Mahasiswa Ditemukan Tewas di Kosan Bali
Dokter Forensik Ungkap Kematian Mahasiswa Asal Taput di Bali, Tewas 3 Hari Sebelum Ditemukan
Dokter Forensik Ungkap Kematian Mahasiswa Asal Taput di Bali, Tewas 3 Hari Sebelum Ditemukan
TRIBUNBENGKULU.COM - Dokter Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Proef IGNG Ngoerah, Denpasar, Dudut Rustyadi mengngkapkan kematian mahasiswa asal Tapanuli Utara di Bali, diduga tewas 3 hari sebelum ditemukan.
Dudut Rustyadi mengungkap hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah ASN (23), mahasiswa asal Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Dari hasil pemeriksaan itu, mahasiswa itu sudah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan pada Sabtu (18/11/2023).
Selain itu, jenazah korban juga dalam kondisi membusuk dan ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher.
Dudut tidak menemukan luka lain atau tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban.
"Jenazahnya sudah dalam keadaan membusuk, dan ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher. Luka-luka lainnya tidak ada. (Perkiraan waktu kematian) sekitar tiga hari sebelum saya periksa," katanya saat dihubungi, Senin (27/11/2023).
Kendati demikian, Dudut belum bisa memastikan apakah luka lecet tekan yang melingkari leher tersebut merupakan penyebab kematian korban.
Adapun kematian korban sempat viral di media sosial X dan Instagram lantaran keluarga menduga korban tewas dibunuh.
Sebab, pada foto jenazah korban ditemukan banyak luka di tubuh, seperti alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah serta engsel siku tangan bergeser.
Dudut mengatakan, luka-luka yang disebut tersebut tidak ditemukan saat dilakukan pemeriksaan terhadap korban. Menurutnya, apa yang terlihat dalam foto tersebut merupakan tanda-tanda pembusukan.
"Tidak ada. Itu semua tanda-tanda pembusukan," katanya.
2 Versi Soal CCTV
Sementara itu, kasus ini menimbulkan berbagai opini dan versi.
Salah satunya yakni soal kejelasan CCTV di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setidaknya ada sejumlah versi yang turut menyinggung soal CCTV tersebut.
Versi pertama menyebut bahwa CCTV ada di seputar TKP, namun tak mengarah langsung ke rumah kos yang ditempati Aldi.
Hal tersebut diungkapkan oleh D, teman Aldi.
D mengatkan tidak ada CCTV yang mengarah ke arah kamar kos.
"Alasan dia (pemilik rumah kos), CCTV tidak ada (yang meng)arah (ke kamar) kos," kata D dikutip TribunBengkulu.com dari TribunBali.com
Versi kedua, adalah versi yang menyebut CCTV tengah rusak.
Baca juga: Kakak Mahasiswa Tewas di Kosan Bali Ngaku Dapat Telepon Misterius, Rela Bayar Orang Bersihkan Darah
Berdasarkan pengakuan pemilik kos, Nyoman Risup Artana, D mengatakan CCTV sedang rusak.
"Bapaknya beralasan lain, katanya rusak," kata D.
Menanggapi soal CCTV itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo menegaskan, tidak ada CCTV di rumah kos yang ditempati Aldi.
“Tidak ada. Di kosan memang tidak ada (CCTV),” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di Mapolresta Denpasar, Jumat 24 November 2023.
Kronologi
Sebelumnya, penemuan jasad mahasiswa asal medan di dalam kamar kos di Bali viral di media sosial hingga bikin heboh.
Korban ditemukan di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Diketahui, jasad mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kosannya.
Kabar tersebut juga dibagikan akun pribadi Instagram Ni Luh Djelantik
“Hancur hati Mbok melihat almarhum yang meninggal dalam kondisi begitu mengenaskan,” tulis Ni Luh Djelantik dalam unggahannya, 22 November 2023.
“Kepada Ibunda dan keluarga, peluk erat dan doa dari kami, tak bisa membayangkan hancurnya hati seorang melihat putra tercintanya pulang sudah dalam keadaan tak bernyawa,” lanjutnya.
Kabar tentang penemuan mayat mahasiswa asal Medan di dalam kamar kos ini, pertama kali diunggah oleh akun Instagram @monalisanababan_ pada Rabu 22 November 2023 siang.
Dalam unggahannya, Monalisa mengaku bahwa adik laki-lakinya itu telah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia yang kuat diduga akibat pembunuhan.
Sontak, unggahan itu kemudian mendapat ribuan komentar dari warganet.
Diketahui bahwa penemuan mayat mahasiswa tersebut ditemukan pada Sabtu, 18 November 2023 lalu sekitar pukul 08.30 WITA.
Korban seorang pria berinisial ASN (23) asal Medan yang diketahui masih berstatus mahasiswa di salah satu Universitas Swasta.
Mayat korban pertama kali di temukan oleh pemilik Kos bernama Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi.
“Nyoman Risup Artana (43) yang curiga terhadap sekitar kamar korban yang dipenuhi dengan lalat hijau dan saksi berusaha mengetuk pinti kamar kos korban tetapi tidak ada respon,” ungkap Sukadi.
Lebih lanjut, AKP I Ketut Sukadi menerangkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terlilit oleh tali tampar ikat.
“Setelah petugas kepolisian datang dan kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam. Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya,” ungkap Kasi Humas, Rabu 22 November 2023.
Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar. Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai.
Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.
“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” jelasnya.
Apabila menurut penjelasan dari postingan akun Instagram sang kakak yakni @monalisanababan_, disebutkan bahwa alat kelamin sang adik pecah dan mengeluarkan darah. Selain itu juga, engsel siku tangan bergeser.
Setelah penemuan mayat tersebut, sempat pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
Pihak keluarga, kata Kasi Humas, hanya mengizinkan jenazah mendapat tindakan suntik formalin.
“Pada saat penanganan awal pihak Kepolisian, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah dan hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban,” ungkapnya pada Rabu, 22 November 2023.
Keluarga korban juga dikatakan setuju bahwa jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara yang tertuang dalam surat pernyataan.
“Serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orangtua korban, juga orangtua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari,” imbuh AKP I Ketut Sukadi.
Namun, setibanya jenazah korban di Medan, orang tua korban justru mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah.
AKP I Ketut Sukadi menerangkan, keluarga korban meminta dilakukan autopsi terhadap korban di RS Bhayangkara Medan.
“Dan saat jenazah korban sampai di Medan, orangtua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan orangtua korban meminta dilakukan autopsi di RS. Bhayangkara Medan,” jelas Kasi Humas Polresta Denpasar.
Artikel Ini Telah tayang di Kompas.com
Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu
Terungkap Sosok yang Ngotot Buru-buru Bersihkan Darah di TKP Tewasnya Mahasiswa di Kosan Bali |
![]() |
---|
Monalisa Murka, Kakak Mahasiswa Tewas di Kosan Bali Bantah Isu Adik Diduga Penyuka Sesama Jenis |
![]() |
---|
Kesaksian Penghuni Kos soal Kasus Mahasiswa Tewas di Bali, Tak Ada Suara Ribut dan Tanda Kekerasan |
![]() |
---|
Kakak Mahasiswa Tewas di Kosan Bali Ngaku Dapat Telepon Misterius, Rela Bayar Orang Bersihkan Darah |
![]() |
---|
Pengakuan Pemilik Kos Terkait CCTV Kasus Mahasiswa Tewas di Bali Beda dengan Temuan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.