Meita Irianty Aniaya Anak

Inilah Merek Skincare Milik Meita Irianty yang Dilaporkan ke Polisi, Capai Omzet Rp 400 Juta

Inilah merek skincare milik Meita Irianty yang capai omzet hingga Rp 400 Juta kini malah dilaporkan ke polisi.

|
Editor: Rita Lismini
IG Sarian Skincare
Kolase foto Meita dan Skincare miliknya. Inilah Merek Skincare Milik Meita Irianty yang Dilaporkan ke Polisi, Capai Omzet Rp 400 Juta 

TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah merek skincare milik Meita Irianty yang capai omzet hingga Rp 400 Juta.

Imbas dugaan penganiayaan anak berinisial MK (2), kehidupan Meita Irianty terus jadi perbincangan hangat di jagat maya.

Tak hanya dari silsilah keluarga yang menuai sorotan, sejumlah bisnis yang dimiliki Meita Irianty.

Salah satunya skincare yang cukup banyak diminati saat masa Covid-19 yang mencapai omzet hingga Rp 400 juta.

Usaha Sarian Skincare itu didirikan oleh Meita Irianty sejak tahun 2019.

Produk kosmetik Sarian Skincare mulai dirintis sejak 2019, menyasar pasar ibu-ibu milenial di rentang usia 20 hingga 40 tahun.

Ibu-ibu milenial di rentang usia 20 hingga 40 tahun tersebut menjadi pangsa pasar yang besar bagi bisnis ini.

Apalagi selama pandemi 2019 lalu peningkatan juga terjadi pada vlogger atau yang doyan selfie Instagram.

Sebab memang dalam masa pandemi, banyak orang yang ingin eksis di media sosial sehingga mempengaruhi penjualan skincare.

Sampai saat ini, bisnis Sarian Skincare memiliki, dapat menjual 10.000 paket skincare setiap bulannya.

Kemudian tata sendiri memiliki 20 distributor dengan target Rp20 juta per distributornya.

Untuk memotivasi penjualan Tata sendiri memberikan reward 1 gram emas kepada setiap distributornya dan 0,25 gram emas untuk reseller-nya.

Potret Sarian Skincare Milik Meita Irianty

Meita Irianty Dilindungi Tjatur Sapto Edy

Meita Irianty (MI) atau kerap disapa Tata Irianty yang diduga aniaya anak umur 2 tahun berinisial MK(2).

Atas tindakan MI itu, Rizki dan suaminya membuat laporan di Polres Metro Depok pada Senin (29/7/2024) lalu.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.

Sejak MI resmi dilaporkan dirinya terus menjadi sorotan publik, termasuk silsilah keluarganya.

Menilik dari akun X (Twitter) @PartaiSoscmed, MI merupakan saudara ipar dari Tjatur Sapto Edy.

"Dapat info saudara ipar Tata Irianty alias Meita Irianti ini adalah politisi Partai PAN Tjatur Sapto Edy. Ada yg bisa mengkonfirmasi info ini?," tulis akun @PartaiSoscmed, dikutip TribunBengkulu.com, Rabu (31/7/24).

"Mungkin postingan (foto tedak sinten anak MI) ini bisa menjawabnya," timpal akun X @Hendra Sanjaya.

"Saat memberi sambutan di acara Tedak Sinten Keponakan 'Wening Ati Prameswari' putri Tata Irianty di Semarang. Melestarikan budaya dan memperbanyak ras syukur," tulis Tjatur Sapto Edy di Instagrm pribadinya.

Sebagai informasi, Tjatur Sapto Edy merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR periode 2009 sampai 2014.

Tjatur diketahui berkecimpung bidang hukum, keamanan, dan hak asasi manusia.

Tjatur juga merupakan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) lalu di tahun 2011 lalu, pernah jadi Ketua Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk Pemberantasan Mafia Pajak.

Pria yang berasal dari Magelang Jawa Tengah ini menjadi Ketua Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk Pemberantasan Mafia Pajak.

Tjatur juga menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Jawa Tengah, ia masih kerap menulis di tjatursaptoedy.com.

Hal inilah yang mendasari dugaan kuat bahwa MI bakal dilindungi oleh Tjatur meski telah dilaporkan ke polisi.

Sisi Gelap Meita Irianty

Sisi gelap Meita Irianty yang diduga lakukan tindak aniaya pada anak umur tahun hingga luka memar.

Bnayak yang merasa tak percaya dengan tindakan yang dilakukan oleh Meita Irianty tersebut.

Pasalnya, Meita Irianty dikenal sebagai influencer parenting dengan ratusan ribu followers hingga gemar suarakan kasus kekerasan pada anak.

Selain itu, ia juga dikenal sebagai pemilik daycare yang sering memberikan edukasi parenting.

Namun sayangnya, ia malah melakukan tindak aniaya pada anak sekira umur 2 tahun.

Kendati demikian, akibat kelakuan biadap Meita Irianty tersebut sang anak harus mengalami luka-luka memar di tubuhnya.

Menariknya, ada salah komentar akun X (Twitter) yang menyebutkan bahwa sisi gelap alias kelakuan biadap Meita Irianty tersbeut sengaja disebar oleh pegawainya yang tak senang dengan perlakuan Meita.

"Ada pegawainya yg ga seneng ini sama si owner, jdi disebar rekaman cctvnya.. Beneran jahat smpai dijahati pegawai wkwk," tulis akun @Gin***.

Terbukti, terdapat beberap akun yang ikut berkomentar yang diduga mantan karyawan Meita irianty.

'Kok gue ga percaya di di tata irianty begitu?' tanya salah satu netizen @R***

Kemudian dijawab oleh netizen lain, diduga mantan karyawan Meita Irianty.

'kalo kk nya pernah kerja di bawah dia pasti udah ga heran. saya ngerasain banget,' jawab akun @ur ***

Kemudian di jawab lagi oleh netizen yang lain, yang tampaknya pernah bekerja dengan Tata.

'kak sama banget aku pernah kerja disana jd udah ga heran,' ujar akun @R**

'ya kalo diceritain mah bisa ga muat kolom komen, intinya dia tuh arogan banget, merasa superior dan kebal hukum, mulutnya kasar banget, bodyshamming itu levell paling sopannya,' tulis akun @ur ***

'kalo ada kata-kata yang bisa mendeskripsikan lebih lebih lebih dari ngeyel, itu dia. bukan ngeyel ya emang dia selalu merasa diri dia berada di atas siapapun, selalu benar. cape deh pokonya ngeladeninnya,' tambah akun @ur ***.

Kronologi Korban Dianiaya MI

Rizki Dwi Utari (28) selaku orang tua korban MK (2), mengatakan peristiwa dugaan penganiayaan buah hatinya terjadi di daycare pelaku pada Senin (10/6/2024) lalu.

Saat itu merupakan pekan-pekan awal MK memasuki daycare milik MI, di mana seharusnya korban masih dalam tahap adaptasi.

“Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk (alat) di bagian punggung,” kata Rizki di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dikutip dari Kompas.com, Rabu (31/7/24).

“Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare,” ujar Rizki.

Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com dari Rizki, mulanya MK bersama balita lain tengah berada di salah satu ruangan sambil menangis. Rekaman CCTV tersebut terekam pada Senin, 10 Juni 2024 sekitar pukul 09.02 WIB.

Tak berselang lama, seseorang yang diduga MI masuk ke dalam ruangan. Melihat hal tersebut, MK langsung memeluk kaki kiri MI sambil menangis histeris.

Namun, tiba-tiba MI memukul dan mencubit MK sampai terjatuh entah apa sebabnya.

Saat MI hendak keluar dari ruangan, MK langsung berdiri dan kembali memeluk kaki kiri korban, tetapi pelaku justru menendangnya.

Tak sampai di situ, MI melanjutkan penganiayaan dengan mendorong dan membanting MK sampai terlentang.

Tak berselang lama, MI meninggalkan MK bersama satu balita di dalam ruangan tersebut. (**) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved