Mahasiswa Ditemukan Tewas di Kosan Bali

Isi Chat dan Pesan Terakhir ASN Mahasiswa Asal Medan Tewas Mengenaskan di Kosan Bali Disebut Janggal

Pesan terakhir hingga chat mahasiswa asal Medan yang ditemukan tewas di kosan bali disebut janggal oleh Monalisa, kakak korban.

Editor: Kartika Aditia
Kolase Instagram Monalisa
Isi Chat dan Pesan Terakhir ASN, Mahasiswa Teswas Mengenaskan di Kosan Bali Disebut Janggal 

Pasalnya, rekan NR sempat meminta bukti percakapan sang kekasih dengan Adli Sahilatua Nababan

Namun, sang kekasih justru mengaku telah menghapus bukti percakapannya dengan Aldi di ponselnya.

Hal tersebut yang kemudian menjadi tanda tanya besar bagi rekan-rekan Aldi di Medan.

“Masuk logika gak?,” ungkap NR saat dihubungi Tribun Bali, Kamis (23/11/2023)

Selain itu, rekan-rekan ASN mengaku mendapat jawaban yang dingin dari sang kekasih.

NR juga menyoroti sikap kekasih ASN yang tak menunjukkan rasa belasungkawanya atas kematian kekasihnya tersebut.

Kami sempat bertanya (ke kekasih ASN). Cuma (direspons) agak dingin.”

“Pacar meninggal sekali pun sudah renggang, enggak ada buat status apa-apa,” imbuh NR.

Disinggung soal sosok perempuan yang tengah menjalin asmara dengan ASN, NR mengaku tak mengetahuinya secara detail.

Pasalnya, NR mengetahui kekasih Aldi melalui unggahannya di media sosial.

Lebih jauh, rekan-rekan Aldi di Medan tak mengetahui secara pasti tentang kekasihnya.

Sebab, ASN dikatakan tak pernah bercerita soal kekasihnya itu.

“Tahu (pacar ASN). Itu kami lihat dari akun dia (akun media sosialnya).”

“Kami kebetulan ada grup untuk bahas dia (ASN). Nggak ada satu pun teman kami yang pernah diceritakan ASN tentang pacar barunya,” terang NR.

Di akhir, NR berharap agar kasus kematian rekannya itu segera mendapat atensi dari kepolisian.

Seperti misalnya memeriksa sejumlah pihak dengan status sebagai saksi.

“Kalau bisa mereka dijadikan saksi. Kalau tidak salah di Polda Bali, kayaknya pacarnya belum dijadikan saksi,” pungkas NR, rekan Aldi di Medan.

Hingga kini, Tribun Bali telah berupaya menghubungi kekasih Aldi melalui media sosial.

Namun hal tersebut tak kunjung mendapat respons.

Polisi Priksa 6 Saksi

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan sudah ada 6 saksi yang diperiksa pihak kepolisian dalam kasus tewasnya ASN karena penuh kejanggalan.

Sementara jenazah mahasiswa perguruan tinggi swasta di Bali itu kini sedang di autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan setelah beberapa hari yang lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di indekos kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali.

"Penyidik dari Satreskrim Polresta dan Polsek Kuta Selatan saat ini juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 6 saksi," ujar Kombes Pol Jansen dalam keterangannya dilansir dari TribunBali.com, Jumat (24/11/2023)

Dia menjelaskan, dari 6 saksi yang diperiksa tersebut mulai dari pemilik kos rekan hingga tukang servis kunci.

"Yang diperiksa pemilik kamar kos, anak pemilik kos, dua tetangga kos, satu teman korban dan tukang servis kunci," tuturnya.

Kombes Pol Jansen menambahkan, bahwa gelar perkara dilakukan usai hasil autopsi keluar dari RS Bhayangkara Medan dan akan diumumkan melalui jumpa pers.

"Gelar perkara akan dilakukan setelah hasil autopsi dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan dan rencana akan dilanjutkan dengan konferensi pers," ujarnya.

Kronologi

Sebelumnya, penemuan jasad mahasiswa asal medan di dalam kamar kos di Bali viral di media sosial hingga bikin heboh.

Korban ditemukan di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Diketahui, jasad mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kosannya.

Kabar tersebut juga dibagikan akun pribadi Instagram Ni Luh Djelantik

“Hancur hati Mbok melihat almarhum yang meninggal dalam kondisi begitu mengenaskan,” tulis Ni Luh Djelantik dalam unggahannya, 22 November 2023.

“Kepada Ibunda dan keluarga, peluk erat dan doa dari kami, tak bisa membayangkan hancurnya hati seorang melihat putra tercintanya pulang sudah dalam keadaan tak bernyawa,” lanjutnya.

Kabar tentang penemuan mayat mahasiswa asal Medan di dalam kamar kos ini, pertama kali diunggah oleh akun Instagram @monalisanababan_ pada Rabu 22 November 2023 siang.

Dalam unggahannya, Monalisa mengaku bahwa adik laki-lakinya itu telah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia yang kuat diduga akibat pembunuhan.

Sontak, unggahan itu kemudian mendapat ribuan komentar dari warganet.

Diketahui bahwa penemuan mayat mahasiswa tersebut ditemukan pada Sabtu, 18 November 2023 lalu sekitar pukul 08.30 WITA.

Korban seorang pria berinisial ASN (23) asal Medan yang diketahui masih berstatus mahasiswa di salah satu Universitas Swasta.

Mayat korban pertama kali di temukan oleh pemilik Kos bernama Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi.

“Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau dan saksi berusaha mengetuk pinti kamar kos korban tetapi tidak ada respon,” ungkap Sukadi.

Lebih lanjut, AKP I Ketut Sukadi menerangkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terlilit oleh tali tampar ikat.

“Setelah petugas kepolisian datang dan kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam. Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya,” ungkap Kasi Humas, Rabu 22 November 2023.

Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar. Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai.

Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.

“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” jelasnya.

Apabila menurut penjelasan dari postingan akun Instagram sang kakak yakni @monalisanababan_, disebutkan bahwa alat kelamin sang adik pecah dan mengeluarkan darah. Selain itu juga, engsel siku tangan bergeser.

Setelah penemuan mayat tersebut, sempat pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.

Pihak keluarga, kata Kasi Humas, hanya mengizinkan jenazah mendapat tindakan suntik formalin.

“Pada saat penanganan awal pihak Kepolisian, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah dan hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban,” ungkapnya pada Rabu, 22 November 2023.

Keluarga korban juga dikatakan setuju bahwa jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara yang tertuang dalam surat pernyataan.

“Serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orangtua korban, juga orangtua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari,” imbuh AKP I Ketut Sukadi.

Namun, setibanya jenazah korban di Medan, orang tua korban justru mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah.

AKP I Ketut Sukadi menerangkan, keluarga korban meminta dilakukan autopsi terhadap korban di RS Bhayangkara Medan.

“Dan saat jenazah korban sampai di Medan, orangtua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan orangtua korban meminta dilakukan autopsi di RS. Bhayangkara Medan,” jelas Kasi Humas Polresta Denpasar.

Baca juga: Alasan SH Saat Titip 2 Anak ke Kakak Ipar, Sebut Fitriani ke Surabaya, Padahal Dibunuh dan Dicor

Artikel Ini Telah tayang di TribunnewsBogor.com

Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved