Siswa SMK di Bogor Tewas Dibacok

Jenazah Siswa SMK di Bogor yang Dibacok Hingga Tewas Tampak Tersenyum, Orang Tua: Saya Ikhlas

Ada suatu kejadian yang unik saat Jejen (48) melihat jenazah anaknya Bintang Satria (15) yang tewas dibacok orang tak dikenal, Jumat (1/12/2023) lalu.

Tribunnewsbogor.com
Ada suatu kejadian yang unik saat Jejen (48) melihat jenazah anaknya Bintang Satria (15) yang tewas dibacok orang tak dikenal, Jumat (1/12/2023) lalu. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Ada suatu kejadian yang unik saat Jejen (48) melihat jenazah anaknya Bintang Satria (15) yang tewas dibacok orang tak dikenal, Jumat (1/12/2023) lalu.

Jejen melihat jenazah anaknya tersenyum sejak di Puskesmas hingga dimandikan di ruang jenazah.

Diketahui Bintang Satria atau yang sering disapa Baim ini merupakan siswa kelas X di SMK Golden, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Baim tewas akibat terkena sabetan senjata tajam oleh sekelompok orang tak dikenal di sekitaran Pasar Lama Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor pada Jumat (1/12/2023) sekira pukul 12.30 WIB.

Korban yang mengalami luka parah hingga dikabarkan meninggal dunia di lokasi itu sempat dibawa ke Puskesmas terdekat sebelum dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.

Di balik peristiwa itu, orang tua korban, Jejen (48) mengungkapkan hal yang membuatnya tetap tegar meskipun anaknya sudah tak lagi bernafas.

Ia mengatakan saat mendatangi anaknya di Puskesmas Ciampea, Jejen merasa takjub lantaran sang anak meninggal dunia dengan kondisi tersenyum walaupun pakaian sekolahnya sudah berlumuran darah.

"Itu yang saya bangga, engga sia-sia mendidik anak saya, dia senyum, dari kejadian di puskesmas juga saya melihat dia senyum," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di kediamannya, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga: Tampang 3 Pelaku Pembunuhan Bintang Siswa SMK di Pasar Ciampea Bogor saat Beli Pulsa

Bahkan, ia juga sempat membisikan sebuah kalimat perpisahan sambil menutup mata anak kedua dari tiga bersudara yang masih terbuka ketika di Puskesmas Ciampea.

"Saya tutup matanya sambil ngomong 'Im ayah ikhlas, ayah ridho, mudah-mudahan kamu diterima sama Allah di Surga' saya tutup matanya, tapi senyumnya itu engga, masih tetep senyum," ungkapnya.

Tak sampai di situ, kata dia, ketika anaknya di bawa ke Jakarta untuk dilakukan autopsi pun jenazah anaknya masih dalam kondisi tersenyum.

Bahkan, ia mengaku mendapat kalimat pujian dari petugas rumah sakit yang mengaku takjub dengan jenazah anaknya.

"Pengakuan di RS Kramat Jati pihak yang memandikannya juga bilang 'baru pertama saya ngeliat anak dimandiin tersenyum'," ucapnya.

Jejen menerangkan, selama merawat membesarkan anaknya, ia selalu menanamkan nilai-nilai kebaikan dan juga selalu mengarahkan anaknya menjadi ahli agama.

Untuk memantapkan harapannya terhadap sang anak, ia memasukkan anaknya ke dalam pondok pesantren agar mendapat ilmu agama yang lebih matang dan bermanfaat di kemudian hari.

Baca juga: Siswa SMK di Bogor Dibacok Hingga Tewas saat Beli Pulsa, Polisi Sebut Korban Bukan Terlibat Tawuran

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved