Pegawai Koperasi Dibunuh Nasabah

Detik-detik Penangkapan Bos Distro Bunuh-Cor Pegawai Koperasi di Palembang, Sempat Kabur ke Sumbar

Anton Eka Saputra tewas dibunuh Antoni bos distro saat menagih utang sebesar Rp10 juta setelah Anton menghilang sejak hari Sabtu (8/6/2024)

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Pelaku Antoni saat Ditangkap (kiri) dan Korban Anton Eka (kanan). Detik-detik Penangkapan Bos Distro Bunuh-Cor Pegawai Koperasi di Palembang, Sempat Kabur ke Sumbar 

TRIBUNBENGKULU.COM - Detik-detik penangkapan Antoni pemilik Distro Anti Mahal otak pelaku pembunuhan berencana petugas koperasi Anton Eka Saputra (25) di Maskarebet Sukarame Palembang.

Pelaku terlihat sendirian dikawal pihak kepolisian setelah menumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-144, tiba di bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang sekitar pukul 18.30 Wib, Sabtu (29/6/2024).

Dengan mengenakan kaos hitam celana pendek dan topi serta tangan terborgol yang ditutupi jaket, Antoni terlihat dikawal beberapa petugas kepolisian dari Polsek Sukarema, Polresta Palembang dan Polda Sumsel.

Dengan raut muka tanpa penyesalan, Antoni terlihat tidak mengucapkan sepatah kata pun saat digiring petugas ke mobil yang sudah stand by dari sore di depan pintu kedatangan Bandara SMB II Palembang.

Sejumlah rekan korban sendiri terlihat mengungkapkan kekesalan dengan mengucapkan beberapa kata, seperti bin*tang dan lainnya.

"Uhhh, Dasar bin*tang, " teriak massa.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pendalaman dahulu dan menyampaikan dalam rilis nantinya di Polresta Palembang.

"Pada tanggal 28 Juni sekitar pukul lima sore, tim gabungan dari Jatrantas Polda Sumsel , Reskrim Polresta Palembang dan Polsek Sukarema dibantu jajaran polda Sumbar, kita berhasil menangkap pelaku utama otak pembunuhan berencana di wilayah Sumbar, dan itu bisa disampaikan saat ini, dan kami akan mendalami dulu untuk disampaikan dalam rilis Polresta Palembang, " singkat Kasat

Peran PT Karyawati Distro

Terkuak peran PT seorang karyawati Distro Anti Mahal di Kota Palembang ikut diamankan jajaran Jatanras Polda Sumsel, Sabtu (29/6/2024).

PT karyawati Distro Anti Mahal diamankan di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Polisi juga menemukan motor milik korban Anton Eka Saputra yakni Honda Vario warna biru dongker bersama PT.

Ternyata tidak hanya membawa sepeda motor korban, terungkap juga peran lain yang dilakukan PT saat pembunuhan terjadi.

Kanit 2 Jatanras Polda Sumsel AKP Novel Siswandi, mengatakan, PT berada di lokasi saat pembunuhan terjadi.

PT kata dia, berperan memastikan kondisi di lokasi aman.

Bahkan setiap pembeli atau orang lain yang akan masuk ia cegah untuk tidak masuk ke dalam distro.

"Saat Antoni menjalankan aksinya membunuh korban si PT ini berjaga di depan dan melarang orang masuk ke dalam," kata dia.

Sampai saat ini PT diketahui masih berstatus saksi.

Untuk mengungkap kasus kematian Anton Eka Saputra, Jatanras Polda Sumsel membagi dua tim.

Ada tim ke Padang Sumatera Barat dan ada tim ke Kabupaten Empat Lawang.
Kedua tim ini membuahkan hasil. Tim pertama ke Padang berhasil membekuk Antoni diduga otak pembunuhan korban.

Sedangkan di Empat Lawang Jatanran berhasil mengamankan PT dan juga motor korban.

Sebelumnya diberitakan, misteri hilangnya Anton Eka Saputra seorang pegawai koperasi yang dilaporkan menghilang akhirnya berhasil diungkap.

Ternyata ayah satu anak itu tewas dihabisi oleh bos distro dan dua orang lainnya.

Jasad Anton ditemukan terkubur dalam kondisi dicor semen di belakang distro.

Kasus ini baru terungkap setelah 18 hari Anton dilaporkan menghilang.

Anto dihabisi saat menagih utang ke pelaku Antoni.

Antoni diketahui memiliki utang Rp 10 juta kepada tempat Anton bekerja.

Pelaku juga diketahui belum membayar utang ke korban.

Bukannya membayar, pelaku malah ingin menambah utang lagi.

Akhirnya Anton dihabisi oleh Antoni dibantu oleh dua orang lainnya yakni Kalf dan Pongky.

Pongky sudah berhasil dibekuk di Batam.

Sedangkan pelaku utama Antoni berhasil dibekuk di Padang.

Tangis Histeris Istri Korban

Tangis histeris istri Anton Eka Saputra (25) pegawai koperasi di Palembang yang dicor saat nagih utang.

Istri Anton Eka Saputra tak kuasa menahan tangis setelah suaminya hilang beberapa hari hingga ditemukan ternyata tewas dicor di halaman belakang sebuah distro pakaian di Palembang.

Anton Eka Saputra tewas dibunuh seorang bos distro saat menagih utang sebesar Rp10 juta setelah Anton menghilang sejak hari Sabtu (8/6/2024)

Warga Perumahan Gotong Royong Soak Simpur, Sukarami itu terakhir terlihat sekitar jam 1 siang di sekitaran Perumnas Sako.

Ia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket lepis biru, celana abu-abu dan membawa motor Vario hitam.

Dengan ciri-ciri tubuh tinggi, tubuh berisi, dan rambut pendek.

Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Anton ke Polda Sumsel dengan harapan ayah satu anak itu bisa ditemukan.

"Sudah 3 hari hilang Whatsapp dan nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Robi sepupu Anton, Selasa (11/6/2024).

Pada hari Sabtu lalu Anton pamit pergi bekerja menagih nasabah seperti biasa pada pukul 12:00 WIB nomor Whatsapp-nya masih bisa dihubungi.

Lalu berselang lima jam kemudian Anton sudah tak bisa dihubungi.

"Sekitar jam setengah 5 Whatsapp-nya masih aktif kalau ditelpon tapi tidak diangkat. Nah jam 5 sore sudah tidak aktif lagi sampai hari ini," katanya.

Selain membuat laporan polisi keluarga juga sudah mendatangi nasabah-nasabah yang biasa dikunjungi Anton, namun tidak membuahkan hasil.

Anehnya orang-orang yang didatangi itu mengaku tak melihat Anton sama sekali.

"Dia pamit tagih nasabah, tapi ternyata pas kami datangi kata mereka Anton sama sekali tidak datang ke rumah-rumah nasabah.

Ke teman-temannya jiga sudah ditanyakan tapi tidak ada yang lihat," ujarnya.

Saat ini keluarga terutama sang istri sangat menantikan kabar dari Anton dan kepulangannya.

Adapun Anton memiliki 1 anak yang masih berusia 1 tahun.

"Anaknya satu masih usia 1 tahun. Istrinya masih nunggu, nangis," katanya

Punya Aset Rumah Mewah

Antoni diketahui memiliki rumah mewah dengan usaha yang sudah dirintis sudah sangat lama.

Diketahui, Antoni menjadi buronan polisi setelah diduga melakukan pembunuhan terhadap Anton Eka Saputra.

Ia terakhir kali terlihat oleh pedagang sekitar ruko pada hari Minggu 9 Juni 2024 lalu.

Rumah pelaku beralamat di Komplek Kehutanan Tiga Lorong Kelengkeng Raya, Kecamatan Alang-Alang Lebar.

Rumah tersebut berjarak kurang lebih 200 meter dari ruko distro yang jadi TKP pembunuhan dan kini dalam keadaan kosong ditinggal penghuninya.

Pantauan di lokasi rumah mewah itu sudah terpasang garis polisi, pasca satu pelaku sudah diketahui dan tertangkap.

Salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya mengatakan rumah tersebut sudah ditempati selama satu tahun terakhir.

"Baru satu tahun rumah ini dia tempati sama istrinya. Tiga tahun dibangun bertahap," katanya saat dijumpai, Kamis (27/6/2024).

Sebelumnya Antoni dan istri tinggal di ruko distro yang sudah dirintisnya selama bertahun-tahun.

"Dulu dia tinggal di ruko distro-nya itulah dan itu sewa. Karena mau cari tempat tinggal yang dekat dengan distro akhirnya dia bangun sendiri disini," terang dia.

Antoni dan istri terakhir kali terlihat sebelum Idul Adha dan tidak ada yang tahu kemana perginya.

Tetangga juga kaget mendengar peristiwa pembunuhan yang terjadi di dalam distro.

"Saya berangkat mudik tanggal 14 Juni dan itu juga mereka sudah tidak terlihat lagi. Kami tidak menyangka, karena dia biasanya kalau distro lagi ramai tidur di sana. Kami menyangka dia tidur disana," katanya.

Tabiat Antoni

Tabiat Antoni bos distro terduga pelaku utama pembunuhan pegawai koperasi di Palembang yang mayatnya dicor dibongkar tetangga.

Kini Antoni menjadi buronan polisi setelah diduga melakukan pembunuhan terhadap Anton Eka Saputra (25 tahun).

Ia terakhir kali terlihat oleh pedagang sekitar ruko pada hari Minggu 9 Juni 2024 lalu.

Sebelumnya polisi menyebut dugaan motif Antoni tega membunuh pegawai koperasi lantaran jengkel ditagih utang Rp 10 juta.

Tabiat terduga otak pelaku pembunuhan tersebut diungkap salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dalam pergaulan pelaku dengan warga sekitar dikenal cukup baik dan normal seperti tetangga-tetangga pada umumnya.

"Orangnya biasa-biasa saja. Kalau ada kegiatan disini ikut kumpul. Dan juga kalau pergi buka distro pagi pulang malam jam 10," katanya, Kamis (27/6/2024).

Sementara itu, Ketua RT 65 Herman mengatakan, Antoni memiliki keseharian dan interaksi sesama warga yang bagus.

Bahkan meski terhitung baru menempati rumah, Antoni ramah terhadap warga sekitar.

"Orangnya bagus-bagus saja tidak ada yang aneh. Dia ramah kalau sama tetangga juga tidak pernah ada masalah," katanya.

Kendati begitu, ia juga tidak menyangka kalau Antoni terlibat pembunuhan yang korbannya seorang karyawan koperasi. Dan saat ini rumah Antoni sudah disegel oleh polisi.

"Tidak menyangka. Karena yang kami dan warga tahu dia ini kerjanya cuma di distro terus kalau tutup pulang ke rumah. Tidak tahu kalau ada masalah lain," katanya.

Uang Rp 30 Juta Ikut Raib

Sadisnya Antoni bos Distro 'Anti Mahal' otak pembunuhan pegawai koperasi di Palembang saat nagih utang hingga mayatnya dicor.

Korban Anton Eka Saputra pegawai saat dibunuh membawa uang sebesar Rp 30 juta yang juga turut raib saat kejadian.

Hal itu diungkapkan oleh Jasmadi, SH kuasa hukum keluarga korban.

Diketahui, Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang tewas dibunuh lalu jasadnya dicor saat menagih utang ke nasabah.

Jasad korban dikubur lalu dicor di distro 'Anti Mahal' di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami yang merupakan milik pelaku Antoni (DPO).

Jasmadi mengatakan, dari informasi yang dia dengar, saat itu korban pergi ke distro tersebut untuk menagih utang yang nominalnya sekitar Rp 10 juta.

Selain itu, dikatakannya, saat kejadian korban sedang membawa uang puluhan juta.

Namun kini uang tersebut belum diketahui berada di mana.

"Tidak banyak (utang) mungkin kisaran Rp 10 juta. Nah terakhir kali juga korban ini minta transfer ke temannya, jadi posisi dia bawa Rp 30 juta. Tapi belum pasti totalnya karena di dalam tasnya adalagi. Kami belum tahu uang itu di mana," katanya, Rabu (26/6/2024).

Ogah Bayar Utang 10 Juta

Pemicu pembunuhan Anton Eka Saputra, pegawai koperasi yang ditemukan tewas di belakang distro lantaran pelaku ogah membayar utang ke korban.

Pegawai koperasi di Palembang bernama Anton Eka Saputra ditemukan dicor di bekas kolam di belakang distro Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Rabu (26/6/2024).

Pelaku pembunuhan pegawai koperasi diduga kesal dengan korban Anton Eka Saputra karena menagih utang kepadanya.

Diketahui pelaku utama memiliki utang sebesar Rp 10 juta kepada korban.

Namun bukannya membayar, pelaku malah ingin menambah utangnya lagi.

Tetapi korban menolak meminjamkan uang lagi ke pelaku, sebab utang lama saja masih menunggak.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, nominal utang pelaku ke korban senilai Rp 10 juta.

"Dari informasi yang kami himpun korban yang merupakan seorang karyawan koperasi hendak menagih utang ke pelaku senilai Rp 10 juta," ujar Harryo, Rabu (26/6/2024).

Namun saat ditagih oleh korban, ternyata pelaku belum memiliki uang tersebut. Justru pelaku ingin meminjam uang kembali kepada korban, namun ditolak.

"Karena mau minjam uang lagi dan korban menolak memberi, akhirnya pelaku kesal disitulah pelaku utama dan dua lainnya menghabisi korban," katanya.

Satu pelaku berhasil diamankan setelah kepolisian menyelidiki keberadaannya. Pelaku yang diketahui inisial PS (23) ini berperan turut membantu pembunuhan.

"Satu pelaku sudah kami tangkap dan dua nama lagi masih dalam pengejaran kami," kata dia.

Tampang Antoni

Tampang Antoni pemilik distro Anti Mahal di Palembang kini tengah menjadi sorotan lantaran diguga otak pembunuhan pegawai koperasi di Palembang bernama Anton Eka Saputra menghebohkan warga Palembang, Rabu (26/6/2024).

Korban Anton Eka ditemukan dicor dibekas kolam belakang Distro Anti Mahal Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang milik Antoni.

Polisi menyebut, pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang berjumlah 3 orang.

Dimana, salah seorang pelaku diduga merupakan bos Distro Anti Mahal bernama Antoni.

Dilansir dari akun instagram Distro Anti Mahal, Antoni memiliki Akun Instagram @anton2stroke.

Di akun instagramnya, Antoni kerap membagikan barang dagangannya di Distro Anti Mahal Palembang.

Antoni juga tampak gemar mengkoleksi sejumlah motor 2 tak.

Terlihat koleksi-koleksi motor milik Antoni kerap dipamerkannya di sosial media. Mulai dari F1zr, RX King hingga Kawasaki Ninja jadi koleksi Antoni.

Putra (40), salah seorang warga Maskerebet membenarkan sosok Antoni memang gemar mengkoleksi motor 2 tak. Kolesksi motor miliknya diakuinya sering ia pajang di depan rukonya dan sosial media.

"Kami tidak menyangka Anton (Antoni, red) pelakunya. Karena saya kenal juga Anton ini orangnya cukup baik di sekitar sini," kata Putra.

Mamat (48), pelanggan Distro Anti Mahal lainnya menyebut Antoni sosok owner distro yang dikenal ramah kepada pelanggannya. Bapak tiga anak mengaku sering berlanggan memperbaiki jam tangan keluarganya dengan pelaku Antoni.

"Anton ini orangnya piawai memperbaiki jam tangan. Jam tangan keluarga kami sering diperbaikinya," kata Mamat.

Skenario Maut Antoni

Skenario maut Antoni pemilik Distro 'Anti Mahal' otak pembunuhan pegawai kperasi di Palembang, sempat menyamar saat eksekusi korban.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, pembunuhan ini diduga telah direncanakan sedemikian rupa oleh pelaku utama yakni Antoni (DPO) yang juga pemilik ruko.

Sementara itu, menurut pengakuan satu tersangka yang sudah berhasil diamankan, korban berhasil dieksekusi setelah ada satu diantara mereka yang menyamar jadi pembeli di distro milik pelaku Antoni.

"Peristiwa pembunuhan ini seperti sudah disusun oleh pelaku utama. Sebab saat korban datang di TKP, pelaku lainnya menyamar sebagai pembeli. Jadi ketika korban sedang berbincang dengan pelaku utama, yang lainnya memukul korban," kata Harryo saat ditemui di TKP, Rabu (26/6/2024).

Terhadap pelaku yang berhasil ditangkap itu, Harryo masih enggan menyebut identitasnya.

Namun ia menjelaskan, peran pelaku itu yakni membantu dalam proses eksekusi korban.

"Jumlah pelaku diduga ada tiga orang. Satu berhasil ditangkap di Batam, perannya dia yang membantu memukul korban menggunakan besi saat korban datang ke distro," ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Sukarami, Kompol M Ikang Ade Putra menambahkan, posisi jenazah korban dicor di sebuah tempat bekas kolam kecil yang ada di belakang ruko distro.

"Iya dicor. Bentuk kolamnya persegi panjang. Sebagian dari kolam itu digunakan untuk mengecor jenazah korban," katanya.

Sosok Otak Pelaku

Terkuak sosok Antoni kini jadi DPO (Daftar Pencarian Orang) karena diduga menjadi pelaku utama pembunuhan pegawai koperasi bernama Anton Eka Saputra (25) di Palembang.

Sosok Antoni ternyata pemilik distro Anti Mahal yang berlokasi di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami, Palembang yang menjadi TKP pembunuhan.

Antoni disebut pelaku utama setelah salah satu pelaku pembunuhan ini berhasil ditangkap polisi.

Satu pelaku pembunuhan karyawan koperasi di Palembang ditangkap tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek Sukarami.

Pelaku yang ditangkap merupakan rekan dari pelaku utama yang saat ini masih dalam pengejaran.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, pelaku yang belum disebutkan identitasnya itu memiliki peran membantu dalam proses eksekusi korban.

"Jumlah pelaku diduga ada tiga orang. Satu berhasil ditangkap di Batam, perannya dia yang membantu memukul korban menggunakan besi saat korban datang ke distro," ujar Harryo, Rabu (26/6/2024).

Ia menduga perbuatan para pelaku sudah direncanakan oleh pelaku utama yang diketahui bernama Antoni (DPO).

"Peristiwa pembunuhan ini seperti sudah disusun oleh pelaku utama. Sebab saat korban datang di TKP, pelaku lainnya menyamar sebagai pembeli. Jadi ketika korban sedang berbincang dengan pelaku utama, yang lainnya memukul korban," katanya.

Satu Pelaku Diamankan

UPDATE kasus pegawai Koperasi bernama Anton Eka Saputra (25) yang tewas dibunuh hingga mayatnya dicor nasabah di Palembang, satu pelaku diamankan.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkapkan, setelah melakukan penyelidikan mendalam, polisi berhasil menangkap satu pelaku yang diduga terlibat dalam pembunuhan ini.

Namun, pelaku yang ditangkap itu bukanlah pelaku utama.

"Dan pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2024 kemarin kami telah menangkap seseorang yang kami curigai terlibat. Kemudian kami lakukan pendalaman, barulah diketahui bahwa ini adalah kasus pembunuhan," jelasnya.

Polisi juga mendapati fakta baru bahwa korban Anton Eka Saputra yang selama ini dicari ternyata dikubur di ruko tempat nasabah yang dia tagih utangnya.

"Diketahui terhadap korban dilakukan penguburan. Korban ini terakhir mendatangi debitur yang memiliki ruko tersebut," ujarnya.

Saat ditemukan, kondisi korban sudah dikubur dan kemudian tanahnya dicor tepat di halaman belakang distro milik pelaku.

Pemilik Ruko Kabur

Polisi menemukan kejanggalan terkait hilangnya korban Anton Eka Saputra (25) saat menagih utang ke nasabah.

Sebab saat didatangi polisi, ruko yang dilaporkan menjadi tempat terakhir korban menagih utang kini sudah kosong ditinggal seluruh penghuninya.

"Pembantu termasuk istri dan seluruh keluarga yang tinggal di ruko ini sudah meninggalkan tempat ini," ujar Harryo saat ditemui di ruko yang menjadi TKP di TKP, Rabu (26/6/2024).

Tepatnya ruko itu di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami yang juga menjadi distro pakaian "Anti Mahal".

"Kami menemukan kejanggalan karena setelah kami datangi, rumah (ruko) yang didatangi korban ini sudah dalam kondisi kosong, pemilik rumah tidak ada dan kami menemukan adanya bercak darah," ujarnya.

Melihat itu, anggota semakin penasaran dan mencoba mengintip ke dalam ruko.

"Kemudian anggota melihat ada sebilah curter yang bersimbah darah," jelasnya.

Mendapati kondisi tersebut, polisi melakukan penyelidikan intensif dan mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tindak pidana terhadap korban.

Kecurigaan polisi semakin bertambah sebab berdasarkan penyelidikan digital forensik diketahui barang-barang korban sudah berpindah tangan ke orang lain.

Sosok Anton

SOSOK Anton Eka Saputra (25 tahun) pegawai koperasi di Palembang yang dibunuh nasabah saat menagih utang hingga mayatnya dicor di halaman distro pakaian.

Jenazah korban di halaman belakang sebuah distro pakaian "Anti Mahal" yang berlokasi di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami.

Sosok Anton Eka Saputra sempat dikabarkan hilang oleh keluarganya.

Anton dilaporkan hilang sejak hari Sabtu 8 Juni 2024 setelah pamit untuk menagih nasabah.

Anton merupakan warga Perumahan Gotong Royong Soak Simpur, Sukarami yang terakhir terlihat sekitar jam 1 siang di sekitaran Perumnas Sako.

Ia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket lepis biru, celana abu-abu dan membawa motor Vario hitam.

Dengan ciri-ciri tubuh tinggi, tubuh berisi, dan rambut pendek.

Saat ini keluarga terutama sang istri sangat menantikan kabar dari Anton dan kepulangannya.

"Anaknya satu masih usia 1 tahun. Istrinya masih nunggu, nangis," kata keluarga korban

Kronologi Kejadian

KRONOLOGI Anton Eka Saputra (25 tahun) pegawai koperasi di Palembang tewas dibunuh nasabahnya.

Jasad Anton ditemukan terkubur di halaman belakang sebuah distro pakaian "Anti Mahal" yang berlokasi di Jalan KH dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami, Rabu (26/6/2024).

Sebelumnya Anton dilaporkan hilang sejak hari Sabtu 8 Juni 2024.

Dari laporan pihak keluarga di kepolisian, Satreskrim Polrestabes Palembang langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap satu tersangka dari pengakuan tersangka inilah diketahui jasad Anton Eka Saputra dikubur dibelakang Ruko distro yang ada di perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan,tim identifikasi Satreskrim Polrestabes Palembang bersama tim Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang masih melakukan evakuasi terhadap jenazah korban yang dikubur dibelakang Ruko distro di perumahan Maskarebet Kecamatan Sukarami Palembang.

"Korban merupakan karyawan koperasi yang dilaporkan hilang saat pamit dari rumah untuk melakukan penagihan terhadap debitur pada 8 Juni 2024 lalu. Karena tak kunjung pulang ke rumah, pihak keluarga membuat laporan polisi," kata Harryo kepada wartawan ditemui di TKP.

Dikatakan Harryo dari penyelidikan sementara ini, korban tewas dibunuh saat melakukan penagihan.

Pelaku utama kata Harryo masih dalam pengejaran.

"Saat ini kami baru mengamankan satu orang pelaku yang ikut serta dalam pembunuhan korban," katanya.

Pihak kepolisian masih berada di lokasi untuk mengeluarkan kembali jasad korban yang terkubur di belakang ruko.

Proses evakuasi dilakukan dengan membongkar paksa Rolling distro.

Proses ini juga mengundang keramaian warga sekitar.

Korban Sempat Dilaporkan Hilang

Sebelumnya, Anton Eka Saputra (25) seorang pekerja koperasi di Palembang dilaporkan hilang sejak hari Sabtu 8 Juni 2024 setelah pamit untuk menagih nasabah.

Warga Perumahan Gotong Royong Soak Simpur, Sukarami itu terakhir terlihat sekitar jam 1 siang di sekitaran Perumnas Sako.

Ia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket lepis biru, celana abu-abu dan membawa motor Vario hitam.

Dengan ciri-ciri tubuh tinggi, tubuh berisi, dan rambut pendek.

Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Anton ke Polda Sumsel dengan harapan ayah satu anak itu bisa ditemukan.

"Sudah 3 hari hilang Whatsapp dan nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Robi sepupu Anton, Selasa (11/6/2024).

Pada hari Sabtu lalu Anton pamit pergi bekerja menagih nasabah seperti biasa pada pukul 12:00 WIB nomor Whatsapp-nya masih bisa dihubungi.

Lalu berselang lima jam kemudian Anton sudah tak bisa dihubungi.

"Sekitar jam setengah 5 Whatsapp-nya masih aktif kalau ditelpon tapi tidak diangkat. Nah jam 5 sore sudah tidak aktif lagi sampai hari ini," katanya.

Selain membuat laporan polisi keluarga juga sudah mendatangi nasabah-nasabah yang biasa dikunjungi Anton, namun tidak membuahkan hasil.

Anehnya orang-orang yang didatangi itu mengaku tak melihat Anton sama sekali.

"Dia pamit tagih nasabah, tapi ternyata pas kami datangi kata mereka Anton sama sekali tidak datang ke rumah-rumah nasabah. Ke teman-temannya jiga sudah ditanyakan tapi tidak ada yang lihat," ujarnya.

Saat ini keluarga terutama sang istri sangat menantikan kabar dari Anton dan kepulangannya.

"Anaknya satu masih usia 1 tahun. Istrinya masih nunggu, nangis," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved