Kepsek di Sampang Diduga Lecehkan Guru
Kronologi Guru di Sampang Diduga Dilecehkan Kepsek, Wali Murid Juga Disebut Jadi korban
Kronologi Kepala sekolah (kepsek) di Sampang, Madura, Jawa Rimut diduga lakukan pelecehan terhadap guru di sekolah.
TRIBUNBENGKULU.COM - Kronologi Kepala sekolah (kepsek) di Sampang, Madura, Jawa Rimut diduga lakukan pelecehan terhadap guru di sekolah.
Adapun kepsek tersebut berinisial MF (57).
Ia dilaporkan oleh sejumlah guru yang sudah tak tahan dengan perlakuan MF.
MF bahkan disebut melakukan pelecehan secara verbal maupun nonverbal.
Salah satu guru berinisial H mengatakan jika MF setiap hari melakukan pelecehan.
Ia dan satu guru lainnya pun merasa resah atas perbuatan MF.
Holilah mengatakan, MF kerap menggoda ingin mencium dan mengajak ke hotel.
"Begitupun dia (terlapor) hampir menyentuh bagian dada dan menggesekkan perutnya ke belakang badan saya," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Kapolresta Bengkulu Diganti, Kombes Pol Aris Sulistyono Digantikan AKBP Deddy Nata
Melansir dari TribunJatim.com, tak hanya kepada guru, MF juga diduga melakukan pelecehan terhadap wali murid dan seorang warga.
Total, ada empat orang korban yang melaporkan kelakuan MF ke Polres Sampang.
Pernah Dilaporkan ke Dinas
Ternyata, terduga pelaku pernah dilaporkan ke Dinas Pendidikan setempat atas perbuatannya.
Holiah mengatakan, terduga pelaku merupakan kepala sekolah yang baru berdinas satu tahun di tempanya mengajar.
"Sebelumnya terlapor berdinas di salah satu SD Kecamatan Torjun, Sampang. Kemudian dipindah, saya tidak tahu alasannya," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com, Rabu (6/12/2023).
Ia mengatakan, pernah melaporkan terduga pelaku ke Dinas Pendidikan.
"Pada saat itu saya sudah sepakat bersama rekan saya untuk melaporkan ke Dinas Pendidikan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi," terangnya.
Pihak Dinas Pendidikan pun langsung melakukan mutasi kepada MF.
Namun, MF menghiraukan SK Mutasi yang dikeluarkan dengan alasan sakit.
"Saat sudah dinyatakan pindah dari sekolah, terlapor masih sempat menggoda rekan saya dengan mengajaknya ke hotel," tuturnya.
Terpisah, penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Sampang, Aipda R Sukardono Kusuma membenarkan atas laporan yang dilayang oleh guru SD di Sampang.
Terlapor merupakan oknum Kepsek atas dugaan kasus perbuatan cabul.
Menurutnya, setelah dilakukan penyelidikan, pemeriksaan terhadap terduga korban diantaranya, 2 guru, beserta 2 warga.
Hasilnya, pelecehan yang dilakukan terlapor berupa verbal dan fisik.
"Untuk selanjutnya, kami akan melakukan pendalaman, pemeriksaan saksi-saksi, dan Kepsek yang bersangkutan," pungkasnya.
Sebelum memilih jalur hukum, para korban wadul ke Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Baca juga: Pilunya Nasib 4 Anak Tewas Dibunuh Ayah di Jagakarsa, Padahal Pernah Tulis Pesan Demi Buat Bahagia
HL mengatakan bahwa status terlapor merupakan Kepala Sekolah (Kepsek) pindahan yang sudah setahun berdinas di SD tempatnya mengajar.
"Sebelumnya terlapor berdinas di salah satu SD Kecamatan Torjun, Sampang. Kemudian dipindah, saya tidak tahu alasannya," ujarnya, Rabu (6/12/2023).
Saat baru berdinas di lokasi kerja yang baru, kata HL sosok terlapor biasa saja.
Namun berselang beberapa bulan mulai berperilaku buruk, alias melecehkan guru (terduga korban).
Sementara itu, melansir dari Kompas.com, MF mengaku perbuatannya itu bukan pelecehan seksual. Sebab dirinya tidak memiliki niat melecehkan siapa pun.
Pelaporan dirinya ke polisi dianggap persoalan pribadi guru di sekolah karena tidak senang kepada dirinya.
"Pelapor itu punya niat ingin menyingkirkan saya dari jabatan kepala sekolah. Pelapor sebelumnya pernah dapat teguran karena di sekolah tidak disiplin," kata MF melalui telepon seluler.
Ucapan yang disampaikan kepada para guru dan salah wali murid perempuan itu, menurut MF, hanya guyonan agar situasi sekolah tidak kaku dan tegang.
Namun jika hal itu dianggap pelecehan, pihaknya minta maaf.
"Ada salah persepsi sehingga ada pelaporan," katanya.
Baca juga: Belum Bayar Kontrakan-Pengangguran, Pemicu Panca KDRT Istri dan Habisi Nyawa 4 Anaknya di Jagakarsa
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Remaja di Bengkulu Utara, Bermula dari Cekcok
Baca juga: Puas Bunda, Tx For ALL Pesan Darah Diduga Ditulis P di TKP Penemuan Jasad 4 Anak di Jagakarsa
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunBengkulu.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.