Pembunuhan Satu Keluarga di Pasuruan
Siasat Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Kaltim, Matikan Listrik dan Masuk Rumah Sambil Bawa Parang
Siasat Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Kaltim, Matikan Listrik dan Masuk Rumah Sambil Bawa Parang
TRIBUNBENGKULU.COM - Siasat JND siswa SMK yang diduga tega membunuh satu keluarga di Kaltim, matikan listrik dan masuk rumah sambil bawa parang.
Informasi dari kepolisian yang sedang memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.
“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo.
“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambil membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.
Saat itulah JND memukul Waluyo menggunakan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.
Baca juga: Siswa SMK di PPU Kaltim Tega Bunuh Satu Keluarga Gegara Sakit Hati Akibat Cinta Ditolak
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih dan dua anak masing-masing VDS dan ZAA.
JND kemudian secara membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.
Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.
“Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi,” kata sumber dari kepolisian.
Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.
Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang menghabisi Waluyo.
Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga
JDN siswa SMK tega membunuh satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur lantaran sakit hati cinta ditolak
JND siswa SMK di PPU gelap mata dan dengan sadis membunuh 5 orang dalam satu keluarga, Selasa (6/2/2024) dini hari.
Korbannya satu keluarga meliputi suami, istri dan tiga anaknya.
Keterangan awal yang diperoleh Tribunkaltim.co di Polres Penajam Paser Utara, pelaku utama dari kasus pembunuhan ini ternyata masih berstatus siswa SMK berinisial JND.
Pelaku diduga memiliki hubungan asmara dengan RJS (15) salah satu korban dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.
Tidak hanya itu, sumber terpercaya di Polres PPU dan juga informasi awal dari warga, JND terduga pelaku ini juga merupakan tetangga langsung dari korban.
Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korban sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU.
“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo, satu dari korban kasus pembunuhan di PPU ini.
Adik Korban Sempat Ketemu Pelaku
Salah satu adik korban, Putut Sunaryo mengatakan, sesaat sebelum kejadian korban yakni Wl masih berada di rumah orang tuanya.
Tetangga awal mula mendengar teriakan dari dalam rumah korban.
Saksi langsung mengecek dan sudah mendapati Wl tewas di ruang tamu.
Tidak hanya itu empat korban lainnya ditemukan di dalam kamar tidur.
Setelah melihat kejadian tersebut saksi langsung melaporkan ke ketua RT, kemudian ditindaklanjuti dengan melaporkan ke pihak kepolisian.
"Katanya saksi dengar teriakan, jadi mengecek ke dalam rumah dan kakak saya sudah meninggal di ruang tamu," ungkapnya, Selasa (6/2/2024).
Putut juga mengatakan bahwa saksi sempat bertemu dengan pelaku, tapi ia tak kuasa menahannya karena pelaku tersebut membawa parang.
Terduga pelaku itu juga tidak dikenali oleh saksi, sehingga keluarga beranggapan bahwa ia bukan berasal dari lingkungan tersebut.
Saksi saat ini juga sedang berada di polres PPU untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Hingga saat ini, kelima jenazah sudah berada di RSUD PPU untuk dilakukan otopsi.
Kronologi Kejadian
Kasus pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, 5orang yang menjadi korban.
Kelima korban merupakan satu keluarga yang tinggal di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU.
Lima korban pembunuhan di PPU terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.
Kelima korban tersebut terdiri dari suami, Wl (35), SW (34), RJS (14) dan VDS (11) keduanya berjenis kelamin perempuan dan ZAA (3).
Kejadian pembunuhan satu keluarga diperkirakan sekitar tengah malam, pukul 24.00 Wita.
Sementara itu, pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, telah diamankan.
Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.
Belum diketahui pasti berapa jumlah pelaku yang diamankan dalam kejadian pembunuhan ini.
"Alhamdulillah yang diduga pelaku sudah kita amankan," ungkapnya melalui pesan singkat, Selasa (6/2/2024).
Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa untuk motif dan jumlah pelaku masih didalami.
Saat ini, jenazah kelima korban sedang dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Ratu Aji Putri Botung PPU.
Terlihat juga keluarga korban berada di sekitaran kamar jenazah, menunggu hasil proses selesai.
Para petugas juga terlihat menyiapkan untuk proses visum sejak pukul 09.00 Wita.
Mereka juga sudah menyiapkan kain kafan untuk kelima korban, atas permintaan keluarga yang ingin langsung menyiapkan pemakaman korban.
Kejadian diperkirakan sekitar dinihari pukul 02.00 Wita.
Korban baru tiba dirumah sakit dengan ambulance sekitar pukul 05.00 Wita.
"Kami masih melakukan pendalaman," pungkasnya.
Dugaan Motif Pembunuhan
Dugaan motif pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di PPU, karena berlatarbelakang asmara.
Pihak kepolisian memastikan bahwa pelaku utama dari kasus yang menghebohkan PPU sudah berhasil diamankan dan sekarang masih diperiksa secara instensif.
“Ini terkait dengan motif asmara. Pelaku memiliki hubungan cinta dengan salah satu korban, yaitu anak tertua namun hubungan mereka kandas,” kata sumber di kepolisian.
Informasi awal ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian.
Petugas juga masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan pihak RSUD PPU.
Hingga saat ini warga juga terus berjaga di rumah korban sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU.
Mereka berharap kasus ini bisa segera terungkap
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co
Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu
Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com
Pembunuhan Satu Keluarga di Kaltim
Pembunuhan Satu Keluarga di PPU
Pembunuhan Satu Keluarga di PPU Kaltim
Kaltim
viral di media sosial
berita viral
viral
| Siswa SMK di PPU Kaltim Tega Bunuh Satu Keluarga Gegara Sakit Hati Akibat Cinta Ditolak |
|
|---|
| Jeritan Tolong, Kesaksian Warga Kasus Satu Keluarga di Pasuruan Dibunuh Secara Sadis Oleh Tetangga |
|
|---|
| Iri Bisnis Sembako Korban Sukses, Pemicu MS Bunuh Satu Keluarga di Pasuruan Secara Sadis |
|
|---|
| Pengakuan MS, Rencanakan Bunuh Janda Kaya di Pasuruan Gegara Iri Lihat Bisnis Sembakonya Berkembang |
|
|---|
| Detik-detik Aksi Pembunuhan Satu Keluarga di Pasuruan Ketahuan, Anak Korban Minta Tolong ke Pacar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kolase-Suasana-di-Kamar-Jenazah-Rumah-Sakit-Kiri-dan-Ilustrasi-TKP-Kanan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.