Biaya Masuk Pantai Cemoro Sewu Mahal

Pemuda Pancasila: Viral Tarif Mahal Masuk Pantai Cemoro Sewu Sudah Seizin Bapenda Seluma

Ketua Ormas Pemuda Pancasila Sebut Pungutan Biaya Masuk Pantai Cemoro Sewu Sudah Izin Bapenda Seluma

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Hendrik Budiman
Yayan//Tribunbengkulu.com
Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma Guntur Alamsyah. Ketua Ormas Pemuda Pancasila Sebut Pungutan Biaya Masuk Pantai Cemoro Sewu Sudah Izin Bapenda Seluma 

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA - Ketua Ormas Pemuda Pancasila buka suara dan sebut pungutan biaya masuk Pantai Cemoro Sewu yang sempat viral lantaran mahal dan dikeluhkan warga sudah izin dari Bapenda Seluma.

Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma Guntur Alamsyah menyebut bahwa pungutan tersebut telah sesuai aturan sehingga tidak ada permasalahan terhadap pungutan yang diambil baik dari pengunjung maupun pedagang .

"Kami telah konfirmasi dengan Bapenda Seluma terkait pungutan ini. Jadi tidak ada permasalahan," ucap Guntur.

Guntur menyebut sesuai aturannya setelah kegiatan selesai Bapenda akan bersurat, untuk menentukan besaran pajak yang harus dibayarkan sesuai jumlah tiket yang terjual.

Namun, menurutnya untuk besaran harga karcis yang dijual ke pengunjung, semua diatur oleh panitia.

"Aturannya seperti itu, kita konfirmasi dan laksanakan kegiatan. Kemudian Bapenda yang akan bersurat kepada kita untuk menagih pajak dari karcis yang berhasil kita jual ke pengunjung," ungkapnya.

Sehingga, tidak ada permasalahan dalam kegiatan maupun pungutan yang diambil ke pengunjung dan pedagang yang berjualan.

Selain telah memiliki izin yang lengkap, semua dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Hasil Pemeriksaan Polisi

Penjelasan polisi hasil pemeriksaan ormas Pemuda Pancasila terkait dugaan pungli masuk Pantai Cemoro Sewu, Seluma yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Diketahaui, Ketua Ormas Pemuda Pancasila  dan panitia kegiatan penanaman dan kebersihan Pantai Cemoro Sewu dimintai klarifikasi oleh Unit Reskrim Polsek Sukaraja yang dibackup langsung Satreskrim Polres Seluma, pada Jumat (5/1/2024).

"Ketua dan panitia kegiatan kita mintai klarifikasi terkait hal itu. Indikasi adanya dugaan pungli pada kegiatan yang dilaksanakan Ormas Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu," terang Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Penjelasan Polisi Hasil Pemeriksaan Ormas Pemuda Pancasila Dugaan Pungli Masuk Pantai Cemoro Sewu

Menurut Kapolsek, lokus klarifikasi atau penyelidikan yang dilakukan adalah indikasi dugaan pungutan liar yang terjadi.

Sebab dalam izin tidak ada disebut ada pungutan yang diambil kepada pengunjung. 

"Izin yang ada adalah kebersihan pantai dan penanaman pohon. Tidak disebut ada pungutan ke pengunjung maupun pedagang," tegas Kapolsek. 

Kapolsek menambahkan, pungutan ke pengunjung dan pedagang terindikasi pungutan liar terlihat dari karcis yang dijual.

Terlebih, hanya ada logo Ormas Pemuda Pancasila, tidak ada cap maupun logo Bapenda selaku penerima PAD Seluma.

PP Klaim Tak Langgar Aturan

Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma, Guntur Alamsyah mengklaim kegiatan mereka di Pantai Cemoro Sewu Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan, pada 1 Januari 2024 lalu tak langgar aturan.

Hal itu diungkapkan Guntur Alamsyah usai menjalani pemeriksaan di Polsek Sukaraja, Polres Seluma, Jumat (5/1/2024).

"Tidak ada yang dilanggar, semua perizinan kita lengkap," ucap Guntur Alamsyah, kepada Tribunbengkulu.com, usai diperiksa penyidik Unit Reskrim Polsek Sukaraja.

Guntur mengatakan, sebelum melaksanakan kegiatan di Pantai Cemoro Sewu tersebut pihaknya telah berkoordinasi ke dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Disparpora, Bapenda, pihak Desa Kungkai Baru serta Polres Seluma.

"Jadi tidak ada permasalahan, izin kita semua lengkap. Baik dari dinas maupun pihak kepolisian," ungkapnya.

Guntur menegaskan, akan kooperatif dalam memberikan klarifikasi yang diminta penyidik Unit Reskrim Polsek Sukaraja terkait kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Cemoro Sewu tersebut. 

"Kita penuhi undangan dari Polsek Sukaraja, untuk klarifikasi kegiatan kita di Pantai Cemoro Sewu. Semua telah saya jelaskan dan sampaikan," kata Guntur. 

Jalani Pemeriksaan

Unit Reskrim Polsek Sukaraja memeriksa Ketua dan Bendahara Ormas Pemuda Pancasila (PP), Jum'at siang (5/1/2024).

Pemeriksaan di mulai sekira pukul 13.00 WIB di ruang reskrim Polsek Sukaraja. 

Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh membenarkan pemeriksaan ketua dan bendahara oleh unit reskrim terkait kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Cemoro Sewu, pada 1 Januari 2024 lalu yang sempat viral


"Iya, sesuai undangan yang kita sampaikan kemarin (4/1/2024). Hari ini Ketua dan Bendahara kita mintai keterangan dan klarifikasi terkait kegiatan di Pantai Cemoro Sewu," terang Iptu Catur Teguh, Jumat (5/1/2024).

Pemeriksaan masih berlangsung dan dilaksananan di ruang terpisah oleh Unit Reskrim Polsek Sukaraja. 

Selidiki Dugaan Pungli

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Seluma akan melakukan penyelidikan dugaan pungutan liar di Pantai Cemoro Sewu Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan yang dilakukan ormas Pemuda Pancasila.

Kasatreskrim AKP Dwi Wardoyo menyampaikan, penyelidikan akan mulai dilakukan terhadap panitia kegiatan dari Ormas Pemuda Pancasila (PP). 

"Kita lakukan penyelidikan, kita akan segera panggil panitia Ormas PP," ujar AKP Dwi Wardoyo, Rabu (3/1/2024).

Penyelidikan dilakukan terkait dugaan terjadinya pungutan liar saat kegiatan Ormas Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu tersebut.

Alasan Pemuda Pancasila Nekat Pasang Tarif Mahal Masuk Pantai Cemoro Sewu Meski Sudah Diperingati (Ho TribunBengkulu.com)
"Semua yang terlibat dalam kegiatan akan kita panggil untuk dimintai klarifikasi dan keterangan. Nanti akan dilaksanakan Polsek Sukaraja dibackup kita dari Reskrim Polres Seluma," ungkapnya.

Dirinya meminta panitia atau Ormas PP yang menyelenggarakan kegiatan di Pantai Cemoro Sewu tersebut kooperatif saat dilakukan pemanggilan maupun dalam memberikan keterangan nantinya. 

"Titik berat kita terkait lokasi kegiatan juga dugaan punglinya. Jadi mohon nanti dapat kooperatif saat kita lakukan pemanggilan,"tegasnya.

Kades Sempat Ingatkan Pemuda Pancasila

Ormas Pemuda Pancasila yang viral diduga pungut biaya mahal masuk Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma ternyata sudah diingatkan Kades sebelum kejadian.

Kepala Desa (Kades) Kungkai Baru Mahmudi  mengaku telah mengingatkan Ormas Pemuda Pancasila, untuk tidak melakukan pungutan kepada pengunjung saat kegiatan tersebut. 

"Jadi sekitar 3 hari sebelum kegiatan, mereka ini  datang ke saya untuk meminjam lokasi pantai karena akan mengadakan kegiatan. Saya izin kan, tapi saya ingatkan agar tidak melakukan pungutan kepada pengunjung," ungkap Mahmudi, Rabu (3/1/2024).

Namun kata Mahmudi, Pemuda Pancasila menyampaikan tetap akan melakukan pungutan kepada pengunjung masuk dengan alasan untuk biaya organ tunggal dan akomodasi lain yang dibutuhkan. 

"Saya bilang waktu itu, saya tidak bertanggungjawab jika tetap ada pungutan. Apalagi sampai ada masalah, desa tidak mau terlibat," ujarnya. 

Mahmudi menceritakan, saat datang tersebut rombongan Pemuda Pancasila meminta izin untuk melaksanakan kegiatan di Pantai Cemoro Sewu dan kegiatanya kebersihan pantai dan penanaman pohon. 

"Karena desa memang tidak mengelola, saya perbolehkan. Tapi harus izin juga ke Pemda dan dinas terkait," ucapnya.

Untuk lokasi kegiatan ungkapnya bukan dilokasi yang dibubarkan oleh pihak kepolisian. Lokasi awal adalah di kawasan taman wisata alam, sementara lokasi yang digunakan oleh Pemuda Pancasila adalah kawasan Cagar Alam. 

"Yang nentukan lokasi ini ada timnya. Ada dari Polsek Sukaraja, perwakilan Pemkab dan kami dari desa tapi kenyataanya mereka mendirikan tenda di kawasan Cagar alam," pungkasnya. 

Pemuda Pancasila Klaim Izin Lengkap

Ormas Pemuda Pancasila klaim sudah mengantongi izin lengkap soal viral pungut biaya mahal masuk Pantai Cemoro Seluma di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Seluma, Provinsi Bengkulu.

Ketua Ormas Pemuda Pancasila Seluma Guntur Alamsyah mengatakan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Cemoro Sewu tersebut telah memiliki izin lengkap. 

"Masalah perizinan, semua telah sesuai prosedur dan kegiatan kami itu ada izinnya" kata Guntur, Rabu (3/1/2024).

Namun ketika ditanya terkait pungutan yang diambil kepada pengunjung sebesar Rp 15 ribu, Ketua PP Seluma enggan berkomentar banyak.

"Lengkapnya datang ke kantor saja," tutupnya. 

Bahkan, saat ini Polres Seluma memastikan akan memproses adanya dugaan pungli yang terjadi pada momen tahun baru 2024 tersebut. 

BKSDA Sebut Tak Berizin

BKSDA Wilayah 2 Seluma sebut heboh ormas Pemuda Pancasila yang viral pungut biaya mahal masuk Pantai Cemoro di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Seluma, Provinsi Bengkulu tak berizin.

Diketahui lokasi kegiatan Ormas Pemuda Pancasila tersebut merupakan lokasi Cagar Alam Pantai Cemoro Sewu tidak mendapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah 2 Seluma.

Kepala BKSDA Wilayah 2 Seluma Lina Warlina mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Ormas Pemuda Pancasila tersebut tidak ada izin dari pihaknya.

"Tidak ada izin itu," kata Lina Warlina, Selasa (2/1/2023).

Respon Dispar Seluma

Respon Disparpora Seluma soal heboh ormas Pemuda Pancasila pungut biaya mahal masuk Pantai Cemoro, Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Seluma, Provinsi Bengkulu.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Saiful Anwar mengatakan, pihaknya hanya memberikan izin keramaian kepada ormas Pemuda Pancasila yang akan melakukan kegiatan penanaman pohon dan kebersihan pantai. 

"Izin yang kami berikan hanya keramaian. Tidak ada hiburan dan lainnya," kata Saiful Anwar, Selasa (2/1/2023).

Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila, Kabupaten Seluma Guntur ketika dikonfirmasi melalui pesan belum mau berkomentar banyak, baik terkait penghentian kegiatan maupun pungutan tiket masuk yang dikeluhkan oleh pengunjung.

"Ia, mestinya klarifikasi dulu rilisnya dengan pelaksana sebelum diekspose," jawab Guntur singkat.

Polisi Panggil Pemuda Pancasila

Aksi Ormas Pemuda Pancasila (PP) di Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu berbuntut panjang. 

Pasalnya, Polsek Sukaraja akan memanggil panitia kegiatan dari Ormas Pemuda Pancasila untuk mengklarifikasi terkait kegiatan yang dilaksanakan  di Pantai Cemoro Sewu tersebut.

Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prasetyo melalui Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh mengatakan secepatnya akan mengirim undangan ke Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma

"Dalam satu dua hari ini akan kita undang mereka, untuk mengklarifikasi terkait kegiatan maupun kejadian di Pantai Cemoro Sewu, pada Senin (1/1/2024)," terang Kapolsek.

Klarifikasi ini nantinya menyangkut semua kegiatan yang dilaksanakan Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu, termasuk  pungutan masuk yang dikeluhkan oleh pengunjung.

"Jadi semua kegiatan mereka akan kita klarifikasi. Termasuk juga terkait pungutan masuk yang dikeluhkan pengunjung," kata Kapolsek. 

Polisi Bubarkan Kegiatan

Protes warga mahalnya biaya masuk ke Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, langsung ditindaklanjuti Polsek Sukaraja Polres Seluma.

Kegiatan yang dimotori Ormas Pemuda Pancasila (PP) ini langsung dibubarkan oleh Polsek Sukaraja yang dipimpin langsung Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh. 

"Iya, kami langsung kami hentikan tadi. Karena tidak sesuai lagi dengan kesepakatan awal," terang Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prasetyo melalui Kapolsek Sukaraja Iptu. Catur Teguh, Senin (1/1/2024). 

Menurut Kapolsek, selain harga  tiket masuk yang dikeluhkan pengunjung, juga lokasi yang digunakan untuk kegiatan oleh Ormas Pemuda Pancasila masuk kawasan Cagar Alam (CA) sehingga seluruh kegiatan langsung dihentikan. 

"Kesepakatan awal, kami bersama tim. Ada Danramil Periukan, BKSDA Seluma dan Kepala Desa Kungkai Baru sudah menunjukan lokasinya. Tapi begitu pelaksanaan dipindahkan ke lokasi CA, ditambah lagi ada protes pengunjung jadi harus kami hentikan," tegas Kapolsek. 

Ia menambahkan, sesuai rekomendasi yang diberikan bahwa kegiatan Ormas Pemuda Pancasila adalah kebersihan pantai dan penanaman pohon serta hiburan.

Tidak disebutkan adanya pungutan kepada pengunjung yang datang untuk berwisata. 

Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila Seluma Guntur belum dapat dikonfirmasi ketika dihubungi Reporter TribunBengkulu.com di lapangan.

Viral di Media Sosial

Viral biaya masuk Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai, Kecamatan Air Periukan, Seluma mahal saat libur tahun baru 2024 yang diduga dikelola ormas Pemuda Pancasila.

Bahkan dalam video yang beredar sempat terjadi ribut antara pengunjung dengan para pengelola, pada Senin (1/1/2024).

Dalam video yang berdurasi 1 menit 49 detik itu, dinarasikan bahwa pungutan biaya tiket masuk dipatok Rp 150 ribu per mobil, Rp 30 ribu per motor dan Rp 15 ribu perorangan.

Video yang diunggah akun Facebook @Dedi Kurniwan tersebut sontak viral di media sosial dan mendapat berbagai reaksi dari warganet. 

Dalam video tersebut ditulis caption "Ribut antara pengunjung Dg petugas karcis,bagi adiak sanak (Ribut pengunjung dan petugas tiket, Red)," tulisnya.

"Ndak ke pantai periukan tegayar Dg karcis o sebuah setum 150 RB,sebuah motor 30,dipatok 15 perorang,belum ditambah parkir,ini la merusak citra pantai periukan,selaku pribumi sangat kecewa (Bagi yang hendak ke Pantai Periukan tiket masuk mobil Rp 150 ribu, motor Rp 30 ribu dan Rp 15 perorangan. Ini merusak citra pantai, selaku pribumi sangat kecewa, red)," sambungnya.

Pengakuan Warga Sekitar

Heboh biaya masuk Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai, Seluma disebut mahal saat Libur Tahun Baru 2024 menuai protes dari warga. 

"Tadi banyak pengunjung yang protes, sebab sangat mahal biaya masuknya. Itu belum dengan parkir," ujar Nopan warga setempat, Senin (1/1/2024).

Menurutnya, saat liburan tahun ini Pantai Cemoro Sewu dikelola oleh Pemuda Pancasila dan bukan dikelola oleh pihak desa dan berdali semua izin telah lengkap dari Pemkab Seluma.

"Memang sudah terlalu mahal. Kalau kami desa yang mengelola paling besar Rp 10 ribu, itu sudah termasuk parkir," akuinya.

Ia mengaku, biaya masuk sebesar ini sudah termasuk dugaan pungli, karena sudah melebihi standar yang ditetapkan oleh desa yang biasanya hanya Rp 10 ribu per sepeda motor dan 15 ribu per mobil sudah termasuk parkir.

Sementara saat dikelola Pemuda Pancasila, biaya masuk Rp 15 ribu perorang, lapak pedagang dan mobil Rp 150 ribu, ditambah biaya parkir Rp 10-Rp 15 ribu. 

"Kalau seperti ini buruknya pantai kami. Imbasnya orang malas lagi berkunjung," tuturnya. 

Ia menambahkan, dengan tarif biaya masuk banyak pengunjung putar balik akibat ini ujar Nopan.

Sehingga dirinya berharap ke depannya pengelolaan pantai Cemoro Sewu di kelola oleh desa. Sehingga tidak terulang lagi insiden seperti ini. 

"Tadi langsung dibubarkan polisi, begitu mengetahui kejadian ini. Sehingga saat ini untuk masuk ke pantai Cemoro Sewu gratis tidak ada dipungut biaya," tutupnya.  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved