Anak Vincent Diduga Membully

Tanggapan Vincent Setelah Anaknya Diduga Terlibat Kasus Bully, IG-nya Diserang Warganet

Berikut tanggapan Vincent Rompies setelah anaknya diduga terlibat kasus bully atau perundungan. Vincent juga mendadak menjadi trending topik.

TribunBengkulu.com/Ist
Anak Vincent disebut terlibat pembullyan atau perundungan di Binus School Serpong, IG Vincent banjir komentar dari warganet. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut tanggapan Vincent Rompies setelah anaknya diduga terlibat kasus bully atau perundungan. Vincent juga mendadak menjadi trending topik di platform media sosial X.

Vincent menjadi sorotan publik tanah air setelah diungkapkannya dugaan anak rekan Desta Mahendra itu melakukan pembullyan atau perundungan.

Diduga anak Vincent terlibat perundungan di Binus School Serpon, Tangerang Selatan, Banten.

Topik Vincent sendiri hingga Senin, (19/2/2024) menjadi trending dengan lebih dari 33,8 ribu postingan.

Viralnya isu pembullyan dan pengeroyokan di SMA Binus Serpong pertama kali diungkap akun Twitter @BosPurwa.

Unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 3,5 juta kali, 3.404 posting dab 14 ribu suka.

Melalui cuitannya di laman X, akun tersebut menyebarkan isu yang tengah hangat diperbincangkan yakni perihal anak artis membully teman sekolah.

Baca juga: Trending X! Kabar Anak Vincent Diduga Membully, Korban Disundut Rokok dan Dipukul Hingga Masuk RS

Dugaan pembullyan tersebut sontak menjadi perhatian warganet dan akun Instagram (IG) diserang dibanjiri oleh komentar warganet.

Namun hngga kini Vincent Rompies belum memberikan tanggapan apapun, praktis akun Instagramnya ramai dikomentari warganet terkait kasus pembulian tersebut.

"Di twitter tuh ktnya ank lo pembully, tolong diajarin bahwa,manusia itu sama dimata tuhan," tulis salah seorang warganet.

"Isu soal anaknya yang ngebully itu bener gak ya? I came from Twitter," warganet lainnya menambahkan.

"ini beneran anak vincent rompies kah yang bullyan itu?" warganet lain ikut mengomentari.

"kalo sampe bener anak lo, lost respect bgt gue bang jujur, gue boikot semua acara yg ada lo nya gmau gue tonton," tulis warganet lainnya.

Lantas siapa Vincent Rompies?

Sosok Vincent Rompies

Melansir dari berbagai sumber, berikut profil dan biodata Vincent Rompies:

Nama Lengkap: Vincent Ryan Rompies

Nama Panggung: Vincent Rompies

Nama Panggilan: Vincent

Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 29 Maret 1980

Zodiak: Aries

Agama: Islam

Kewarganegaraan: Indonesia

Pekerjaan: Musis, Bassis, Aktor, Presenter, Komedian, Produser Film

Tahun aktif: 1998 – sekarang

Orang tua: Jan Rompies (ayah) dan Haryati (ibu)

Saudara Kandung: Cliffton Jesse Rompies dan Fabian Leopold Rompies (saudara laki-laki)

Istri: Irfita Karina Karamoy

Anak: Farrel Legolas Rompies, Gio Rompies, dan Gahan Adriel Rompies

Pendidikan: Alumni Institut Kesenian Jakarta

Instagram: @vincentrompies

Twitter: @vincentrompies

YouTube: VINDES

Kolase Siswa Binus Korban Perundungan (kiri) dan Artis Vincent Rompies (kanan).
Kolase Siswa Binus Korban Perundungan (kiri) dan Artis Vincent Rompies (kanan). (HO TribunBengkulu.com/Istimewa)

Karier Vincent Rompies

Vincent memulai karirnya di dunia entertainment dengan bergabung kedalam grup band Clubeighties yang dibentuk oleh kakaknya, Cliff.

Setelah keluar dari band tersebut, ia membentuk grup band sendiri bernama The Cash bersama Deddy Mahendra Desta dan Tora Sudiro.

Posisi Vincent di grup band sebagai basis.

Pada tahun 2020, Vincent bergabung dengan sebuah grup musik aliran synthpop, Goodnight Electric.

Vincent juga merupakan seorang penyiar di Radio 96.7 Hitz FM Jakarta dan presenter di beberapa stasiun televisi swasta.

Vincent terjun ke dunia akting dengan debut membintangi film Mendadak Dangdut sebagai Kinaryosih pada tahun 2006.

Pada tahun 2009, ia membintangi enam judul film sekaligus, salah satunya adalah Preman In Love.

Kini Vincent aktif sebagai presenter di acara Tonight Show di NET TV.

Tak hanya itu, ia juga aktif di kanal YouTubenya yang berkolaborasi dengan Desta.

Baca juga: Viral! Cinderella Tewas Saat Joget di Hajatan di Banyuasin, Diduga Overdosis

Baca juga: Tersebar Luas Video Tanpa SENSOR Penenggelaman Dante oleh Kekasih Tamara Tyasmara

Kronologi perundungan diduga dilakukan anak Vincent Rompies

Disebutkan sekelompok siswa senior melakukan perundungan terhadap anggota baru dalam kelompok tersebut.

Disebutkan juga bahwa para anggota baru diminta membelikan makanan serta mendapatkan kekerasan fisik dan verbal.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Wendi Afrianto membenarkan kejadian adanya dugaan perundungan siswa Binus School Serpong.

Laporan terkait perundungan yang viral di X sudah masuk ke pihak kepolisian.

Pihak Kepolisian melalui Unit Pelayanan Perempuan dan Anak telah memeriksa lokasi dan kini tengah melakukan penyelidikan.

"Masih dilakukan penyelidikan," ujar Wendi dilansir Kompas pada Senin (19/2/2024).

Pihak Binus School Serpong menyebut bahwa mereka masih menginvestigasi kasus tersebut.

Kini kabar yang beredar di media sosial bahwa salah satu pelaku perundungan tersebut dilakukan oleh anak dari Vincent Rompies.

Dalam unggahan itu, akun tersebut membagikan tangkapan layar dari pengunggah cerita pertama.

Selain itu, pengunggah juga membagikan foto korban yang terbaring di rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Korban mengalami kekerasan pada 2 Februari 2024 dengan cara dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendang hingga diludahi.

Bahkan korban juga disundut dengan rokok.

Kemudian pada tanggal 13 Februari 2024, korban mengalami kekerasan kembali karena ketahuan bercerita kepada keluarganya.

Selain itu, korban juga diancam akan dibunuh bahkan adik korban yang masih kelas 6 SD juga diacam akan dibunuh juga.

Kemudian pada unggahan itu, pengunggah membagikan tangkapan layar cerita dari ibu korban.

Dalam unggahan itu dituliskan jika penganiayaan tersebut terjadi di Sekolah Binus Serpong yang merupakan sekolah internasional.

Korban yang merupakan adik kelas dianiaya oleh kakak kelas yang tergabung dalam GENG TAI (GT).

“Di Sekolah Binus Serpong terdapat subkultur/ geng remaja yang dikenal dengan nama GENG TAI (GT). Subkultur ini bergaul di sebuah toko kecil di belakang sekolah bernama WARUNG IBU GAUL (WIG), dimana mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mungkin mengandung unsur kriminal, seperti kekerasan, merokok di bawah umur, dan vaping. Dalam subkultur ini, senior/kelas 12 disebut agit, mereka mengendalikan semua yang ada di geng,” tulis keterangan dalam unggahan.

Geng ini memang sudah ada sejak lama dan setiap ada anggota baru maka akan melakukan kegiatan berbau kekerasan.

Namun sejumlah siswa nekat bergabung karena akan mendapat beberapa akses menarik.

“Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas. Agit tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini, dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat binus, “

Namun ternyata, untuk bisa bergabung dalam genk ini tak mudah begitu saja.

Ada beberapa hal yang harus diterima calon anggota baru.

“Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di sekolah. Di binus, anak laki-laki diketahui memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng, dan mereka juga mengalami tekanan teman sebaya dari para penghasut, yang seringkali berujung pada pemukulan jika mereka tidak mengikuti perintah yang diberikan oleh penghasut.

NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT. Pertama, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang. BEBERAPA CONTOH antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta, namun yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DIHUKUM SECARA FISIK. Mereka juga melecehkan calon anggota baru, untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng.”

Kini para pelaku pun sudah dilarang sekolah sejak tanggal 15 Februari 2024.

 

(*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Bangkapos.com.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Bengkulu dan Google News Tribun Bengkulu untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved