Anggota TNI di Manokwari Bacok Komandan

Motif Praka DRB Anggota TNI Manokwari Bacok Komandan Diduga Tak Terima Masalahnya Diungkit Korban

Motif Praka Dirk Rian Bayoa atau DRB anggota TNI Manokwari yang bacok Komandan Satdik Secata Rindam XVIII/Kasuari Inf Tamami

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Kartika Aditia
Kolase TribunBengkulu.com/TribunJogja
Ilustrasi TNI. Motif Praka DRB Anggota TNI Manokwari Bacok Komandan Diduga Tak Terima Masalahnya Diungkit Korban 

Letkol Infanteri Tamami dari kesatuan Dansatdik Secata Rindam XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, menjadi korban pembacokan oleh Praka DRB,

Akibatnya pembacokan tersebut, korban mengalami luka robek di bagian belakang kepala sebelah kanan sehingga perlu mendapat 12 jahitan.

Kronologi kejadian

Menurut informasi yang diterima TribunSorong.com, kejadian bermula kegiatan apel pagi personel organik sekaligus pengecekan personel untuk persiapan korve penerimaan siswa Secata PK Reguler TNI-AD Gel II TA 2023.

Kegiatan tersebut dipimpin Mayor Inf Dillo di depan Satdik Secata Rindam XVIII/Kasuari.

Dalam kegiatan itu, Tamami diduga melontarkan perkataan yang menyinggung pelaku.

Usai kegiatan berakhir, pelaku menghampiri korban yang sedang berada di kantin dan langsung melakukan pembacokan.

Setelah melakukan aksinya, pelaku pun kemudian pulang ke rumahnya.

Sementara korban langsung dievakuasi ke Klinik Kesehatan Secata Rindam XVIII Kasuari untuk mendapat penanganan medis.

Pernyataan Kapendam

Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan mengaku, pihaknya kini masih melakukan pengecekan internal terkait kasus tersebut.

Baca juga: Diduga Ada Janin di Perut Bayi Berusia 5 Bulan di Pesisir Selatan Sumbar

"Nanti informasi lebih jelasnya akan saya informasikan ke rekan-rekan wartawan agar informasi jangan simpang siur," ujar Syawaludin.

Baca juga: Sosok Amran Sulaiman yang Dikabarkan Bakal Dilantik Jadi Mentan Lagi Gantikan Syahrul Yasin Limpo

Dia membantah kejadian pembacokan itu dipicu perkataan rasis yang dilontarkan korban kepada pelaku.

"Kata rasis itu saya tegaskan tidak ada. Cuma yang saya bilang tadi, nanti dicek secara jelas sehingga informasi dari kami, khususnya dari saya, dari Kodam (Kodam XVIII Kasuari), informasinya satu, tidak terjadi pembiasan atau dipolitisisasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Syawaludin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved