Tomy Winata

Daftar Perusahaan yang Dimiliki Tomy Winata, Gurita Bisnis dengan Total Kekayaan Rp 12 Triliun

Berikut daftar perusahaan yang dimiliki Tomy Winata, konglomerat yang dijuluki 9 Naga Indonesia dengan total kekayaan diperkirakan mencapai Rp 12 T.

YouTube Tomy Winata
Tomy Winata merupakan salah satu konglomerat Indonesia yang disebut menjadi jajaran 9 Naga Indonesia. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut daftar perusahaan yang dimiliki Tomy Winata, konglomerat yang dijuluki 9 Naga Indonesia dengan total kekayaan diperkirakan mencapai Rp 12 triliun.

Tomy Winata merupakan salah satu konglomerat Indonesia yang disebut menjadi jajaran 9 Naga Indonesia.

Sembilan Naga Indonesia merupakan istilah yang ditujukan pada sembilan pengusaha besar keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia.

Kelompok 9 Naga Indonesia diyakini menguasai perekonomian Indonesia dan menggerakannya dari balik layar.

Salah satu pengusaha sukses dalam kelompok 9 Naga Indonesia adalah Tomy Winata, pendiri Arta Graha Group.

Baca juga: Profil Biodata Tomy Winata, 9 Naga Indonesia yang Akrab dengan Para Jenderal

Ia mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1990 dan hingga kini telah membangun gurita bisnis di Indonesia.

Gurita bisnis tersebut menjadikan Tomy Winata terdaftar sebagia orang terkaya nomor 43 di Indonesia versi Globe Asia pada tahun 2016.

Total kekayaannya mencapai 900 juta USD atau setara dengan Rp 12 triliun.

Berdasarkan penelusuran TribunBengkulu.com, setidaknya Tomy Winata diketahui memiliki 6 perusahaan di Indonesia.

Tomy Winata, konglomerat '9 Naga Indonesia' sempat disorot karena menjadi sosok di balik proyek Rempang Eco City
Tomy Winata, konglomerat '9 Naga Indonesia' sempat disorot karena menjadi sosok di balik proyek Rempang Eco City (TribunBengkulu.com/Tangkap Layar YouTube Tagar TV)

Berikut daftar perusahaan milik Tomy Winata, seperti dikutip dari laman Investasiku dari PT Mega Capital Sekuritas, perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal.

Daftar Perusahaan Milik Tomy Winata

1. PT Danayasa Arthatama Tbk (DA)

Tomy Winata membangun kawasan business district pertama di Indonesia, yakni Sudirman Central Business District (SCBD) dengan luas 45 hektar.

2. PT Jakarta International Hotel and Development Tbk

PT Jakarta International Hotel and Development Tbk merupakan anak perusahaan PT Danayasa Arthatama Tbk, yang membangun Gedung Artha Graha tahun 1992.

JHID berdiri pada November 1969, dan memulai kegiatan komersial pembukuan Hotel Borobudur Inter-Continental (Hotel Borobudur Jakarta dengan 695 kamar).

3. PT Electronic City Indonesia Tbk

Jika kamu pergi ke beberapa mall, kamu mungkin pernah melihat toko Electronic City yang terang benderang, dengan logo berwarna biru.

Toko elektronik yang berdiri pada 2001 tersebut adalah perusahaan milik Tomy Winata yang bergerak di bidang elektronik (retail elektronik modern).

Di toko elektronik tersebut, kamu bisa menemukan banyak produk elektronik yang lengkap. Mulai dari smartphone, laptop, TV, mesin cuci, AC, kulkas, hingga setrika.

4. PT Arthagraha General Insurance

Selain di bidang keuangan, properti, dan elektronik, Tomy Winata juga memiliki perusahaan di bidang asuransi, bernama Arthagraha General Insurance.

Berdiri pada tahun 1964, perusahaan asuransi jiwa ini sebelumnya bernama Maskapai Asuransi Tjahjana.

5. PT Artha Graha Group (AG)

Artha Graha Group merupakan salah satu konglomerasi atau kelompok bisnis di Indonesia.

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa dan pelayanan teknik, pariwisata dan perhotelan, yang berkantor pusat di Sudirman Jakarta Selatan.

Adapun PT Artha Graha Group juga memiliki beberapa anak perusahaan, seperti:

  • Jepara Ourland Park-sebuah wahana wisata air terbesar di Jawa Tengah, berlokasi di Kabupaten Jepara
  • Java Paradise Resort-sebuah resort dengan fasilitas setara bintang 4 dengan standard Internasional yang berlokasi di Pulau Karimunjawa
  • Nawa Mulia-sebuah tour & travel agency yang berlokasi di Semarang

6. PT Bank Artha Graha Internasional - INPC

Di bidang keuangan, Tomy Winata juga memiliki perusahaan perbankan, yakni PT Bank Artha Graha Internasional (INPC) yang berdiri pada 1973.

Perusahaan swasta berbentuk perseroan terbatas ini, merupakan hasil merger dari Bank Interpacific dan Bank Artha Graha tahun 2005 lalu.

Saat ini, perusahaan tersebut sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan harga Rp67 per lembar sahamnya (25 Mei 2023).

Profil dan biodata Tomy Winata, sosok berpengaruh yang akrab dengan para jenderal dan disebut termasuk 9 naga Indonesia alias 'Gang of Nine'.
Profil dan biodata Tomy Winata, sosok berpengaruh yang akrab dengan para jenderal dan disebut termasuk 9 naga Indonesia alias 'Gang of Nine'. (Instagram)

Profil Tomy Winata

Dikutip Tribunnews, Tomy Winata lahir di Pontianak, Kalimantan Barat pada 23 Juli 1958 dengan nama Oe Suat Hong.

Saat ini Tomy Winata menjadi pengusaha besar yang masuk ke jajaran nama besar pebisnis Indonesia yakni 9 naga.

Seperti yang diketahui, 9 naga ini adalah istilah untuk para pengusaha yang konon menguasai perekonomian Indonesia.

Tomy Winata dikenal sebagai bos atau pemilik Artha Graha Network.

Sejak kecil, Tomy Winata adalah seorang anak yatim piatu.

Ia dikenal sebagai seorang anak yang lahir di tengah keluarga serba kekurangan secara materi.

Saat ini, diketahui ia memiliki lima orang anak, dua diantaranya adalah Panji Winata dan Andi Winata.

Pada 1972, ketika usianya baru 15 tahun, Tomy Winata dikenalkan dengan seorang pejabat militer di Singkawang.

Setelah perkenalan itu, Tomy Winata kemudian mendapat proyek untuk membangun kantor Koramil di Singkawang.

Selain itu, Tomy Winata juga menjadi penyalur barang ke tangsi-tangsi tentara di Indonesia.

Tomy Winata pernah mendapat proyek dari militer di Papua, Makassar, dan Ambon.

Di Papua, Tomy Winata berkenalan dengan Yorrys Raweyai.

Tomy Winata juga dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan kalangan militer, dua diantaranya adalah Letjen TNI (Purn) Tiopan Bernard Silalahi dan Jenderal Edy Sudrajat.

Baca juga: Tomy Winata, Konglomerat 9 Naga Dekat dengan Kalangan Militer yang Pegang Proyek Rempang Eco City

Tomy Winata juga akrab dengan beberapa jenderal lain.

Pada 1988, Tomy Winata bersama Yayasan Kartika Eka Paksi (Angkatan Darat) menyelamatkan sebuah Bank Propelat.

Bank yang semula dimiliki Yayasan Siliwangi ini hanya memiliki aset sebesar Rp 8 miliar.

Namun setelah diambil alih dan diubah namanya menjadi Bank Artha Graha, hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun bank itu sehat kembali.

Saat masa krisis 1998, Tomy Winata juga menyelamatkan Arta Pusara yang kemudian diganti namanya menjadi Artha Pratama.

Pada 1989, Tomy Winata kemudian mendirikan PT Danayasa Arthatama.

Tomy kemudian ikut serta dalam proyek raksasa senilai US$ 3,25 miliar di kawasan bisnis Sudirman Central Business Distric (SCBD) yang memiliki luas 45 hektar di jantung DKI Jakarta.

Tomy Winata juga telah mengambil alih Bank Inter-Pacific pada 2003.

Pada 2005, Bank Inter-Pacific melalui Pasar Modal kemudian mengambil alih kepemilikan Bank Artha Graha melalui Pasar Modal.

Namanya kemudian menjadi Bank Artha Graha Internasional.

Tidak hanya itu, Tomy Winata juga memiliki saham di Hotel Borobudur melalui PT Jakarta Internasional Hotels and Development. (**)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved