Kondektur Bus Jadi Dokter Gadungan

Elwizan Dokter Gadungan Tangani PSS Sleman dan Timnas, Hanya Andalkan Google saat Penanganan Medis

Tak tanggung-tanggung, tercatat sebanyak tujuh tim di Liga Indonesia, termasuk Timnas Indonesia U-19 pernah menggunakan jasanya.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Elwizan Aminuddin Dokter Gadungan. Elwizan Dokter Gadungan Tangani PSS Sleman dan Timnas, Hanya Andalkan Google saat Penanganan Medis 

TRIBUNBENGKULU.COM - Elwizan Aminuddin (42) dokter gadungan yang sempat menangani PSS Sleman hingga Timnas U-19, hanya mengandalkan google melakukan penanganan medis ke pemain.

Elwizan Aminuddin melancarkan aksinya dengan melakukan penipuan profesi sebagai dokter tim di klub sepak bola.

Tak tanggung-tanggung, tercatat sebanyak tujuh tim di Liga Indonesia, termasuk Timnas Indonesia U-19 pernah menggunakan jasanya.

Tujuh tim yang menjadi korbannya antara lain Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menerangkan, Elwizan menjalankan aksinya menjadi dokter gadungan selama delapan tahun.

"Itu sejak tahun 2013 sampai 2021," kata Adrian dikutip dari Tribun Jogja, Rabu (31/1/2024).

Adrian mengungkapkan, Elwizan memalsukan ijazah dokter dengan cara sederhana.

Awalnya, Elwizan men-download ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Kemudian, ijazah tersebut diedit.

"Dia download dia edit, dimasukkan diubah nama dan dimasukkan fotonya," ungkap Adrian.

Bermodalkan ijazah palsu itu, Elwizan melamar ke tim-tim sepak bola yang bermain di Liga Indonesia sebagai dokter tim.

Selama menjadi dokter tim PSS Sleman, Elwizan mendapatkan gaji Rp 15 juta per bulan.

Bahkan, ia juga pernah mendapatkan gaji termasuk bonus saat di PSS Sleman sebesar Rp 25 juta.

Baca juga: Cara Elwizan Dokter Gadungan, Modal Ijazah Palsu Tipu 7 Klub Liga Indonesia-Timnas Digaji Rp 25 Juta

Ketika menjadi dokter sejumlah tim sepak bola, Elwizan hanya mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang cedera.

Sementara itu, sebelum menjadi dokter gadungan, Elwizan bekerja sebagai seorang kondektur bus dan memiliki usaha warung kelontong.

"Sebelum jadi dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, dia juga bekerja sebagai kondektur bus dan ada juga usaha jualan toko kelontong," ungkap Adrian.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved