Dokter Aniaya Apoteker di Sultra

Sosok Dokter Aniaya-Sekap Apoteker di Sultra Gegara Tersinggung Baca Grup, Ternyata Pemilik Klinik

Sosok Dokter Aniaya-Sekap Apoteker di Sultra Gegara Tersinggung Baca Grup, Ternyata Pemilik Klinik

Editor: Hendrik Budiman
Kolase Tribunnewssultra.com
Kolase Korban (Kiri) dan Dokter E (kanan). Sosok Dokter Aniaya-Sekap Apoteker di Sultra Gegara Tersinggung Baca Grup, Ternyata Pemilik Klinik 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok dokter yang diduga menganiaya dan sekap apoteker di Sultra gara-gara terrsinggung baca chat di Grup WA, ternyata pemilik klinik tempat korban bekerja.

Dokter inisial E ternyata bekerja disalah satu apotek di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berdasarkan keterangan di postingan akun Instagram @Sultra24jam, Sabtu (2/12/2023) menjelaskan petugas apoteker itu dianiaya oleh sang dokter tak lama setelah ia sampai di tempat kerjanya, kawasan Kecamatan Mandonga, Kendari, Sultra.

Sang dokter yang melakukan penganiayaan itu merupakan pemilik dari klinik tersebut.

Baca juga: Kronologi Dokter Aniaya-Sekap Apoteker di Sultra, Diduga Karena Tersinggung Baca Chat di Grup WA

Akibat perbuatanya, korban sampai muntah dan tak sadarkan diri.

Kepolisian Resor atau Polresta Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan penahanan kepada seorang dokter berinisial E.

E ditangkap setelah pihak kepolisian menemukan alat bukti yang cukup terkait dugaan penganiayaan.

Ia diduga telah melakukan penganiayaan kepada anak buahnya berinisial ZS yang berprofesi sebagai apoteker di apotek milik E.

Kronologi Kejadian

Kronologi seorang apoteker berinisial ZS diduga menjadi korban penganiayaan oknum dokter inisial E disalah satu apotek di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kasus tersebut diketahui sudah dilaporkan di Kantor Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, Provinsi Sultra, pada Kamis (30/12/2023).

Berdasarkan keterangan ZS, penganiayaan tersebut terjadi saat dirinya diarahkan untuk menuju di lantai dua.

Di sana, ia bertemu salah satu temannya dan terduga pelaku.

Ketika berada di dalam ruangan lantai dua tersebut, ia kemudian ditunjukkan chat grup WhatsApp dan mempertanyakan maksud dari isi chat tersebut.

Lalu, tidak lama kemudian ia mengaku dijambak.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved