Jaga Netralitas dan Independensi, 3 Orang dari Tim 5 Penjaringan PAN Diganti-Tak Masuk Tim Ad Hoc

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Ketua DPD PAN Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain mengatakan perubahan Tim 5 penjaringan calon kepala daerah menjadi tim ad hoc semata-mata untuk menjaga netralitas dan independensi tim.

Tim ad hoc sendiri tugasnya tetap sama dengan Tim 5, yakni melakukan penjaringan calon kepala daerah yang akan diusung PAN di Pemilihan Walikota (Pilwakot) 2024 nanti.

"Tim 5 tetap ada di tim ad hoc, seperti Kusmito Gunawan dan Indra Sukma," kata Teuku kepada TribunBengkulu.com, Sabtu (6/4/2024).

Sementara, 3 anggota tim lain, yakni Dediyanto, Ana Tasia Pase, dan Tommy Yusriyadinata tidak lagi masuk ke tim ad hoc.

Menurut Teuku, karena 3 orang ini juga mendaftar sebagai bakal calon walikota atau wakil walikota, maka PAN memutuskan untuk membentuk tim ad hoc.

"Sehingga tidak fair, kalau juri masuk dalam festival. Oleh sebab itu, dibentuk tim ad hoc, untuk menjaga netralitas dan independensi dari tim ini," ujar Teuku.

PAN, lanjut Teuku, tidak main-main atau bercanda dalam mencari calon walikota untuk diusung di Pilwakot 2024 nanti.

Karena itu, jika ada pendaftar yang ikut seleksi, maka akan lucu jika mereka juga ikut dalam tim yang melakukan penjaringan.

"Nanti orang akan mengira kita ini main-main. Maka kita tetap menjaga netralitas dan independensi," ungkap Teuku.

Selain Kusmito Gunawan dan Indra Sukma, tim ad hoc PAN Kota Bengkulu juga diisi oleh Riswan, Hendra Budiman, dan Halid Saifullah.

2 nama terakhir merupakan sosok yang berpengaruh di dunia politik Bengkulu. Hendra Budiman merupakan seorang konsultan politik, sementara Halid Saifullah merupakan mantan Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu.

Baca juga: 17 Nama Daftar ke PAN, Tim 5 Pastikan Penjaringan Calon Wali Kota Bengkulu Bukan Formalitas