Siswi SMK di Medan Tewas Dirudapaksa
Kronologi Siswi SMK di Medan Tewas Usai Dicekoki Miras Hingga Dirudapaksa, Kondisinya Mengenaskan
Kronologi Siswi SMK di Medan Tewas Usai Dicekoki Miras Hingga Dirudapaksa, Kondisinya Mengenaskan
TRIBUNBENGKULU.COM - Kronologi PJS Siswi SMK di Medan tewas usai dicekoki miras hingga dirudapaksa.
Orang tua korban, Udin Sagala, menceritakan kronologi peristiwa tragis yang menimpa putrinya.
Awalnya, pada Jumat (1/12/2023) pagi, putri pertamanya ini seperti biasa berpamitan ke sekolah.
Namun, hari itu PJS tak kunjung pulang ke rumah. Sementara kawan-kawan sekolahnya sudah berpulangan.
Udin Sagala sempat mencari tahu mencari tahu keberadaan anaknya.
Teman sekolah PJS menyebut putrinya itu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
"Anak saya itu awalnya bersekolah seperti biasa.
Pergi pagi, biasa kalau Jumat itu sekolahnya cepat pulang.
Baca juga: Nasib Pilu Yesa Bocah 7 Tahun di Ketapang, Dianiaya Hingga Tewas Oleh Ibu Angkat Sejak Diadopsi
Saya juga sempat menanyakan kepada kawan-kawannya, katanya anak saya lagi ikut ekstrakurikuler," kata Udin kepada Tribun-Medan.com, Senin (4/12/2023).
Namun, hingga malam hari PJS tak kunjung pulang. Keluarga mulai panik lantaran PJS tak ada memberi kabar.
Kemudian, Udin Sagala kembali menanyakan kembali keberadaan anaknya bersama temannya yang kebetulan tinggal di dekat rumah mereka.
"Setelah jam tujuh malam, saya tanya lagi sama temannya, sebetulnya di mana anak saya, kawannya jawab nggak tahu," sebutnya.
Ia menjelaskan, tak lama teman anaknya ini mendapat telepon dari nomor korban.
Lalu, temannya ini memberitahukan kepada Udin Sagala.
"Bunyilah HP dia, kebetulan nomor anak saya yang manggil,
saya angkat rupanya yang ngomong itu ibu-ibu ngasih tahu kondisi dan posisi anak saya," ucapnya.
Setelah mendapatkan telepon tersebut, Udin dan istrinya langsung menuju ke lokasi di sebuah kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.
Sesampainya di kos dua lantai itu, kondisi di tempat itu sudah ramai.
Lantas, ia pun segera mencari keberadaan anaknya.
"Saya naik tangga. Saya bertanya siapa yang bawa anak saya kemari.
Jadi ada kawannya ngasih tahu bahwa mereka sedang ada acara manggang-manggang di situ," ujarnya.
Lalu, ia pun langsung menuju ke salah satu kamar kos yang gelap gulita.
Di sana, Udin melihat anaknya dalam kondisi tertidur dan ditutupi pakai kain panjang.
"Di kamar itu,
saya lihat anak saya tertidur sudah nggak sadarkan diri,
pandangan kosong, badannya pucat," katanya.
Tidak hanya itu, ia juga melihat adanya darah yang keluar dari kelamin anaknya ini.
Di lokasi, ia juga menemukan beberapa botol kemasan yang diduga isinya sudah dicampur dengan obat.
Selain itu, dia menemukan beberapa kotak alat kontrasepsi baru dan bekas.
"Celananya yang dipakai sudah nggak itu lagi,
anak saya sudah pakai celana training, bukan pakaian sekolahnya lagi," ucapnya.
Udin curiga dengan salah seorang teman laki-laki anaknya yang saat itu berada di lokasi.
Ia pun mempertanyakan siapa yang membawa anaknya ke kosan tersebut sampai kondisi anaknya tidak sadarkan diri.
Lalu, teman laki-laki anaknya ini pun mengaku bahwa dia yang membawa korban ke kosan tersebut.
"Saya tertuju sama satu orang perwakilannya itu,
saya tanya dia akhirnya dia mengaku," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa setelah itu anaknya pun dilarikan ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara, teman laki-lakinya itu dibawa ke Polsek Medan Tuntungan.
"Sesampainya di Polsek Tuntungan, karena diduga itu kasus rudapaksa jadi dilimpahkan ke Polrestabes Medan," bebernya.
Sementara korban setelah mendapat perawatan medis di klinik, akhirnya dibawa pulang.
Pihak keluarga berniat agar korban dirawat saja di rumah.
Keesokan harinya korban kembali kejang-kejang, mulut dan hidungnya mengeluarkan busa.
Kemudian, keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Haji Adam Malik untuk dilakukan perawatan kembali, pada Sabtu (2/12/2023) dini hari.
Namun, setibanya di sana korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Ia pun berharap kepada pihak kepolisian, agar bisa mengungkap kasus tersebut dan menangkap terduga pelaku lainnya.
Pelaku Diamankan
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, pelaku yang diamankan ini yakni berinial WAS (17) yang juga merupakan seorang pelajar.
Saat ini, pelaku sudah mendekam di sel tahanan dan masih menjalani proses hukum.
"Satu pelaku sudah kita diamankan,
Statusnya saat ini sudah tersangka," kata Fathir kepada Tribun-medan, Selasa (5/12/2023).
Dikatakannya, petugas juga telah melakukan rangkaian proses penyelidikan mulai dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan juga pemeriksaan saksi-saksi.
"Untuk hasil sementara,korban memang mengalami kekerasan seksual (Rudapaksa), sebelum meninggal dunia," sebutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.