Bangun Rumah Baru di Sleman Selama Bertarung di Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Anies-Muhaimin Unggul di 16 Kabupaten/Kota Sumatera Barat, Real Count KPU Progres 84,77 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.