RSUD Rejang Lebong Bertransformasi, Menuju Rumah Sakit Rujukan Regional

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rejang Lebong terus aktif.

Yakni dengan bertransformasi karena menargetkan bisa menjadi rumah sakit rujukan regional. Oleh karena itu, RSUD Rejang Lebong terus berbenah meningkatkan pelayanannya.

Dalam upaya ini, jajaran RSUD Rejang Lebong terus melakukan kerja sama dan juga koordinasi baik ke Kemenkes RI maupun ke rumah sakit lainnya.

Plt Direktur RSUD Rejang Lebong Dhendy Novianto Saputra SKM mengatakan, baik alat kesehatan maupun pelayanan di RSUD Rejang Lebong terus dilengkapi.

Beberapa hari lalu, ia melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional mengenai penyakit jantung dan stroke.

Kemudian dengan Rumah Sakit Dharmais Jakarta mengenai pelatihan kanker dan ruang Cytotoxic. Juga berkoordinasi ke Kemenkes RI terkait peralatan dan spesifikasi ruangan.

"Insyaallah ke depan bisa bekerjasama," kata Dhendy.

Dhendy mengatakan pihaknya saat ini juga tengah merencanakan pembuatan ruang CT Scan dan chat lab.

Ia mengupayakan pada tahun 2024 ini, hal tersebut dapat terealisasi. Dimana sekarang tengah dalam penyusunan perencanaannya.

"Insyallah tahun ini, sekarang lagi menyusun perencanaannya," lanjut Dhendy.

Terkait dokter spesialisnya, di RSUD Rejang Lebong sendiri dokternya masih dalam pendidikan. Untuk itu, pihaknya bahkan bekerja sama dengan rumah sakit lainnya seperti dengan Rumah Sakit M Yunus Bengkulu.

Adapun diketahui, saat ini tenaga dokter yang ada di RSUD Rejang Lebong sudah cukup memadai. Bahkan di setiap tahun selalu ada penambahan.

Penambahan tenaga dokter yang bertugas di RSUD Rejang Lebong ini guna meningkatkan pelayanan kesehatan dan mewujudkan rumah sakit menjadi tempat rujukan regional.

Tenaga dokter di RSUD Rejang Lebong saat ini terdiri dari 20 dokter spesialis. Kemudian ada 16 dokter umum, 5 dokter spesialis honorer, 3 dokter umum honorer, serta 3 umum.