Ramadan 2024

Bacaan Niat Ganti Puasa Karena Haid NU: Arab, Latin dan Artinya, Lengkap Waktu Mengamalkan

Berikut bacaan niat pengganti puasa Ramadan karena haid, simak jangan sampai keliru.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Ricky Jenihansen
TribunBengkulu.com
Ilustrasi Bacaan Niat Qadha Puasa Ramadan. Bacaan Niat Ganti Puasa Karena Haid NU: Arab, Latin dan Artinya, Lengkap Waktu Mengamalkan 

TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut bacaan niat pengganti puasa Ramadan karena haid NU, simak jangan sampai keliru.

Puasa di bulan suci Ramadan hukumnya wajib bagi setiap umat muslim, sehingga bagi yang memiliki hutang puasa karena sakit, haid, nifas, bepergian jauh harus mengqadha (mengganti) puasa tersebut.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya sebagai berikut:

ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.

Artinya: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah saw, “Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.”

Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).

Nah, bagi kamu yang masih memiliki hutang puasa Ramadan karena haid sebaiknya segera mengqadhanya.

Kamu dapat melakukan ibadah puasa qadha di luar Ramadan, tepatnya di bulan Syawal hingga bulan Syaban

Saat menjalani puasa qadha, kamu wajib membaca niat sejak malam sebelum puasa hingga sebelum waktu fajar ketika sedang sahur.

Bacaan Niat Ganti Puasa Karena Haid

Berikut ini lafal niat qadha puasa Ramadhan yang dikutip langsung dari NU Online

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Baca juga: Bacaan Bilal Tarawih 11 dan 23 Rakaat NU serta Jawaban Jamaah: Arab-Latin, Bisa Download PDF

Waktu Pengamalan Puasa Ganti Ramadan

Adapun membayar puasa ganti Ramadan secara berurutan diperbolehkan dan sangat dianjurkan agar bisa segera melaksanakan kewajiban dan juga sunnah lainnya.

Pelaksanaannya dapat terpisah-pisah dan di hari-hari biasa selama bukan hari tasyrik (hari yang haram hukumnya untuk berpuasa).

Maka, puasa ganti Ramadan boleh dilakukan selama di luar waktu yang dilarang untuk berpuasa. Seperti, dua hari raya, pelaksanaan Ramadan selanjutnya, hingga waktu puasa nazar.

Mengutip buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, jika seseorang menunda hingga masuk Ramadan lagi di tahun berikutnya, maka dia harus puasa Ramadan saat itu, mengganti puasa (yang telah ditinggalkan) di bulan setelahnya, dan harus membayar fidyah dari sebanyak hari yang ditinggalkan.

Kadar fidyah yang dibayar untuk setiap harinya adalah satu mud (675 gram atau 6,75 ons) makanan.

Sementara itu, untuk tata cara pelaksanaan qadha puasa Ramadan sama sebagaimana puasa wajib baik dari segi syarat dan juga rukunnya, yakni menahan lapar, haus, dan hawa nafsu mulai dari terbit matahari hingga terbenam matahari sejumlah hari yang telah ditinggalkan.

Demikian bacaan niat qadha puasa Ramadan lengkap bahasa arab, latin dan beserta artinya. 

Untuk berita dan informasi Ramadan 2024/1445 H lainnya di TribunBengkulu.com bisa klik di sini.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved