Polisi Aniaya Pelajar Hingga Tewas

'Salah Apa Anak Saya' Tangis Pecah Ibunda Siswa SMK di Subang yang Tewas Dipukuli Oknum Polisi

'Salah Apa Anak Saya' Tangis Pecah Ibu Siswa SMK di Subang yang Tewas Dipukuli Oknum Polisi, Minta Pelaku Dihukum Mati

Editor: Hendrik Budiman
Tribun Jabar / Ahya Nurdin
Kolase Wariha Ibu Siswa SMK Tewas Dianiaya Polisi di Subang. Tangis pilu ibu korban yang anaknya tewas dianiaya oknum polisi di Subang, minta pelaku dihukum seberat-beratnya. 

Selain itu, kata Endar, tersangka W juga dalam proses menjalani sidang etik dan terancam dipecat tidak hormat.

"Pelaku akan menjalani sidang etik dan terancam Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH)," ungkapnya

Aipda W Sempat Panik

Aipda W oknum polisi aniaya siswa SMK di Subang, Jawa Barat hingga tewas, panik dan sempat bawa korban ke Rumah Sakit Siloam

Oknum polisi tersebut membawa AW ke Rumah Sakit (RS) Siloam.

"Korban pun oleh oknum anggota Polsek Pusakanagara tersebut dibawa ke Puskesmas Pusakanagara, dengan meminta bantuan anggota Polsek yang sedang piket," kata Wakapolres Subang, Kompol Endar Supriatna.

Saat menjalani perawatan, korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (3/12/2023) pukul 21.00 WIB.

"Selanjutnya untuk memastikan penyebab kematian korban, pihak keluarga korban membawa jasad korban ke RS Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan autopsi," katanya.

Penjelasan Kapolres

Penjelasan Kapolres Subang terkait kasus Aipda W aniaya siswa SMK di Subang hingga tewas.

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Wakapolres Subang, Kompol Endar Supriatna menjelaskan, peristiwa ini bermula dari pertemuan antara W dan AW pada Minggu dini hari.

"Saat itu, sekitar pukul 02.00 WIB Minggu dini hari, sebanyak lima orang remaja termasuk korban AW (16) berangkat dari Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara," ujar Endar dalam konferensi pers di Mapolres Subang, Rabu (6/12/2023) siang.

Endar menjelaskan, korban hendak melakukan tawuran ke daerah Truntum, Desa Patimban bersama empat temannya menggunakan dua sepeda motor.

Korban saat itu membawa senjata tajam berupa parang dan klewang.

Kendati demikian, kata Endar, tawuran tersebut urung dilakukan. Sehingga kelima remaja itu berbalik arah.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved